Selasa, 18 Agustus 2020

Pendekatan Yang Paling Relevan Didukung Oleh Fakta-Fakta Di Lapangan Untuk Menunjukkan Konsistensi Berperilaku Pada Diri Sendiri

 

PENDEKATAN YANG PALING RELEVAN DIDUKUNG OLEH FAKTA-FAKTA DI LAPANGAN UNTUK MENUNJUKKAN KONSISTENSI BERPERILAKU PADA DIRI SENDIRI

Pendekatan yang paling relevan menurut saya adalah dengan pendekatan proses yaitu berfokus pada siswa untuk menjiwai sebuah proses yakni melakukan pendekatan dengan

1.      Pendekatan dengan memberikan pujian kepada anak yang melakukan sikap disiplin ketika datang sebelum bel berbunyi

2.      Pendekatan dengan meningkatkan rasa percaya diri anak dengan memberi ucapan dan pujian kepada anak ketika berhasil melakukan sesuatu walaupun itu hanya hal kecil tapi membuat anak merasa bangga jika mampu melakukan perbuatan yang baik, karena hal besar dimulai dari hal yang kecil

3.      Pendekatan dengan mengungkapkan rasa terima kasih pada anak ketika bersikap disiplin, contohnya : terima kasih nak, karena telah datang tepat waktu. Hal ini agar mendorong seseorang supaya bersikap lebih baik lagi.

 

* Tidak untuk di copy paste, Hanya dijadikan referensi untuk kalian guru-guru hebat & Guru Profesional... Thank You, Sukma Sukardi.

UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MELUASKAN KONSISTENSI PERILAKU BERINTEGRITAS KEPADA LINGKUP YANG LEBIH LUAS

 

1.      Berbicara Sesuai Kenyataan

Dari berbagai pengalaman bertemu dan berinteraksi dengan berbagai kalangan, saya belajar bahwa secara praktik nyata seseorang yang pernah berbohong, ingkar janji, atau pernah mengkhianati kepercayaan orang lain, itu disebut pribadi yang tidak jujur dan tidak memiliki integritas. Hal ini sejalan dengan pandangan agama yang menyatakan bahwa orang munafik itu memiliki tiga ciri utama, yakni:

• Apabila berbicara, ia bohong.

• Apabila berjanji, ia ingkari.

• Apabila diberi kepercayaan atau amanah, ia berkhianat.

Karenanya, untuk membangun integritas pribadi dalam pekerjaan, hindari tiga hal tersebut, seperti berbohong, mengingkari janji, dan mengkhianati kepercayaan yang diberikan. Berbicaralah hanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Memang diperlukan keberanian untuk mengungkapkan segala sesuatunya sesuai dengan kenyataan yang ada, terutama pada hal-hal yang bisa saja tidak mengenakkan.

 

2.       Memenuhi Sesuai Apa yang Dijanjikan

Orang yang memiliki integritas selalu melakukan sesuai dengan apa yang dijanjikannya. Dengan demikian, hindari untuk menjanjikan apa yang tidak dapat Anda lakukan, agar terhindar dari tindakan tidak menepati janji. Lebih baik menjanjikan dengan apa yang bisa Anda lakukan, sehingga dapat menjadi pribadi yang selalu menepati janji. Pribadi yang memiliki integritas adalah pribadi yang selalu menepati janji yang telah dibuatnya. Ketika ia memberikan janji, ia sudah memperhitungkan hal itu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Ia akan bersungguh-sungguh memenuhi apa yang sudah dijanjikannya kepada orang lain. Dalam aplikasi nyata dalam pekerjaan, berarti dituntut untuk senantiasa melaksanakan sesuai dengan apa yang sudah dijanjikannya, baik dalam hubungan dengan sesama rekan kerja, kepada atasan, kepada bawahan, ataupun kepada supplier dan konsumen.

 

3.       Konsisten dalam Perkataan dan Perbuatan

Mereka yang dapat menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatan memiliki karakter terpuji. Kenyataan ini menunjukkan bahwa integritas adalah salah satu karakter terpuji. Berusaha menjaga konsistensi antara pikiran, perkataan, dan perbuatan merupakan salah satu cara membangun integritas pribadi. Pada akhirnya akan memiliki karakter terpuji secara konsisten dalam seluruh aspek kehidupan. Menjadi seseorang yang memiliki integritas tinggi diperlukan komitmen untuk menjaga konsistensi antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Dapat selalu menepati janji sesuai dengan apa yang disampaikannya dalam perkataan dan tindakan. Tidak kalah penting adalah dapat memegang teguh amanah dari orang lain.

 Tingkat Keyakinan Terhadap Keberhasilannya Menurut Saya 99,9%

* Tidak untuk di copy paste, Hanya dijadikan referensi untuk kalian guru-guru hebat & Guru Profesional... Thank You, Sukma Sukardi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar