Senin, 22 Oktober 2012

binatang yang ada di Bantimurung

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bantimurung merupakan suatu objek wisata yang menawarkan sejuta keindahan. Secara geografis objek wisata Bantimurung memiliki luas wilayah mencapai 6.619,11 km2 Memasuki kawasan ini, kita akan disambut oleh sebuah gapura besar dengan kupu-kupu raksasa, diikuti patung kera berukuran jumbo. Ini menandakan Bantimurung merupakan habitat asli kupu-kupu dan kera. 
Taman Wisata Alam Bantimurung secara umum bergelombang sampai berbukit-bukit. Batuan kapur membentuk bebukitan terjal di kanan kiri sungai. Daerah datar terletak di bagian selatan, tempat terdapatnya air terjun dan kolam. Daerah datar lainnya yang mempunyai panorama cukup menarik terletak di bagian utara taman wisata alam, dapat ditempuh melalui jalan setapak dari air terjun. Selain menikmati pesona air terjun Bantimurung, terdapat objek wisata lain di sekitar kawasan ini yakni goa mimpi dan goa batu.  Disni terdapat penangkaran kupu-kupu untuk menjaga kupu-kupu dari kepunahan, ada juga museum kupu-kupu sebagai informasi dan pusat data kupu-kupu yang hidup di alam Bantimurung.
B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan beberapa binatang yang ada di Bantimurung?
2.      Jelaskan karakteristik binatang-binatang yang di temukan di Bantimurung?
3.      Jelaskan aspek yang di kembangkan anak dalam mengamati binatang-binatang di Bantimurung?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui binatang-binatang yang ada di Bantimurung
2.      Untuk mengetahui karakteristik binatang
3.      Untuk mengetahui aspek yang dapat di kembangkan oleh anak setelah mengenal binatang-binatang di Bantimurung


BAB II
PEMBAHASAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
(Tentang Binatang Yang Ada Di Bantimurung)
Setelah mengalami proses perkuliahan  yang begitu lama dan menghadapi begitu banyak mata kuliah, beserta tugas maupun MID semester, dan tiba saatnya kami menghadapi ujian akhir semester atau yang biasa disebut dengan fainal, fainal di mata kuliah PEMBELAJARAN SAINS. Di sini, dimata kuliah ini kami tidak lagi menghadapi begitu banyak soal pertanyaan, akan tetapi pada mata kuliah ini, kami melakukan suatu penilitian. Dan penelitian itu kami lakukan di suatu tempat wisata yang terdapat di daerah maros, tepatnya di bantimurung.
Bantimurung merupakan suatu objek wisata yang menawarkan sejuta keindahan. Secara geografis objek wisata Bantimurung memiliki luas wilayah mencapai 6.619,11 km2 Memasuki kawasan ini, kita akan disambut oleh sebuah gapura besar dengan kupu-kupu raksasa, diikuti patung kera berukuran jumbo. Ini menandakan Bantimurung merupakan habitat asli kupu-kupu dan kera. 
Taman Wisata Alam Bantimurung secara umum bergelombang sampai berbukit-bukit. Batuan kapur membentuk bebukitan terjal di kanan kiri sungai. Daerah datar terletak di bagian selatan, tempat terdapatnya air terjun dan kolam. Daerah datar lainnya yang mempunyai panorama cukup menarik terletak di bagian utara taman wisata alam, dapat ditempuh melalui jalan setapak dari air terjun. Selain menikmati pesona air terjun Bantimurung, terdapat objek wisata lain di sekitar kawasan ini yakni goa mimpi dan goa batu.  Disni terdapat penangkaran kupu-kupu untuk menjaga kupu-kupu dari kepunahan, ada juga museum kupu-kupu sebagai informasi dan pusat data kupu-kupu yang hidup di alam Bantimurung.
 Dibantimurung bukan saja kupu-kupu yang hidup di tempat wisata ini, akan tetapi ada banyak binatang yang menemaninya, dan biasanya kita sepelehkan karena tidak begitu menarik di pandang mata, biasanya juga binatang tersebut pengganggu dalam perjalanan kita. Nah, disini kami meneliti tentang binatang-binatang yang terdapat dibantimurung. Binatang-binatang tersebut antara lain: kupu-kupu, semut rangrang, kumbang,  ular kaki seribu, kadal,  kodok, ular, dsb.
1.      Kupu-kupu
Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya jarang orang yang tidak merasa jijik pada ulat, padahal keduanya adalah makhluk yang sama. Semua jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu atau ngengat. Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah. Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulat-ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya. Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman. Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus. Bukan hanya tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon buah-buahan dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh hama ulat dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis hama ulat, terutama dari jenis-jenis ngengat yang menjadi hama pertanian yang serius. Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan peternakan kupu-kupu.
Kupu-kupu dewasa tidak perlu bertumbuh, sehingga yang mereka butuhkan sebagai makanan adalah energi, bukan protein. Makanan kupu-kupu adalah saripati madu dari bunga-bunga. Namun, meski begitu, beberapa kupu-kupu memakan getah dari pepohonan dan dari buah yang membusuk, dan beberapa yang lain—termasuk yang paling indah—memakan kotoran hewan. Selain itu, mereka juga menyerap garam dari lumpur.
Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis (Whitten dkk., 1999). Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia.
Banyak jenis warna pada kupu-kupu, ada hitam, putih, kuning, dsb. Kupu-kupu memiliki sayap dan kaki, dan terdapat pula bulu-bulu halus, serta dua tanduk yang panjang.
2.      Semut rangrang
Semut rangrang merupakan semut merah besar yang gigitannya lumayan sakit dan membuat bentol kulit. Akan tetapi, mereka ternyata banyak digunakan sebagai agensia hayati (predator) untuk mengendalikan banyak jenis hama tanaman.  Semut rangrang memiliki kaki 6, serta memiliki warna coklat.
Makanan semut sangat beragam, namun dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu protein dan gula. Tidak seperti semut lainnya, semut rangrang lebih menyukai protein daripada gula. Protein dapat ditemukan pada daging, ikan, ayam, tikus dan serangga. Semut rangrang aktif mencari makanan dan membawanya ke dalam sarang untuk seluruh anggota sarang tersebut. Mereka memangsa berbagai jenis hama, misalnya ngengat yang aktif pada malam hari maupun yang bersembunyi di bawah daun pada siang hari.
Selain butuh protein, semut rangrang memerlukan makanan tambahan berupa gula. Untuk mendapatkan gula, semut rangrang lebih suka mencari cadangan gula seperti embun madu (yang dikeluarkan oleh serangga pengisap cairan tanaman) atau nektar. Embun madu tersebut diperlukan sebagai energi tambahan pada periode awal pembangunan sarang. Maka, ketika membangun sarang, semut rangrang mencari daun-daun muda yang dihuni oleh serangga penghasil embun madu dan memasukkannya ke dalam sarang. Anda akan menemukan berbagai jenis serangga penghasil embun madu seperti kutudaun, kutu perisai dan kutu putih di dekat atau di dalam sarang semut rangrang. 
Satu hal yang harus kita ketahui mengenai semut rangrang adalah kemampuan adaptasi mereka terhadap perubahan kondisi lingkungan. Mereka selalu berusaha mendapatkan makanan dan tempat tinggal dalam kondisi optimal.
Idealnya, tempat yang baik untuk pembentukan koloni semut rangrang adalah yang memenuhi syarat berikut:
  • Cukup mangsa dan serangga penghasil embun madu
  • Tersedia tanaman yang berdaun cukup besar dan lentur atau berdaun kecil-kecil tetapi banyak
  • Sedikit gangguan dari manusia. Mengapa semut rangrang dapat pergi meninggalkan sarangnya dan membangun sarang baru di tempat lain? Jawabannya, karena kondisi sarang sudah tidak ideal lagi, misalnya karena: Makanan menjadi langka;  Kondisi sarang menjadi kurang nyaman, contohnya apabila daun-daun pada sarang yang lama mengering, mereka akan membangun sarang baru pada pohon yang sama. Pada musim kering untuk menghindari matahari yang panas, sarang yang ada di bagian atas pohon ditinggalkan dan mereka menuju ke bagian pohon yang lebih bawah.
  • Adanya gangguan yang tidak dapat mereka tolerir. Apabila ada gangguan dari manusia, mereka akan berpindah ke bagian pohon yang lebih atas. Atau bila kondisi lingkungan sudah sangat buruk di suatu kebun, maka koloni akan berpindah ke kebun lain. Sebaiknya kasus terakhir ini harus anda hindari.
Berbeda dengan kehidupan semut rangrang di alam, semut rangrang yang ditangkarkan dibuatkan rumah secara khusus. Dengan demikian, pekerjaan mereka untuk membangun sarang berkurang sangat banyak dan konsentrasi mereka akan terfokus pada perbanyakan anggota koloni.
3.      Ular Daun
Species:Trimeresurusalbolabris

a. Ciri-ciri :
Ø   Tubuh berwarna hijau dari kepala hingga ujung badan
Ø   kepala segitiga penuh, bersisik keras
Ø  Bagian punggung ekor berwarna merah.
Ø   Jika marah membentuk spiral atau letter S untuk siap menyerang
Ø   Habitat : pohon,
Ø   Tipe gigi : solenoglypha
Ø   Makanan : Tikus, burung, katak, telur
4.      Kumbang
Kumbang adalah salah satu serangga yang sudah umum dipelihara. Kumbang memiliki penampilan yang unik dan berfariasi, sebagian jenis ada yang bertanduk (kumbang tanduk) dan ada pula yang tidak. Kumbang termasuk Ordo Coleoptera, yang berarti "sayap berlapis". Empat puluh persen dari seluruh spesies serangga adalah kumbang (sekitar 350,000 spesies), dan spesies baru masih sering ditemukan. Perkiraan jumlah spesiesnya sekitar 5-8 juta.
Kumbang dapat ditemukan hampir di semua habitat, kecuali di lautan atau di daerah kutub. Interaksi mereka dengan ekosistem mereka dilakukan dengan berbagai cara. Mereka sering makan pada tumbuhan dan jamur, merusak pertahanan binatang dan tumbuhan, dan memangsan invertebrata lain. Beberapa spesies dimangsa berbagai binatang seperti burung dan mamalia. Jenis tertentu merupakan hama agrikultur, seperti Kumbang kentang Colorado Leptinotarsa decemlineata, Kumbang tanaman kapas Anthonomus grandis, kumbang tepung merah Tribolium castaneum, dan kumbang mungbean atau cowpea Callosobruchus maculatus, spesies kumbang lainnya adalah kotrol penting hama agrikultur. Seperti contoh, coccinellidae (ladybirds atau "kumbang tutul") yang mengkonsumsi aphid, hama pohon, thrips, dan serangga penghisap tanaman lainnya yang menyebabkan kerusakan panen tanaman.Kumbang termasuk dalam spesies endopterygotes dengan metamorfosis sempurna. Seekor betina tunggal dapat bertelur dari beberapa lusin hingga beberapa ribu telur selama hidupnya. Periode dari larva hingga menjadi kepompong dapat bervariasi antar spesies, bahkan dapat mencapai tahunan.Larva kumbang dapat dibedakan dari larva serangga lain dengan kepala mereka yang keras, seringkali berwarna lebih gelap, adanya mulut, dan spirakel sepanjang sisi tubuh. Seperti kumbang dewasa,larva dapat bervariasi dalam bentuk dan ukuran.Dewasa memiliki umur sangat bervariasi, dari minggu ke tahun, tergantung pada spesies.
Kumbang memiliki sayap, serta memiliki kaki berjumlah 6, warna kumbang sangat beragam ada hitam, abu-abu, merah,dsb.

5.      Kaki seribu
Kelas Diplopoda atau yang dikenal dengan luing (kaki seribu) merupakan kelas dari filum Antropoda. mereka sudah ada sekitar 400 juta tahun yang lalu sehingga layak disebut hewan purba. Sangat berpengaruh dalam rangkaian ekologi bisa dikatakan sebagi dekompuser, karena mereka merupakan komponen utama perombak kayu dan dedaunan di lantai hutan,terutama di daerah tropika. Walaupun dinamakan kaki seribu, tetapi pada dasarnya hewan ini tidak benar-benar memiliki kaki yang berjumlah seribu. Para ilmuan ada yang telah membuktikan spesies yang memiliki kaki yang paling banyak yaitu Illacme plenipes hanya memiliki 750 kaki atau 350 pasang. Sedangkan kelas yang lainya umumnya lebih sedikit biasanya 100-300 kaki saja. berharap dengan adanya makalah ini kita semua dapat mengenal kelas diplopoda lebih jauh. Disini kami akan membahas antara lain ciri-ciri secara umum, struktur tubuh, reproduksi, klasifikasi, pertahanan hidup, beberapa spesies yang special, baik yang masih ada, hampir punah maupun yang sudah punah, juga cara memperoleh makanan. Ciri yang paling umum bahwa kelas diplopoda ini memiliki dua pasang kaki pada tiap segmennya, ini membedakan kelas lain yang kakinya juga banyak. Kami juga akan menampilkan beberapa gambar yang bertujuan untuk mempermudah dalam memahami atau mengenali baik stuktur atau spesies. Juga akan kami lampirkan beberapa dafatar istilah.Ciri Kelas DiplopodaDiplopoda berasal dari kata di = dua dan podos=kaki, Jadi Diplopoda adalah kelas hewan yang memiliki dua pasang kaki. Ciri-ciri umum dari Diplopoda adalah sebagaiberikut:
a.       Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
b.      Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dengan dua kelompok mata tunggal.
c.       Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
d.      Respirasidengantracheayangtidakbercabang.
e.       Alat ekresi berupa dua buah saluran malphigi Struktu tubuh
Kaki seribu memiliki tubuh yang terbagi atas dua bagian, kepala di sebelah depan dan bagian tubuhyang panjang dibelakangnya. Tubuhnya terdiri dari segmen-segmenPada hampir setiap segmen tubuh dari kaki seribu dewasa terdapat dua pasang kaki Segmen tubuh pertama setelah kepala disebut tengkuk (collum) dan tidak berkaki Tiga segmen berikutnya (segmen 2 hingga 4) mengandung sepasang kaki pada tiap segmennya Kaki seribu yang belum dewasa sering kali mempunyai segmen terakhir yang tidak berkaki. Kaki seribu yang belum dewasa sulit sekali ditentukan jenisnya. Oleh karena itu pilihlah kaki seribu dewasa, spesimen yang segmen terakhirnya lengkap dengan kaki atau specimen yang hanya mempunyai sedikit segmen tanpa kaki untuk ditentukan identitasnya. Alat mulut kaki seribu hanya memiliki dua pasang alat mulut, mandibula yang digunakan untuk mengunyah dan suatu keping di sebelah belakang yang disebut gnathochilarium. Organ Tömösváry: Ini adalah organ perasa yang terletak di kepala pada kebanyakan kaki seribu.Organ ini umumnya berbentuk cincin yang agak menonjol, tetapi dapat juga berbentuk ladam atau hanya sekedar berbentuk suatu lubang. Posisinya terletak di bagian belakang dasar sungut. Tidak semua bangsa kaki seribu memiliki organ ini.
Kebanyakan kaki seribu memiliki “bintik mata” pada daerah sisi kepala. Mata demikian dapat terdiri dari sejumlah bintik mata yang bersatu membentuk daerah penglihatan. Sejumlah kaki seribu, misalnya Polydesmida, tidak pernah memiliki bintik mata. Kaki seribu yang hidup di dalam gua pada beberapa bangsa telah kehilangan alat penglihatan mereka, meskipun kerabatnya yang hidup di permukaan tanah mempunyai daerah penglihatan yang terbentuk dengan baik. Kaki seribu dewasa umumnya mempunyai alat kelamin yang jelas. Alat kelamin tentu terdapat pada kedua jenis kelamin, hanya lebih nyata pada hewan jantan. Kaki yang berubah menjadi alat kelamin umumnya dapat ditemukan di dua bagian, di daerah segmen cincin yang ke tujuh atau pada bagian ujung tubuhnya, meliputi pasangan kaki yang terakhir. Pasangan kaki yang terakhir umumnya dinamakan telopod. Pasangan kaki ke tujuh yang termodifikasi kadang-kadang tersembunyi pada suatu kantung. Pada kelompok hewan demikian hewan jantan terlihat tidak punya pasangan kaki pada segmen ke tujuh). Pasangan kaki ke tujuh yang mengalami modifikasi dikenal dengan gonopod. Organ ini sangat penting untuk mengidentifikasi jenis. Hewan betina mempunyai alat kelamin (kadang-kadang disebut cifopod) dapat ditemukan di sebelah belakang pasangan kaki kedua. Bagian-bagian tubuh suatu kaki seribu jantan dari Bangsa Julida. Hewan ini hidup didarat tempat, tempat gelap seperti di dalam gua, dan pada daerah yang lembab seperti pada dedaunan mati dan serasah kayu.
Hewan kelas diplopoda bersifat herbifor, memakan dedaunan, maupun kayu-kayu yang membusuk. Hanya yang berukuran saja menggigit manusia tetapi hanya sebagai mekanisme pertahanan. Kebanyakan kaki seribu membusuk makan daun dan mati lain tanaman materi, pelembab makanan dengan cairan dan kemudian menggoreskan dalam dengan rahang.
6.      Kadal
Kadal adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk kelompok reptil. Secara luas, pengertian kadal atau kerabat kadal (bahasa Inggris: lizards) juga mencakup kelompok cecak, tokek, bunglon, cecak terbang, biawak, iguana dan lain-lain. Sedangkan secara sempit, istilah kadal dalam bahasa Indonesia biasanya merujuk terbatas pada kelompok kadal yang umumnya bertubuh kecil, bersisik licin berkilau, dan hidup di atas tanah (Ingg.: skink, suku Scincidae, atau umumnya anggota infraordo Scincomorpha). Jadi, secara umum kadal ini mencakup jenis-jenis yang bertubuh kecil seperti kadal pasir Lygosoma, sampai ke biawak Komodo (Varanus komodoensis) yang bisa mencapai panjang lebih dari 3 m. Secara ilmiah, kelompok besar ini dikenal sebagai subordo atau anak bangsa Lacertilia (=Sauria), bagian dari bangsa hewan bersisik (Squamata). Anak bangsa Lacertilia pada umumnya memiliki empat kaki, lubang telinga luar, dan pelupuk mata yang dapat dibuka tutup. Meskipun demikian, sebagai kekecualian, ada pula anggota-anggotanya yang tidak memiliki sebagian ciri itu. Contohnya adalah ‘ular’ kaca (glass snake atau glass lizard, suku Anguidae) yang tak berkaki.
Sebagaimana galibnya reptil, kadal berdarah dingin (itu sebabnya kadal kerap berjemur) dan mempunyai sisik-sisik yang beraneka bentuknya yang terbangun dari zat tanduk. Terdiri tak kurang dari 40 suku, kadal memiliki pola warna, bentuk dan ukuran yang sangat beragam. Sebagian jenis mempunyai sisik-sisik yang halus berkilau, terkesan licin atau seperti berminyak, walaupun sebenarnya sisik-sisik itu amat kering karena kadal tidak memiliki pori di kulitn ya untuk mengeluarkan keringat atau minyak.
Kebanyakan kadal bertelur (ovipar), meskipun ada pula yang melahirkan anak (vivipar). Juga, umumnya kadal dapat menumbuhkan kembali ekor atau bahkan tungkai yang terputus.
Beberapa spesies kadal tak berkaki, seperti ular kaca misalnya, memiliki struktur gelangan bahu dan panggul dalam tubuhnya, meski tak ada tungkainya. Meski bentuknya mirip, kadal-kadal ini bisa dibedakan dari ular sejati karena memiliki pelupuk mata yang dapat digerakkan, lubang telinga luar, dan dapat memutuskan ekornya dalam keadaan bahaya; ciri-ciri yang tak dimiliki oleh ular. Banyak jenis kadal yang merupakan pemanjat pohon yang baik atau pelari cepat. Beberapa di antaranya bahkan dapat berlari di atas dua kaki dengan amat cepatnya, seperti halnya kadal tercepat di dunia: iguana berekor duri dari marga Ctenosaura. Kadal-kadal tertentu, misalnya bunglon, dapat berganti warna sesuai kondisi lingkungan atau suasana hati. Meski kebanyakan hidup di daratan, umumnya kadal dapat berenang dengan baik. Beberapa jenisnya, seperti biawak, bahkan beradaptasi dengan baik di lingkungan perairan.
Kebanyakan kadal tinggal di atas tanah (terestrial), sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gembur atau pasir (fossorial). Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon (arboreal). Alih-alih sebagai predator penyergap, kebanyakan kadal aktif menjelajahi lingkungannya untuk memburu mangsa. Walaupun kebanyakan jenisnya adalah binatang pemangsa (predator), namun sesungguhnya makanan kadal sangat bervariasi. Mulai dari buah-buahan dan bahan nabati lain, serangga, amfibia, reptil yang lain, mamalia kecil, bangkai, bahkan kadal besar semacam biawak Komodo juga dapat memburu mamalia besar, hingga sebesar rusa atau babi hutan. Kadal-kadal bertubuh kecil memakan aneka serangga seperti nyamuk, lalat, ngengat dan kupu-kupu, berbagai tempayak serangga, cacing tanah, sampai kodok dan reptil yang lain yang berukuran lebih kecil. Kadal kebun (Mabuya multifasciata) kadang-kadang memangsa kodok tegalan (Fejervarya limnocharis), bahkan suka memanjat tembok yang kasar untuk menangkap cecak kayu (Hemidactylus frenatus) yang terlengah.


ASPEK PERKEMBANGAN YANG DI DAPAT ANAK

1.                  ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF
Dari melihat binatang anak dapat belajar banyak dan mengembangkan aspek kognitifnya karena dengan melihat dan memperhatikan secara langsung binatang-binatang tersebut maka anak dapat mengenal berbagai macam binatang, baik itu binatang yang terbang, merayap, melompat, atauapun binatang yang berjalan secara langsung.
Selain itu anak juga dapat belajar berbagai jenis warna-warna binatang baik itu warna yang cerah maupun warna yang gelap, warna campuran dan lain-lain.
Anak juga dapat membedakan berbagai macam bentuk binatang, ada yang kecil dan ada pula yang besar. Serta anak juga dapat mengenal, mengingat nama binatang tersebut.
2.                  ASPEK PERKEMBANGAN BAHASA
Dengan melihat binatang-binatang yang ada di Bantimurung, anak dapat mengembangkan aspek bahasanya yang terjadi ketika anak bertanya-tanya tentang binatang yang dilihatnya. Misalnya anak bertanya nama, makanan, warna dll tengtang binatang tersebut. Serta anak juga dapat mengembangkan aspek bahasanya ketika anak menyebutkan nama-nama binatang yang dilihatnya satu persatu di Bantimurung.
3.                   ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL
Anak juga dapat mengembangkan aspek social emosionalnya ketika melihat binatang-binatang di bantimurung yang terjadi ketika anak berinteraksi dengan teman ataupun keluarganya untuk menanyakan tentang binatang yang dilihatnya itu, selain itu anaka dapat pula menceritakan kepada temannya yang lain, yang tidak ikut dalam karya wisata ke bantimurung tentang bionatang-binatang yang di temui disana agar temannya juga dapat mengetahui binatang yang ada disana.
4.                  ASPEK PERKEMBANGAN SENI
Seetelah melihat binatang-binatang di bantimurung anak dapat mengembangkan aspek seninya pada saat anak di tugaskan untuk menggambar binatang, anak dapat menggambar binatang yang pernah dilihatnya di bantimurung walaupun tidak begitu mirip dengan aslinya.
5.                  ASPEK PERKEMBANGAN MOTORIK
Anak dapat mengembangkan aspek motoriknya seperti menirukan cara berjalan semut, kadal, kaki seribu dll. Serta menirukan cara melompat kodok dan jangkrik. Selain itu dapat pula menirukan kupu-kupu dan kumbang saat terbang walaupun hanya dengan mengayun-ayunkan tangannya.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dibantimurung bukan saja kupu-kupu yang hidup di tempat wisata ini, akan tetapi ada banyak binatang yang menemaninya, dan biasanya kita sepelehkan karena tidak begitu menarik di pandang mata, biasanya juga binatang tersebut pengganggu dalam perjalanan kita. Nah, disini kami meneliti tentang binatang-binatang yang terdapat dibantimurung. Binatang-binatang tersebut antara lain: kupu-kupu, semut rangrang, kumbang,  ular kaki seribu, kadal,  kodok, ular, dsb.
B.     Saran
Jika ada saran / kritikan lain dalam pembuatan makalah kami ini maka saya sangat berterima kasih dalam membumbing serta membantu kami untuk memperbaiki makalah ini, karena kami hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar