BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bantimurung
merupakan suatu objek wisata yang menawarkan sejuta keindahan. Secara geografis
objek wisata Bantimurung memiliki luas wilayah mencapai 6.619,11 km2 Memasuki
kawasan ini, kita akan disambut oleh sebuah gapura besar dengan kupu-kupu
raksasa, diikuti patung kera berukuran jumbo. Ini menandakan Bantimurung
merupakan habitat asli kupu-kupu dan kera.
Taman
Wisata Alam Bantimurung secara umum bergelombang sampai berbukit-bukit. Batuan
kapur membentuk bebukitan terjal di kanan kiri sungai. Daerah datar terletak di
bagian selatan, tempat terdapatnya air terjun dan kolam. Daerah datar lainnya
yang mempunyai panorama cukup menarik terletak di bagian utara taman wisata
alam, dapat ditempuh melalui jalan setapak dari air terjun. Selain menikmati
pesona air terjun Bantimurung, terdapat objek wisata lain di sekitar kawasan
ini yakni goa mimpi dan goa batu. Disni
terdapat penangkaran kupu-kupu untuk menjaga kupu-kupu dari kepunahan, ada juga
museum kupu-kupu sebagai informasi dan pusat data kupu-kupu yang hidup di alam
Bantimurung.
B. Rumusan
Masalah
1. Jelaskan
beberapa binatang yang ada di Bantimurung?
2. Jelaskan
karakteristik binatang-binatang yang di temukan di Bantimurung?
3. Jelaskan aspek yang
di kembangkan anak dalam mengamati binatang-binatang di Bantimurung?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui binatang-binatang
yang ada di Bantimurung
2. Untuk mengetahui
karakteristik binatang
3. Untuk mengetahui
aspek yang dapat di kembangkan oleh anak setelah mengenal binatang-binatang di
Bantimurung
BAB
II
PEMBAHASAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
(Tentang Binatang Yang Ada Di
Bantimurung)
Setelah
mengalami proses perkuliahan yang begitu
lama dan menghadapi begitu banyak mata kuliah, beserta tugas maupun MID
semester, dan tiba saatnya kami menghadapi ujian akhir semester atau yang biasa
disebut dengan fainal, fainal di mata kuliah PEMBELAJARAN SAINS. Di sini,
dimata kuliah ini kami tidak lagi menghadapi begitu banyak soal pertanyaan,
akan tetapi pada mata kuliah ini, kami melakukan suatu penilitian. Dan
penelitian itu kami lakukan di suatu tempat wisata yang terdapat di daerah
maros, tepatnya di bantimurung.
Bantimurung
merupakan suatu objek wisata yang menawarkan sejuta keindahan. Secara geografis
objek wisata Bantimurung memiliki luas wilayah mencapai 6.619,11 km2 Memasuki
kawasan ini, kita akan disambut oleh sebuah gapura besar dengan kupu-kupu
raksasa, diikuti patung kera berukuran jumbo. Ini menandakan Bantimurung
merupakan habitat asli kupu-kupu dan kera.
Taman
Wisata Alam Bantimurung secara umum bergelombang sampai berbukit-bukit. Batuan
kapur membentuk bebukitan terjal di kanan kiri sungai. Daerah datar terletak di
bagian selatan, tempat terdapatnya air terjun dan kolam. Daerah datar lainnya
yang mempunyai panorama cukup menarik terletak di bagian utara taman wisata
alam, dapat ditempuh melalui jalan setapak dari air terjun. Selain menikmati
pesona air terjun Bantimurung, terdapat objek wisata lain di sekitar kawasan
ini yakni goa mimpi dan goa batu. Disni
terdapat penangkaran kupu-kupu untuk menjaga kupu-kupu dari kepunahan, ada juga
museum kupu-kupu sebagai informasi dan pusat data kupu-kupu yang hidup di alam
Bantimurung.
Dibantimurung bukan saja kupu-kupu yang hidup
di tempat wisata ini, akan tetapi ada banyak binatang yang menemaninya, dan
biasanya kita sepelehkan karena tidak begitu menarik di pandang mata, biasanya
juga binatang tersebut pengganggu dalam perjalanan kita. Nah, disini kami
meneliti tentang binatang-binatang yang terdapat dibantimurung.
Binatang-binatang tersebut antara lain: kupu-kupu, semut rangrang, kumbang, ular kaki seribu, kadal, kodok, ular, dsb.
1. Kupu-kupu
Banyak orang yang menyukai
kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya jarang orang yang tidak merasa
jijik pada ulat, padahal keduanya adalah makhluk yang sama. Semua
jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat,
kepompong, dan akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu atau ngengat. Kupu-kupu umumnya
hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi
beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di
tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah. Berbeda
dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulat-ulat ini
sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi
memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu
tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya. Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang
menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini
sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman. Pada pihak yang
lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus. Bukan hanya tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon buah-buahan dan pohon pada umumnya dapat habis
digunduli daunnya oleh hama ulat dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis
hama ulat, terutama dari jenis-jenis ngengat yang menjadi hama pertanian yang
serius. Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan
peternakan kupu-kupu.
Kupu-kupu dewasa tidak perlu bertumbuh, sehingga yang mereka butuhkan
sebagai makanan adalah energi, bukan protein. Makanan kupu-kupu adalah saripati
madu dari bunga-bunga. Namun, meski begitu, beberapa kupu-kupu memakan getah
dari pepohonan dan dari buah yang membusuk, dan beberapa yang lain—termasuk
yang paling indah—memakan kotoran hewan. Selain itu, mereka juga menyerap garam
dari lumpur.
Secara sederhana, kupu-kupu
dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan
ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal),
sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu
beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan
membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang,
ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan
ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan
pegangan yang pasti. Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, Jenis
ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi
diduga ada ratusan jenis (Whitten dkk., 1999). Kupu-kupu pun menjadi
salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia.
Banyak jenis warna pada kupu-kupu, ada hitam, putih, kuning, dsb.
Kupu-kupu memiliki sayap dan kaki, dan terdapat pula bulu-bulu halus, serta dua
tanduk yang panjang.
2.
Semut
rangrang
Semut rangrang
merupakan semut merah besar yang gigitannya lumayan sakit dan membuat bentol
kulit. Akan tetapi, mereka ternyata banyak digunakan sebagai agensia hayati
(predator) untuk mengendalikan banyak jenis hama tanaman. Semut rangrang memiliki kaki 6, serta memiliki
warna coklat.
Makanan
semut sangat beragam, namun dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar,
yaitu protein dan gula. Tidak seperti semut lainnya, semut rangrang lebih
menyukai protein daripada gula. Protein dapat ditemukan pada daging, ikan,
ayam, tikus dan serangga. Semut rangrang aktif mencari makanan dan membawanya
ke dalam sarang untuk seluruh anggota sarang tersebut. Mereka memangsa berbagai
jenis hama, misalnya ngengat yang aktif pada malam hari maupun yang bersembunyi
di bawah daun pada siang hari.
Selain butuh protein, semut rangrang memerlukan makanan
tambahan berupa gula. Untuk mendapatkan gula, semut rangrang lebih suka mencari
cadangan gula seperti embun madu (yang dikeluarkan oleh serangga pengisap
cairan tanaman) atau nektar. Embun madu tersebut diperlukan sebagai energi
tambahan pada periode awal pembangunan sarang. Maka, ketika membangun sarang,
semut rangrang mencari daun-daun muda yang dihuni oleh serangga penghasil embun
madu dan memasukkannya ke dalam sarang. Anda akan menemukan berbagai jenis
serangga penghasil embun madu seperti kutudaun, kutu perisai dan kutu putih di
dekat atau di dalam sarang semut rangrang.
Satu hal
yang harus kita ketahui mengenai semut rangrang adalah kemampuan adaptasi
mereka terhadap perubahan kondisi lingkungan. Mereka selalu berusaha
mendapatkan makanan dan tempat tinggal dalam kondisi optimal.
Idealnya,
tempat yang baik untuk pembentukan koloni semut rangrang adalah yang memenuhi
syarat berikut:
- Cukup mangsa dan serangga
penghasil embun madu
- Tersedia tanaman yang berdaun
cukup besar dan lentur atau berdaun kecil-kecil tetapi banyak
- Sedikit
gangguan dari manusia. Mengapa semut rangrang dapat pergi meninggalkan
sarangnya dan membangun sarang baru di tempat lain? Jawabannya, karena kondisi
sarang sudah tidak ideal lagi, misalnya karena: Makanan menjadi
langka; Kondisi sarang menjadi kurang nyaman, contohnya apabila
daun-daun pada sarang yang lama mengering, mereka akan membangun sarang
baru pada pohon yang sama. Pada musim kering untuk menghindari matahari
yang panas, sarang yang ada di bagian atas pohon ditinggalkan dan mereka
menuju ke bagian pohon yang lebih bawah.
- Adanya
gangguan yang tidak dapat mereka tolerir. Apabila ada gangguan dari
manusia, mereka akan berpindah ke bagian pohon yang lebih atas. Atau bila
kondisi lingkungan sudah sangat buruk di suatu kebun, maka koloni akan
berpindah ke kebun lain. Sebaiknya kasus terakhir ini harus anda hindari.
Berbeda dengan kehidupan semut
rangrang di alam, semut rangrang yang ditangkarkan dibuatkan rumah secara
khusus. Dengan demikian, pekerjaan mereka untuk membangun sarang berkurang
sangat banyak dan konsentrasi mereka akan terfokus pada perbanyakan anggota
koloni.
3. Ular Daun
Species:Trimeresurusalbolabris
a. Ciri-ciri :
Ø Tubuh berwarna hijau dari
kepala hingga ujung badan
Ø kepala segitiga penuh,
bersisik keras
Ø Bagian punggung ekor berwarna merah.
Ø Jika marah membentuk
spiral atau letter S untuk siap menyerang
Ø Habitat : pohon,
Ø Tipe gigi : solenoglypha
Ø Makanan : Tikus, burung,
katak, telur
Kumbang adalah salah satu serangga
yang sudah umum dipelihara. Kumbang memiliki penampilan yang unik dan
berfariasi, sebagian jenis ada yang bertanduk (kumbang tanduk) dan ada pula
yang tidak. Kumbang termasuk Ordo Coleoptera, yang berarti "sayap
berlapis". Empat puluh persen dari seluruh spesies serangga adalah kumbang
(sekitar 350,000 spesies), dan spesies baru masih sering ditemukan. Perkiraan
jumlah spesiesnya sekitar 5-8 juta.
Kumbang
dapat ditemukan hampir di semua habitat, kecuali di lautan atau di daerah
kutub. Interaksi mereka dengan ekosistem mereka dilakukan dengan berbagai cara.
Mereka sering makan pada tumbuhan dan jamur, merusak pertahanan binatang dan
tumbuhan, dan memangsan invertebrata lain. Beberapa spesies dimangsa berbagai
binatang seperti burung dan mamalia. Jenis tertentu merupakan hama agrikultur,
seperti Kumbang kentang Colorado Leptinotarsa decemlineata, Kumbang tanaman
kapas Anthonomus grandis, kumbang tepung merah Tribolium castaneum, dan kumbang
mungbean atau cowpea Callosobruchus maculatus, spesies kumbang lainnya adalah
kotrol penting hama agrikultur. Seperti contoh, coccinellidae (ladybirds atau "kumbang
tutul") yang mengkonsumsi aphid, hama pohon, thrips, dan serangga
penghisap tanaman lainnya yang menyebabkan kerusakan panen tanaman.Kumbang
termasuk dalam spesies endopterygotes dengan metamorfosis sempurna. Seekor
betina tunggal dapat bertelur dari beberapa lusin hingga beberapa ribu telur
selama hidupnya. Periode dari larva hingga menjadi kepompong dapat bervariasi
antar spesies, bahkan dapat mencapai tahunan.Larva kumbang dapat dibedakan dari
larva serangga lain dengan kepala mereka yang keras, seringkali berwarna lebih
gelap, adanya mulut, dan spirakel sepanjang sisi tubuh. Seperti kumbang
dewasa,larva dapat bervariasi dalam bentuk dan ukuran.Dewasa memiliki umur
sangat bervariasi, dari minggu ke tahun, tergantung pada spesies.
Kumbang
memiliki sayap, serta memiliki kaki berjumlah 6, warna kumbang sangat beragam
ada hitam, abu-abu, merah,dsb.
5.
Kaki seribu
Kelas Diplopoda atau yang dikenal dengan luing (kaki seribu)
merupakan kelas dari filum Antropoda. mereka sudah ada sekitar 400 juta tahun
yang lalu sehingga layak disebut hewan purba. Sangat berpengaruh dalam
rangkaian ekologi bisa dikatakan sebagi dekompuser, karena mereka merupakan
komponen utama perombak kayu dan dedaunan di lantai hutan,terutama di daerah
tropika. Walaupun dinamakan kaki seribu, tetapi pada dasarnya hewan ini tidak
benar-benar memiliki kaki yang berjumlah seribu. Para ilmuan ada yang telah
membuktikan spesies yang memiliki kaki yang paling banyak yaitu Illacme
plenipes hanya memiliki 750 kaki atau 350 pasang. Sedangkan kelas yang lainya
umumnya lebih sedikit biasanya 100-300 kaki saja. berharap dengan adanya
makalah ini kita semua dapat mengenal kelas diplopoda lebih jauh. Disini kami
akan membahas antara lain ciri-ciri secara umum, struktur tubuh, reproduksi,
klasifikasi, pertahanan hidup, beberapa spesies yang special, baik yang masih
ada, hampir punah maupun yang sudah punah, juga cara memperoleh makanan. Ciri
yang paling umum bahwa kelas diplopoda ini memiliki dua pasang kaki pada tiap
segmennya, ini membedakan kelas lain yang kakinya juga banyak. Kami juga akan
menampilkan beberapa gambar yang bertujuan untuk mempermudah dalam memahami
atau mengenali baik stuktur atau spesies. Juga akan kami lampirkan beberapa
dafatar istilah.Ciri Kelas DiplopodaDiplopoda berasal dari kata di = dua dan
podos=kaki, Jadi Diplopoda adalah kelas hewan yang memiliki dua pasang kaki.
Ciri-ciri umum dari Diplopoda adalah sebagaiberikut:
a. Tubuhnya berbentuk silindris dan
beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas)
mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada
ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ
kopulasi.
b. Pada kepala terdapat sepasang antena
yang pendek, dengan dua kelompok mata tunggal.
c. Hidup di tempat yang lembab dan
gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
d. Respirasidengantracheayangtidakbercabang.
e. Alat ekresi berupa dua buah saluran
malphigi Struktu tubuh
Kaki seribu memiliki tubuh yang
terbagi atas dua bagian, kepala di sebelah depan dan bagian tubuhyang panjang
dibelakangnya. Tubuhnya terdiri dari segmen-segmenPada hampir setiap segmen
tubuh dari kaki seribu dewasa terdapat dua pasang kaki।
Segmen tubuh pertama setelah kepala disebut tengkuk (collum) dan tidak berkaki।
Tiga segmen berikutnya (segmen 2 hingga 4) mengandung sepasang kaki pada tiap
segmennya Kaki seribu yang belum dewasa sering kali mempunyai segmen terakhir
yang tidak berkaki. Kaki seribu yang belum dewasa sulit sekali ditentukan
jenisnya. Oleh karena itu pilihlah kaki seribu dewasa, spesimen yang segmen
terakhirnya lengkap dengan kaki atau specimen yang hanya mempunyai sedikit
segmen tanpa kaki untuk ditentukan identitasnya. Alat mulut kaki seribu hanya
memiliki dua pasang alat mulut, mandibula yang digunakan untuk mengunyah dan
suatu keping di sebelah belakang yang disebut gnathochilarium. Organ Tömösváry:
Ini adalah organ perasa yang terletak di kepala pada kebanyakan kaki
seribu.Organ ini umumnya berbentuk cincin yang agak menonjol, tetapi dapat juga
berbentuk ladam atau hanya sekedar berbentuk suatu lubang. Posisinya terletak
di bagian belakang dasar sungut. Tidak semua bangsa kaki seribu memiliki organ
ini.
Kebanyakan kaki seribu memiliki
“bintik mata” pada daerah sisi kepala. Mata demikian dapat terdiri dari
sejumlah bintik mata yang bersatu membentuk daerah penglihatan. Sejumlah kaki
seribu, misalnya Polydesmida, tidak pernah memiliki bintik mata. Kaki seribu
yang hidup di dalam gua pada beberapa bangsa telah kehilangan alat penglihatan
mereka, meskipun kerabatnya yang hidup di permukaan tanah mempunyai daerah
penglihatan yang terbentuk dengan baik. Kaki seribu dewasa umumnya mempunyai
alat kelamin yang jelas. Alat kelamin tentu terdapat pada kedua jenis kelamin,
hanya lebih nyata pada hewan jantan. Kaki yang berubah menjadi alat kelamin
umumnya dapat ditemukan di dua bagian, di daerah segmen cincin yang ke tujuh
atau pada bagian ujung tubuhnya, meliputi pasangan kaki yang terakhir. Pasangan
kaki yang terakhir umumnya dinamakan telopod. Pasangan kaki ke tujuh yang termodifikasi
kadang-kadang tersembunyi pada suatu kantung. Pada kelompok hewan demikian
hewan jantan terlihat tidak punya pasangan kaki pada segmen ke tujuh). Pasangan
kaki ke tujuh yang mengalami modifikasi dikenal dengan gonopod. Organ ini
sangat penting untuk mengidentifikasi jenis. Hewan betina mempunyai alat
kelamin (kadang-kadang disebut cifopod) dapat ditemukan di sebelah belakang
pasangan kaki kedua. Bagian-bagian tubuh suatu kaki seribu jantan dari Bangsa
Julida. Hewan ini hidup didarat tempat, tempat gelap seperti di dalam gua, dan
pada daerah yang lembab seperti pada dedaunan mati dan serasah kayu.
Hewan kelas diplopoda bersifat
herbifor, memakan dedaunan, maupun kayu-kayu yang membusuk. Hanya yang
berukuran saja menggigit manusia tetapi hanya sebagai mekanisme pertahanan.
Kebanyakan kaki seribu membusuk makan daun dan mati lain tanaman materi,
pelembab makanan dengan cairan dan kemudian menggoreskan dalam dengan rahang.
6.
Kadal
Kadal adalah
hewan bersisik
berkaki empat yang termasuk kelompok
reptil. Secara
luas, pengertian kadal atau kerabat kadal (
bahasa
Inggris:
lizards) juga mencakup kelompok
cecak,
tokek,
bunglon,
cecak
terbang,
biawak,
iguana dan
lain-lain. Sedangkan secara sempit, istilah
kadal dalam
bahasa Indonesia biasanya merujuk terbatas pada
kelompok kadal yang umumnya bertubuh kecil, bersisik licin berkilau, dan hidup
di atas tanah (
Ingg.:
skink,
suku Scincidae,
atau umumnya anggota infraordo Scincomorpha). Jadi, secara umum kadal ini
mencakup jenis-jenis yang bertubuh kecil seperti kadal pasir
Lygosoma,
sampai ke
biawak
Komodo (
Varanus komodoensis) yang bisa mencapai panjang lebih dari 3
m. Secara ilmiah, kelompok besar ini dikenal sebagai
subordo atau anak
bangsa
Lacertilia (=
Sauria), bagian dari bangsa hewan
bersisik (
Squamata). Anak bangsa
Lacertilia pada umumnya memiliki empat kaki, lubang telinga luar, dan pelupuk
mata yang dapat dibuka tutup. Meskipun demikian, sebagai kekecualian, ada pula
anggota-anggotanya yang tidak memiliki sebagian ciri itu. Contohnya adalah
‘ular’ kaca (
glass snake atau
glass
lizard, suku Anguidae) yang tak berkaki.
Sebagaimana
galibnya reptil, kadal berdarah
dingin (itu sebabnya kadal kerap berjemur) dan mempunyai sisik-sisik yang
beraneka bentuknya yang terbangun dari zat tanduk.
Terdiri tak kurang dari 40 suku,
kadal memiliki pola warna, bentuk dan ukuran yang sangat beragam. Sebagian
jenis mempunyai sisik-sisik yang halus berkilau, terkesan licin atau seperti
berminyak, walaupun sebenarnya sisik-sisik itu amat kering karena kadal tidak
memiliki pori
di kulitn ya untuk mengeluarkan keringat
atau minyak.
Kebanyakan kadal bertelur (ovipar),
meskipun ada pula yang melahirkan anak (vivipar). Juga, umumnya kadal
dapat menumbuhkan kembali ekor atau bahkan tungkai yang terputus.
Beberapa spesies kadal tak berkaki,
seperti ular kaca misalnya, memiliki struktur gelangan bahu dan panggul dalam
tubuhnya, meski tak ada tungkainya. Meski bentuknya mirip, kadal-kadal ini bisa
dibedakan dari ular
sejati karena memiliki pelupuk mata yang dapat digerakkan, lubang telinga luar,
dan dapat memutuskan ekornya dalam keadaan bahaya; ciri-ciri yang tak dimiliki
oleh ular. Banyak jenis kadal yang merupakan pemanjat pohon yang baik atau
pelari cepat. Beberapa di antaranya bahkan dapat berlari di atas dua kaki
dengan amat cepatnya, seperti halnya kadal tercepat di dunia: iguana berekor
duri dari marga
Ctenosaura.
Kadal-kadal tertentu, misalnya bunglon,
dapat berganti warna sesuai kondisi lingkungan atau suasana hati. Meski
kebanyakan hidup di daratan, umumnya kadal dapat berenang dengan baik. Beberapa
jenisnya, seperti biawak,
bahkan beradaptasi dengan baik di lingkungan perairan.
Kebanyakan kadal tinggal di atas tanah (terestrial),
sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gembur atau pasir (fossorial).
Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon (arboreal).
Alih-alih sebagai predator penyergap, kebanyakan kadal aktif menjelajahi
lingkungannya untuk memburu mangsa. Walaupun kebanyakan jenisnya adalah
binatang pemangsa (predator), namun sesungguhnya makanan kadal sangat
bervariasi. Mulai dari buah-buahan
dan bahan nabati
lain, serangga,
amfibia,
reptil yang lain, mamalia kecil,
bangkai, bahkan kadal besar semacam biawak
Komodo juga dapat memburu mamalia besar, hingga sebesar rusa
atau babi
hutan. Kadal-kadal bertubuh kecil memakan aneka serangga
seperti nyamuk,
lalat,
ngengat
dan kupu-kupu,
berbagai tempayak
serangga, cacing tanah, sampai kodok
dan reptil
yang lain yang berukuran lebih kecil. Kadal
kebun (Mabuya multifasciata) kadang-kadang
memangsa kodok tegalan
(Fejervarya limnocharis), bahkan suka memanjat tembok yang kasar untuk
menangkap cecak kayu (Hemidactylus
frenatus) yang terlengah.
ASPEK PERKEMBANGAN YANG DI DAPAT ANAK
1.
ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF
Dari melihat
binatang anak dapat belajar banyak dan mengembangkan aspek kognitifnya karena
dengan melihat dan memperhatikan secara langsung binatang-binatang tersebut
maka anak dapat mengenal berbagai macam binatang, baik itu binatang yang
terbang, merayap, melompat, atauapun binatang yang berjalan secara langsung.
Selain itu anak
juga dapat belajar berbagai jenis warna-warna binatang baik itu warna yang
cerah maupun warna yang gelap, warna campuran dan lain-lain.
Anak juga dapat
membedakan berbagai macam bentuk binatang, ada yang kecil dan ada pula yang
besar. Serta anak juga dapat mengenal, mengingat nama binatang tersebut.
2.
ASPEK PERKEMBANGAN BAHASA
Dengan melihat
binatang-binatang yang ada di Bantimurung, anak dapat mengembangkan aspek
bahasanya yang terjadi ketika anak bertanya-tanya tentang binatang yang
dilihatnya. Misalnya anak bertanya nama, makanan, warna dll tengtang binatang
tersebut. Serta anak juga dapat mengembangkan aspek bahasanya ketika anak
menyebutkan nama-nama binatang yang dilihatnya satu persatu di Bantimurung.
3.
ASPEK
PERKEMBANGAN SOSIAL
Anak juga dapat
mengembangkan aspek social emosionalnya ketika melihat binatang-binatang di
bantimurung yang terjadi ketika anak berinteraksi dengan teman ataupun
keluarganya untuk menanyakan tentang binatang yang dilihatnya itu, selain itu
anaka dapat pula menceritakan kepada temannya yang lain, yang tidak ikut dalam
karya wisata ke bantimurung tentang bionatang-binatang yang di temui disana
agar temannya juga dapat mengetahui binatang yang ada disana.
4.
ASPEK PERKEMBANGAN SENI
Seetelah
melihat binatang-binatang di bantimurung anak dapat mengembangkan aspek seninya
pada saat anak di tugaskan untuk menggambar binatang, anak dapat menggambar
binatang yang pernah dilihatnya di bantimurung walaupun tidak begitu mirip
dengan aslinya.
5.
ASPEK PERKEMBANGAN MOTORIK
Anak dapat mengembangkan aspek motoriknya
seperti menirukan cara berjalan semut, kadal, kaki seribu dll. Serta menirukan
cara melompat kodok dan jangkrik. Selain itu dapat pula menirukan kupu-kupu dan
kumbang saat terbang walaupun hanya dengan mengayun-ayunkan tangannya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dibantimurung
bukan saja kupu-kupu yang hidup di tempat wisata ini, akan tetapi ada banyak
binatang yang menemaninya, dan biasanya kita sepelehkan karena tidak begitu
menarik di pandang mata, biasanya juga binatang tersebut pengganggu dalam
perjalanan kita. Nah, disini kami meneliti tentang binatang-binatang yang
terdapat dibantimurung. Binatang-binatang tersebut antara lain: kupu-kupu,
semut rangrang, kumbang, ular kaki
seribu, kadal, kodok, ular, dsb.
B. Saran
Jika ada saran / kritikan lain dalam pembuatan makalah kami
ini maka saya sangat berterima kasih dalam membumbing serta membantu kami untuk
memperbaiki makalah ini, karena kami hanya manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan.