Calon Suamiku...
Bukanka orang yang perfect,
Bukanka orang yang begitu pintar,
Bukanka juga orang yang cantik,
Saya ini ya beginimi,
Orang yang biasa-biasa saja ji yang punya
banyak kekurangan,
Karena beginimi juga yang di kasiki sama
Allah,
Jadi saya harap kita terimaka apa adanya...
Calon Suamiku...
Saya ini orang yang tumbuh di lingkungan
yang biasa-biasa ji,
Di besarkan dengan pola hidup yang
sederhana ji juga,
Bukanka orang kaya,
Tapi masih maukaji bekerja cari uang,
Karena saya tidak mau bergantung sama
orang tua apalagi sama kita nantinya.
Soal agama,
Saya juga masih jauh dari sempurna,
Harapanku,
Nanti kita sama-sama belajar,
Kita bimbingka jadi makmum yang patuh sama
kita,
Jadikanka makmum yang selalu bersyukur
dengan pemberianta,
Jadikanka makmun yang bisa bertahan dengan
kondisita,
Disaat kita senang dan susah,
Dan kelak menjadi ibu yang baik untuk
anak-anakta.
Calon Suamiku...
Bukanka orang yang tidak pernah salah,
Saya cuma manusia biasa ji,
Mungkin suatu saat nanti ada beberapa
sikapku yang buatki marah,
Mungkin ada beberapa sikapku yang buatki
jengkel,
Dan mungkin ada juga beberapa sikapku yang
buatki tidak nyaman.
Kita ingatkanka, kita bimbingka...
Ingatkan dengan kelembutan suarata,
Janganki bentakka,
Saya cuma perempuan yang rapuh yang tidak bisa
dengarki bersuara keras dan tidak bisa dengarki membentak,
Dan janganki pernah berhenti ingatkan dan bimbingka
kalau ada yang salah sama sikapku.
Calon Suamiku,
Ketika kelak kita punya masalah,
Tahan emosita jangan sampai kata-kata
kasar keluar dari mulutta,
Kita harus yakin setiap masalah itu ada
solusinya,
Karena Allah memberikan cobaan sebatas
kemampuan hambanya,
Dan kita harus tetap tenang dan sabar
menghadapi masalah.
Calon Suamiku...
Janganki heran kalau suatu saat saya
merengek mau ketemu sama orang tuaku,
Karena sejak kecil selaluka sama mereka,
Kalau saya jauh, saya selalu mau ketemu
mereka,
Kadang rindu tiba-tiba muncul kepada
mereka,
Dan janganki marah kalau tiba-tiba mauka
ketemu sama mereka.
Calon Suamiku...
Mungkin suatu saat nanti saya akan
menangis,
Menangis bahagia saat kita bersama-sama,
Menangis bahagia saat doaku terkabul atas kesuksesanta,
Menangis bahagia saat kita kelak memiliki
anak dan tumbuh dengan sehat & cerdas,
Menangis bahagia karena sukses anak-anak
kita kelak,
Menangis bahagia saat semua yang kita
inginkan perlahan tercapai,
Bukan menangis sedih karena perilakuta ke
saya.
Yang pasti Calon Suamiku,
Saya mau menjadi yang terbaik untuk kita,
Jadikanka satu-satunya cinta untukta,
Karena saya yakin Allah & orang tuata memang
sudah punya porsi tersendiri di hatita karena itu sudah mutlak,
Jadikanka satu-satunya ibu untuk
anak-anakta kelak,
Perjuangkanka dengan segala kondisiku,
Begitupun saya juga pertahanki dengan
segala kondisita,
Dan akan selalu sayang dan cinta sama
kita.
(Calon
Makmumta)