Selasa, 04 Desember 2012

PEMBELAJARAN SAINS UNTUK ANAK USIA DINI

Sains adalah produk dan proses.  Sebagai produk, sains adalah pengetahuan yang terorganisir dengan baik mengenai dunia fisik alami.  Sebagai proses, sains mencakup kegiatan menelusuri, mengamati dan melakukan percobaan.  Kegiatan bermain sains sangat penting diberikan untuk anak usia dini karena multi manfaat, yakni dapat mengembangkan kemampuan:
  1. Eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan untuk mengamati dan menyelidiki objek serta fenomena alam
  2. Mengembangkan ketrampilan proses sains dasar, seperti melakukan pengamatan, mengukur, mengkomunikasikan hasil pengamatan, dan sebagainya.
  3. Mengembangkan rasa ingin tahu, rasa senang dan mau melakukan kegiatan inkuiri atau penemuan.
  4. Memahami pengetahuan tentang berbagai benda baik ciri, struktur maupun fungsinya.
Berikut ini disajikan contoh kegiatan sains untuk anak usia dini:
Bidang Pengembangan      :     kemampuan dasar kognitif
Tingkat Capaian Perkembangan : siswa dapat mengenal berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Capaian Perkembangan    : siswa dapat mengenal konsep sains sederhana
Jenis Kegiatan:
1.      Penggabungan Warna
Indikator
  • Siswa dapat membedakan warna primer (merah, kuning, biru)
  • Siswa dapat menyebutkan warna baru hasil penggabungan (warna sekunder)
  • Siswa dapat member contoh benda yang berwarna merah, kuning, biru, hijau, oranye dan ungu
Alat dan bahan:
  • Plastik mika berwarna merah, kuning dan biru
  • Kertas HVS putih
  • Steples
Cara kerja:
  1. Letakkan kertas HVS putih di atas meja dan tempelkan mika kuning di atas kertas HVS.  Kemudian tempelkan mika biru di atas mika kuning.  Apa yang terjadi?
  2. Dengan langkah sama, tempelkan mika merah di atas mika kuning.  Apa yang terjadi?
  3. Sekarang, tempelkan mika merah di atas mika biru.  Apa yang terjadi?
2.       Penggabungan Warna
Indikator:
  • Siswa dapat membedakan warna primer (merah, kuning, biru)
  • Siswa dapat menyebutkan warna baru hasil penggabungan (warna sekunder)
  • Siswa dapat member contoh benda yang berwarna merah, kuning, biru, hijau, oranye dan ungu
Alat dan bahan:
Gelas aqua (9 buah), Air, Pewarna makanan merah, kuning, biru
Cara kerja:
  1. Isi 3 gelas aqua dengan air bening (tidak berwarna)
  2. Teteskan pewarna merah ke dalam gelas pertama, kuning ke dalam gelas kedua dan biru ke dalam gelas ketiga.  Apa yang terjadi?
  3. Bagilah cairan berwarna merah, kuning dan biru tadi masing-masing menjadi tiga.
  4. Campukan cairan merah dengan kuning, apa yang terjadi?
  5. Campurkan cairan merah dengan biru, apa yang terjadi?
  6. Campurkan cairan kuning dengan biru, apa yang terjadi?
Konsep
Warna primer        :  warna dasar, yaitu merah, kuning, biru
Warna sekunder      :  hasil pencampuran warna primer
  • Merah + kuning                 =  oranye
  • Merah + biru                      =  ungu
  • Kuning + biru                     =  hijau
 3.       Magnet
Indikator:
  • Siswa dapat membedakan benda yang disebut magnet dan benda bukan magnet
  • Siswa dapat membedakan benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet dan yang tidak dapat ditarik magnet.
Alat dan bahan :
Magnet, Penggaris, Gunting, Permen, Pensil, Kertas, Peniti, Paku kecil, Klip Kertas, Penghapus
Cara kerja
  1. Dekatkan magnet dengan benda-benda di atas satu per satu sambil berteriak “Kamu kena…..”
  2. Amati apa yang terjadi?   Jika benda tidak dapat ditarik magnet, semua berteriak “Huuuu……”
4.       Sulap Bunga
Indikator:
  • Siswa dapat mengenal  salah satu sifat air, yaitu dapat masuk ke dalam pori-pori yang halus
Alat dan bahan:
Kertas marmer, Pensil warna atau krayon, Gunting, Mangkok yang bagian mulutnya lebar, Air
Cara kerja
  1. Gambarlah pola bunga pada kertas marmer seperti gambar di bawah, kemudian warnai.
  2. Guntinglah bagian tepinya.
  3. Lipatlah “mahkota bunga”  sehingga seperti bunga yang sedang kuncup.
  4. Isilah air ke wadah mangkok hingga tiga per empat
  5. Letakkan bunga teratai kertasmu secara perlahan di atas permukaan air.  Perlahan tetapi pasti, bunga terataimu akan mekar.
Konsep
  1. Kertas memiliki pori-pori yang sangat halus yang terletak di antara serat kertas sehingga tidak terlihat oleh mata kita.
  2. Air memiliki kemampuan masuk ke pori-pori kertas.  Kemampuan ini disebut daya kapilaritas.
  3. Masuknya air ke pori-pori kertas menyebabkan serat kertas mengembang termasuk bagian lipatan kertas.  Inilah yang menyebabkan bunga terataimu menjadi mekar.
5.       Kapur Barus Lompat
Indikator:
  • Siswa dapat mengenal posisi benda dalam air (tenggelam, terapung, melayang)
Alat dan bahan:
Kapur barus berbentuk bola, Cuka, Soda kue, Air, Botol selai,  Sendok
Cara kerja :
  • Isilah botol selai dengan air hingga tiga per empat bagian.
  • Tuangkan dua sendok cuka dan dua sendok soda kue, kemudian aduk sampai merata.
  • Ketuk-ketukkan kapur barus ke meja sehingga permukaannya yang halus menjadi kasar.
  • Masukkan kapur barus ke dalam botol selai.  Apa yang terjadi?
Konsep
Pertama kali kapur barus akan tenggelam karena lebih berat dibandingkan air.  Kemudian akan tampak gelembung-gelembung di permukaan kapur barus.  Gelembung tersebut adalah gas karbon dioksida yang dihasilkan larutan campuran cuka dan soda kue.  Sifat  gas karbon dioksida adalah lebih ringan dibandingkan air.  Karena gas ini menempel pada kapur barus, maka kapur barus akan tampak seperti berlompatan.
6.       Telur Ajaib
Indikator:
  • Siswa dapat mengenal posisi benda dalam air (tenggelam, terapung, melayang)
Alat dan bahan:
Telur ayam mentah, Air, Garam, Gelas kaca bening
Cara kerja:
  1. Isilah gelas dengan air hingga tiga per empat bagian.
  2. Masukkan telur, tomat dan wortel ke dalam gelas.  Apa yang terjadi?
  3. Masukkan garam ke dalam gelas. Apa yang terjadi?
Konsep
Telur di dalam air akan tenggelam karena telur  lebih berat dari pada air.
Telur di dalam larutan  garam akan melayang karena telur sama berat dengan larutan garam.
7.       Paru-paru Plastik
Indikator:
  • Siswa dapat mengenal  cara kerja paru-paru (bernafas)
  • Siswa dapat mempraktikkan gerakan nmenarik nafas dan membuang nafas
Alat dan bahan:
Botol air mineral bekas, Sedotan, Balon karet, Pisau kertas, Lilin mainan, Double tip
Cara kerja:
  1. Potonglah bagian tengah botol plastik.
  2. Ikatkan sebuah balon di salah satu ujung sedotan, kemudian lingkari mulut botol dengan lilin mainan.
  3. Masukkan sedotan melalui mulut botol dan gunakan lilin untuk menutup sela-selanya.
  4. Potonglah balon kedua, kemudian pasang menutupi dasar botol.  Paru-paru plastic sudah jadi.
  5. Jika balon di dasar botol ditarik, balon di dalam botol akan mengembang.
  6. Jika balon di dasar botol dilepaskan, balon di dalam botol akan mengempis.
8. Cetakan Daun Gugur
Indikator :
  • Siswa dapat membedakan bermacam-macam bentuk daun (…… macam)
  • Siswa dapat menyebutkan bentuk daun (melebar, memanjang, menjari)
  • Siswa dapat menyebutkan warna daun
Alat dan bahan:
Berbagai bentuk daun-daun gugur, Alumunium foil tipis, Penghapus, Karton, Lem
Cara kerja:
  1. Letakkan daun-daun dengan rata di atas meja.
  2. Tutupi tiap helai daun dengan alumunium foil tipis.
  3. Gosok-gosokkan penghapus maju mundur secara perlahan alufoil sampai motif daun tercetak di sana.
  4. Untuk memajangnya, rekatkan tiap alufoil bermotif daun pada kertas karton, dan rekatkan daun di sebelahnya.
Sumber Bacaan:
  1. Abadi Prayitno, Amelia Piliang. 2009. Yuk, Bermain Sains Bersama Ayah dan Ibu.  Jakarta.  Dian Rakyat.
  2. Charner Kathy, et.al.  2005.  Brain Power: Aktivitas Berbasis Minat Anak (terj.). Erlangga for Kids.
  3. Yulianti, D. 2010.  Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak.  Jakarta.  Indeks.
-1.172702 114.701483

Tidak ada komentar:

Posting Komentar