Label

Selasa, 22 November 2011

PENGEMBANGAN KARIER (Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak)


PENGEMBANGAN KARIER PAUD
“ Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak “
Logo UNM Cantik.jpg
D
I
S
U
S
U
N
O L E H :
S U K M A  S U K A R D I
1 0 4 9 0 4 0 2 1
P G P A U D  /  A
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011



KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya maka saya (penulis) dapat menyelesaikan tugas makalah saya yang berjudul “PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK” tepat waktu yang merupakan tugas dari mata kuliah “Pengembangan Karier Paud”.
Dan tak lupa penulis kirimkan shalawat dan salam ke junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah menghadirkan kepada kita makna saling percaya yang dibingkai dalam sampul Ad-Dinul Islam.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu saya khusunya bagi orang tua tercinta yang telah memberikan bantuan moril serta materil sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran teman-teman diterima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah ini.








                                                                                                      Makassar, 19 nonember 2011

                                                                                                          SUKMA SUKARDI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Untuk menjadi pendidik yang profesional dibutuhkan pengembangan karier karena pada dasarnya pengembangan karier sangat bermanfaat bagi organisasi maupun perorangan, adapun manfaatnya yaitu :
a.       Menjamin ketersediaan bakat yang dibutuhkan
b.      Mempertahakan dan meningkatkan kualitas pengajaran
c.       Meningkatkan rasa tanggung jawab
Tapi yang garis besar dan akan di bahas dalam makalah ini adalah pengembangan kemampuan kognitif anak usia dini. Pengembangan kemampuan kognitif anak ini sangat penting dan bermanfaat bagi anak karena dengan memiliki kemampuan kognitif yang baik dan menetahui cara untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak maka anak tersebut akan menjadi anak yang pandai dan cerdas.
Ada beberapa hal yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, yaitu :
a.       Memberikan permainan yang menuntutnya untuk berpikir
b.      Memberikan bebepara pertanyaan tertentu kepada anak sehingga meningkatkan kemampuan kognitifnya
c.       Mengajak anak untuk berpikir untuk dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya
Pengembangan kognitif juga dapat menjadi tolak ukur tingkat kecerdasan anak IQ, jika IQ anak itu tinggi maka anak tersebut termasuk anak yang sangat cerdas, jika IQ anak itu sedang maka anak tersebut termasuk anak yang pintar,  jika IQ anak itu rendah maka anak tersebut termasuk anak yang kurang pintar.
B.     Rumusan Masalah
1.      Menjelaskan makna kemampuan kognitif?
2.      Menjelaskan tentang kecakaan hidup (life skill)?
3.      Menjelaskan tentang kecakapan berpikir?
4.      Menjelaskan kemampuan bersosialisasi (social skill)?
5.      Menjelaskan kemampuan akademik?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui makna kemampuan kognitif
2.      Untuk tentang kecakaan hidup (life skill)
3.      Untuk mengetahui tentang kecakapan berpikir
4.      Untuk mengetahui kemampuan bersosialisasi
5.      Untuk mengetahui kemampuan akademik



BAB II
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN  KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK
Perkembangan kognitif pada peserta didik merupakan suatu pembahasan yang cukup penting bagi pengajar maupun orang tua. Perkembangan kognitif pada anak merupakan kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang termasuk dalam  proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Dalam memahami perkembangan kognitif, kita harus mengetahui proses perkembangan kognitif tersebut. Perkembangan kognitif dapat dikaji dengan menggunakan dua cara yaitu dengan pendekatan tentang tahapan-tahapan perkembangan kognitif yang dijelaskan oleh Piaget dan dengan caran system pemprosesan informasi. Pada teori pemprosesan informasi lebih menekankan bagaimana proses-proses terjadinya perkembangan kognitif, tetapi pada teori Piaget membagi proses tersebut ke dalam berbagai tahapan.
Selain itu karakteristik perkembangan kognitif peserta didik juga harus dapat dipahami semua pihak. Dengan pemahaman pada karakteristik perkembangan peserta didik, pengajar dan orang tua dapat mengetahui sebatas apa perkembangan yang dimiliki anak didiknya sesuai dengan usia mereka masing-masing, sehingga pengajar dan orang tua dapat menerapkan ilmu yang sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak didik.
Tidak kalah penting, pengajar juga harus mengetahui tentang factor-faktor yang mempengaruhi peserta didik. Yang sangat sentral dalam faktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan kognitif adalah gaya pengasuhan dan lingkungan. Biasanya gaya pengasuhan lebih diterapkan pada anak-anak. Pada pengasuhan ini merupakan cikal-bakal perkembangan kognitif tersebut, karena ketika anak diasuh secara tidak sesuai dengan semestinya, ini akan berakibat pada perkembangan kognitif anak, bahkan pada perkembangan mental anak tersebut. Lingkungan pun sangat berpengaruh pada perkembangan kognitif, semakin buruk lingkungan maupun pergaulan seseorang maka kemungkinan pengaruh lingkungan pada perkembangan kognitif anak semakin besar.
Meskipun banyak hal dan kendala dalam perkembangan kognitif anak, setidaknya kita sebagai calon pengajar maupun sebagai orang tua harus memahami tentang perkembangan kognitif agar cara pengajaran kita sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak.
A.    Kecakapan Hidup (Life Skill)
Ø  Mengenal Diri
Agar kita dapat mengenal diri kita maka kita harus :
·         Sadar sebagai mahluk tuhan
Dalam konsep kemampuan kognitif  kita sadar sebagai mahluk tuhan maka kita akan mengenal diri kita sendiri, dan kita sadar sebagai mahluk tuhan karena kita di beri kehidupan oleh Allah SWT serta akal dan pikiran, dan dengan akal dan pikiran kita dapat menggunakannya untuk berpikir bahwa kita ada di dunia karena ada yang menciptakan. Dan telah tercantum dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita bahwa kita sebagai mahluk ciptaan Allah adalah kalifah atau pemimpin dan kita sebagai mahluk tuhan berkewajiban menjalankan apa yang di inginkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
·         Sadar dengan eksistensi diri
Dalam bidang kognitif, sadar dengan eksistensi diri itu dengan kita berpikir untuk memiliki kepercayaan diri, karena dengan munculnya rasa percaya diri membuat kita semakin terlihat,  dengan sadar dengan eksistensi diri merupakan proses dialog dengan diri kita sendiri. Artinya? Ya, kita sedang berbicara dengan diri sendiri melalui keberanian yang timbul dari diri kita sendiri dalam melakukan tindakan. Pada saat kita memiliki rasa percaya diri maka dengan sendirinya eksistensi diri itu ada dan itulah yang disebut dengan mengenal diri sendiri.
·         Sadar akan potensi diri
Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Dalam bidang kognitif ini, kita memikirkan untuk menyadari kemampuan dan bakat-bakatn kita serta tahu bagaimana menggunakan pikiran kita demi mencapai suatu tujuan. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.
Secara sekilas proses mengenal diri sendiri itu memang nampak sederhana. Dan untuk mengenal diri sendiri, kita tidak dapat melakukannya secepat kilat. Untuk mampu mengenal diri sendiri adalah kita akan mengenal potensi/kelebihan diri kita. Ketika kita  mampu mengenal potensi diri sendiri, saat itu secara tidak sadar akan merasakan kelebihan yang kita miliki. Ketika sadar akan kelebihan yang kita miliki kita akan merasa hebat.
B.     Kecakapan Berpikir
Ø  Menggali / Mencari Informasi
Untuk dapat memiliki kecakapan dalam berpikir yang harus dilakukan adalahmenggali atau mencari informasi. Ada bebrapa cara untuk mencari informasi, yaitu :
·         Observasi
Yaitu melakukan semacam penelitian atau mencari tahu masalah yang berkaitan dengan kemampuan kognitif . seperti mengamati cara anak untuk mengembangkan kemampuan kogitifnya.
·         Wawancara
Yaitu bertanya kepada seseorang atau lebih tahu tentang suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan kognitif. Seprti menanyakan tentang permainan apa saja yang cocok untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak.
·         Dokumen
Yaitu melihat data-data atau dokumen yang ada untuk mengetahui suatu informasi tentang pengmbangan kognitif anak.
Ø  Mengolah Informasi
Untuk mengolah suatu informasi yang terjadi adalah:
·         Analisa
Yaitu menganalisa suatu informasi untuk mengetahui perkembangan kognitif anak berdasarkan data dan fakta. Misalnya menganalisa permainan puzzle.
·         Hipotesis
Yaitu kebenaran/dugaan sementara terhadap suatu masalah atau informasi dari data-data yang telah di dapatkan. Misalnya dengan bermain puzzle dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak.
Ø  Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan yang terjadi adalah :
·         Hasil
Yaitu ketika menyimpulkan suatu informasi dari data-data yang telah di daparkan. Seperti kita telah mendapatkan suatu informasi untuk disimpulkan.
·         Dampak
Yaitu kita telah mengetahui informasi tersebut yaitu kita tahu bahwa dengan bermain puzzle maka dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak.
·         Konsekuensi
Yaitu kita mampu bertanggung jawab atas informasi yang telah kita ketahui mengenai perkembangan kognitif tersebut.
Ø  Memecahkan Masalah
·         Refleksi
Yaitu memikirkan ulang atau merefleksi ulang informasi yang telah kita ketahui. Misalnya apakah memang benar dengan bermain puzzle dapat mengembangan kemampuan kognitif anak???
·         Tindak lanjut
Yaitu kita mengambil suatu tindakan untuk memecahkan masalah setelah mengetahui informasi-informasi yang ada. Seperti memberikan permainan puzzle kepada anak untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya.
C.     Kemampuan Bersosialisasi (Social Skill)
Kemampuan bersosialisasi adalah kemampuan berinteraksi dengan manusia ataupun bukan manusia, kemampuan bersosialisasi itu dibagi atas :
Ø  Kemampuan Komunikasi lisan
Berkomunikasi secara lisan didasarkan pada norma, etika dan budaya
·         Hubungan dengan orang yang lebih tua
Dalam pengembangan kognitif, kita harus memikirkan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, yaitu kita harus lebih sopan dengannya karena mereka adalah orang yang harus kita hormati.
·         Hubungan dengan  sesama
Dalam pengembangan kognitif ita berpikir untuk menjaga komunikasi yang baik dengan sesama teman sebaya, dan kita harus memperbaiki cara berbicara kita jangan sampai dengan komunikasi yang salah akan terjadi kesalahpahaman bahkan terjadi pertengkaran.
·         Hubungan dengan orang yang lebih muda
Dalam pengembangan kognitif kita sebagai orang yang lebih dewasa harusnya berpikiran untuk memberi contoh yang baik kepada adik-adik kita dengan cara mengajarkan bahasa yang baik dan sopan, dengan begitu komunikasi akan berjalan baik.
Ø  Kemampuan komunikasi secara terulis
Komunikasi yang terjadi bukan hanya secara lisan tapi juga tulisan, kemampuan komunikasi secara tertulis adalah kemampuan membuat suatu konsep
·         Komunikasi Formal
Komunikasi formal dalam bidang kognitif  yang terjadi adalah kita berpikir untuk berkomunikasi secara resmi/formal antara anggota organisasi / perusahaan , seperti seminar maupun rapat kerja perusahaan.
·         Komunkasi Nonformal
Komunikasi tertulis dalam bidang kognitif yang menyangkut hal-hal yang tidak diatur dalam struktur organisasi seperti spanduk yang memberikan informasi tentang pengebangan kemampuan kognitif, tulisan ataupun lewat gambar dan foto.
Ø  Kemampuan dalam bekerjasama
·         Individu dengan individu
Dalam bidang kognitif , yaitu kita memikirkan bagaimana cara bekerjasama yang baik antara terjadi antara orang yang satu dengan orang yang lain
·         Individu dengan kelompok
Dalam bidang kognitif , yaitu kita memikirkan bagaimana cara bekerjasama yang baik antara seseorang dengan beberapa/sekelompok orang
·         Kelompok dengan kelompok
Dalam bidang kognitif , yaitu kita memikirkan bagaimana cara bekerjasama yang baik antara suatu kelompok dengan kelompok lain untuk menyelesaikan suatu konflik atau masalah.


D.    Kemampuan Akademik
Kemampuan akademik dalam variable saya menyangkut tentang perkembangan kemampuan kognitif anak. Kemampuan kognitif anak merupakan kemampuan dalam mengembangkan tingkat dan cara berpikir anak. Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak adalah dengan memberikan permainan.
Ø  Kemampuan dalam mengidentifikasi variable
Bermain Puzle
Ø  Kemampuan menghubungkan variable
-          Daya pikir anak
-          Kemampuan mengingat gambar dan warna
-          Kemampuan mengenal bentuk
Ø  Kemampuan dalam merumuskan hipotesis
Jika ingin mengembangkan kemampuan kognitif anak dapat dilakukan dengan bermain Puzzle.
Ø  Kemampuan dalam melakukan penelitian
·         Wawancara
Menanyakan kepada pendidik atau orang-orang yang ahli tentang pengembangan kognitif anak dan cara untuk mengembangkan kemampuan kognitif tersebut.
·         Observasi
-          Mengamati perkembangan yang terjadi ketika bermain Puzzle
-          Memperhatikan cara anak menyusun Puzzle
·         Dokumen
Didapatkan dari data-data dan gambar serta foto tentang perkembangan kognitif anak dalam bermain Puzzle.
Dari identifikasi, hubungan, hipotesis dan penelitian maka didapatkan bahwa dengan bermain Puzzle anak dapat megembangkan kemampuan kogntifnya dengan baik mulai dari mengenal warna, bentuk dan lain-lain sehingga anak tersebut dapat menyelesaikan Puzzle.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perkembangan kognitif pada anak merupakan kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang termasuk dalam  proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Selain itu karakteristik perkembangan kognitif peserta didik juga harus dapat dipahami semua pihak. Dengan pemahaman pada karakteristik perkembangan peserta didik, pengajar dan orang tua dapat mengetahui sebatas apa perkembangan yang dimiliki anak didiknya sesuai dengan usia mereka masing-masing, sehingga pengajar dan orang tua dapat menerapkan ilmu yang sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak didik.
Tidak kalah penting, pengajar juga harus mengetahui tentang factor-faktor yang mempengaruhi peserta didik. Yang sangat sentral dalam faktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan kognitif adalah gaya pengasuhan dan lingkungan. Biasanya gaya pengasuhan lebih diterapkan pada anak-anak.
Ada beberapa hal yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, yaitu :
-          Memberikan permainan yang menuntutnya untuk berpikir
-          Memberikan bebepara pertanyaan tertentu kepada anak sehingga meningkatkan kemampuan kognitifnya
B.     Saran
Ø  Kembangkanlah karier untuk menjadi seorang pendidik yang professional.
Ø  Kembangkanlah kemampuan kognitif anak agar menjadi anak yang cerdas.
Ø  Berilah permainan yang cocok untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak.
Ø  Jika ada saran / kritikan lain dalam pembuatan makalah saya ini maka saya sangat berterima kasih dalam membumbing serta membantu saya untuk memperbaiki makalah ini, karena saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.

Sabtu, 19 November 2011

identifikasi usaha, peluang dan resiko usaha


TUGAS KEWIRAUSAHAAN
“ IDENTIFIKASI USAHA”
UNM.jpg
D
I
S
U
S
U
N
O L E H :
S U K M A  S U K A R D I
1 0 4 9 0 4 0 2 1
P G P A U D  /  A
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011



KEWIRAUSAHAAN
Ø  Identifikasi suatu usaha
Usaha berdagang
Usaha yang ingin saya kembangkan ini yaitu usaha berdagang yang menjual bahan kebutuhan manusia, berupa :
·         Bahan makanan : beras, tepung, gula, mentega, dll
·         Bahan perlengkapan rumah tangga : sampo, deterjen, sabun, odol, pembersih, dll
·         Bahan perlengkapan lainnya : sikat, sapu, dll
·         Kebutuhan pelajar : pulpen, pencil, biku, dll
·         Makanan ringan : snack, coklat, krupuk, dll
Ø  Peluang usaha
Dalam usaha berdagang ini sangat baik ditambah lagi apa yang di jual dan disiapkan adalah hal yang sangat penting dan di utuhkan oleh semua orang sehingga bukan hal mustahil untuk mendapat banyak keuntungan dari usaha atau bisnis ini. Dan jangan pernah anda berpikir belum membuka usaha karena belum ada peluang, padahal pada umumnya dikarenakan anda belum siap.
Untuk lebih mudah melihat peluang usaha mari kita lihat di sekitar kita sumber-sumber peluang usaha untuk kita kenali, pelajari dan kembangkan lebih lanjut, sehingga kita dapat melihat peluang-peluang usaha yang sangat banyak tersebut yang kita minati dan sesuai dengan kemampuan kita.
Ø  Prospek ke depan
Jika dilihat dari prospek kedepan dari usaha berdagang ini maka kita akan melihat banyak sekali keuntungan sehingga sangat bagus untuk dijalankan karena yang menjadi bahan jualan dalam usaha ini merupakan bahan-bahan yang hampir menjadi kebutuhan wajib setiap orang, mak bukan hal mustahil jika usaha yang saya kembangkan ini akan menjadi usaha yang sukses dan diminati setiap konsumen, apalagi jika pelayan yang kami berikan sangat baik. Untuk prosek ke depan nanti maka yang di perlu di perhatikan adalah :
ü  Menilai Kemampuan Pribadi
Pikirkan tentang bakat kepribadian yang diperlukan untuk mencapai sukses dalam berbisnis. Apa yang telah kita miliki, apa keahlian kita, apa motivasi kita, kesigapan apa yang ada pada diri kita.  Dengan berbekal keahlian, motivasi, kemauan maka itu merupakan modal untuk memulai mengembangkan usaha. Jadi kalau ingin memilih usaha yang tepat, maka mulailah usaha dari apa yang anda miliki. 

Ø  Dimana tingkat pandangan di mata masyarakat
Dalam usaha berdagang ini saya membukanya dalam sector kecil dan menengah, dengan alas an karena usaha atau bisnis ini akan dijalankan, dikelola dan di tempatkan pada kondisi masyarakat kecil dan menengah. Adapun tempat yang saya gunakan dalam bisnis saya ini yaitu membuat bangunan(toko) khusus untuk di pakai berbisnis, yang dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat lebih menarik seperti beberapa took-toko lain. Hanya saja usaha ini belum setara dengan alfa, alfa express, alfa midi, indomaret, dll. Dikarenakan masalah ekonomi yang belum sampai kesana. Tapi sejlan dengan beriringnya waktu dan jika keuangan sudah memungkinkan bkan hal yang tidak mungkin untuk membuatnya setara dengan took-toko tersebut bahkan lebih dari itu.
Ø  Cara memanage usaha
Jika kita telah menentukan suatu usaha maka yang kita lakukan selanjutnya adalah memanage usaha tersebut, sebelum memuka suatu usaha yang hari dilakukan pertama kali adalah menganalisa lebih dalam usaha tersebut.
Salah satu hal yang membuat suatu usaha atau bisnis maju dan menuai hasil yang baik adalah pada perencanaan usaha yang matang. Salah satu kiat sukses bisnis berada pada perencanaan usaha yang didasarkan pada analisa terhadap beberapa faktor yang akan berpengaruh pada kelangsunganusaha atau bisnis yang dijalani. Analisa bisnis ini memegang peranan yang cukup pening untuk usaha yang dikembangkan. Biasanya analisa-analisa terhadap factor tersebut diabaikan oleh pelaku usaha. Bisa dimaklumi, bisnis atau usaha ini biasa dijalankan menurut “naluri”. Meski banyak ang sukses dengan cara tersebut namun alangkah baiknya jika dilandasi oleh analisa atau perencanaan yang matang, evaluasi perembangan bisnis, perbaikan, inovasi, analisis perbaikan usaha dan sebagainya.
ü  Analisa Modal
Berapa besar modal yang diperlukan untuk bisnis tersebut, berapa modal yang dimiliki, modal ini adalah hal yang sangat penting ketika ingin mengelola suatu usaha karena dengan inilah usaha atau bisnis mulai di jalankan. Modal ini sendiri bia dari modal pribadi dari tabungan kita sendiri ataupun pinjaman dari bank
ü  Analisa Sektor Usaha
Yaitu menganalisa apakah sektor ini merupakan salah satu keinginan kita. Beri urutan, dimana usaha yang paling Anda minati diurutan atas.
ü  Analisa prospek
Menganalisa atau merencanakan serta mempelajari keadaan usaha sejenis tersebut saat ini dan masa depan. Dari sekian daftar usaha, mana yang paling memberikan prospek baik saat ini maupun masa depan.
ü  Analisa Penghasilan
Berapa besar keuntungan yang bisa diperoleh dari usaha tersebut. Berapa besar kebutuhan hidup Anda.
ü  Analisa Jam Kerja
Apakah usaha ini akan menyita habis waktu Anda dan keluarga Anda. Atau waktunya normal (jam 08 s/d jam 17), atau waktunya bisa Anda atur sendiri. Tujuh hari atau lima hari seminggu atau terserah Anda untuk mengaturnya berapa hari perminggu.
Ø  Bagaimana mengelolanya???
Untuk mengelola suatu usaha atau bisnis yang harus dilakukan adalah :
1.      Menyiapkan modal
Modal yang saya gunakan dalam usaha saya ini adalah modal dari pinjaman bank dengan bunga yang sedikit, dan modal yang  saya gunakan adalah 30 juta.
2.      Menyiapkan tempat usaha
Yaitu tempat dimana usaha kita akan dijalankan, dan dalam usaha yang saya kembangkan ini di tempat yang ramai dan strategis dengan bangunan yang dibuat khusus untuk tempat usaha tersebut (toko).
3.      Menyiapkan barang jualan
Barang jualan ini sangat di penting karena inilah yang diperlukan dalam berbisnis atau beusaha ini.
4.      Orang yang terlibat
Orang yang terlibat dalam usaha ini adalah :
a.       Manager : saya sendiri (sukma sukardi)
b.      Karyawan 2 orang
1 orang jam kerja siang (08.00-15.00)
1 orang jam kerja malam (15.00-22.00)
5.      Perhitungan operasional
-          Pengambilan barang                                      Rp. 10.000.000,-
-          Ongkos pengambilan barang                         Rp.       500.000,-
-          Gaji karyawan untu 2 orang                          Rp.    1.700.000,-
-          Pebuatan tempat usaha beserta                      Rp. 15.000.000,-
Peralatan serta lemari-lemari jualan
6.      Penghasilan
Dari perhitungan yang telah dilakukan maka di dapatkan laba sekitar Rp.200.000,- per hari, dan jika konsumennya meningkat maka penghasilan dapat mencapai sekitar Rp.500.000,-.
Ø  Dalam menjalankan kegiatan pembangunan dan pengembangan usaha tentunya akan menghadapi beberapa resiko yang dapat mempengaruhi hasil usahanya yang apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya. Diantara resiko usaha tersebut dapat bersumber dari faktor internal maupun eksternal perusahaan.
ü  Resiko Internal Usaha
Dalam menjalankan usaha setiap perusahaan memerlukan perangkat untuk mendukung jalannya usaha tersebut diantaranya adalah sumberdaya berupa modal dan personil yang handal sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga diperlukan peraturan baku (SOP) yang memuat kewajiban dan hak-hak karyawan, sehingga dapat mengantisipasi peluang terjadinya kesalah pahaman antara pihak manajemen perusahaan dengan para  karyawannya.
ü  Resiko Eksternal Usaha
a)      Resiko Buyer/Supplier
Dalam melakukan pemasaran hasil produksi perusahaan harus lebih berkonsentrasi kepada kwalitas layanan dan selalu melakukan kegiatan peningkatan kualitas dan kontinuitas kepada buyer potensial yang menjadi pelanggan perusahaan.
b)      Resiko Perekonomian
Faktor resiko yang berasal dari luar kegiatan usaha antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi, sosial dan politik baik lokal, nasional maupun internasional dapat berakibat kurang baik terhadap dunia usaha pada umumnya. Memburuknya kondisi perekonomian akan dapat mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, disamping kondisi ekonomi makro juga cukup berpengaruh terhadap volume kegiatan usaha
c)      Resiko Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi yang pesat dapat membantu pihak pengelola dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Selain masalah produksi, maka masalah ketepatan waktu pasokan dan kecepatan pelayanan dapat memberi kepuasan bagi para konsumen. Apabila pihak produsen kurang memanfaatkan perkembangan teknologi, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi, yang pada akhirnya akan kalah dalam bersaing di pemasaran.
d)     Resiko Penghentian Ijin Usaha
Persyaratan perijinan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk dapat melakukan kegiatan usaha. Hal ini berhubungan  dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengusaha dalam menjalankan usahanya dan perlindungan terhadap hak-hak konsumen. Apabila perusahaan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh ijin usaha perusahaan dapat dibekukan sementara,  ataupun dicabut sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. Hal ini bisa saja terjadi apabila perusahaan lalai dalam hal mengelola perijinan usahanya.
e)      Resiko Persaingan Usaha
Setiap usaha tidak terlepas dari persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya yang bergerak pada bidang yang sama. Dalam hal ini setiap bidang usaha harus lebih mempertimbangkan masalah kualitas atau standar produk yang ditawarkan, ketepatan waktu supplier dan tingkat harga yang ditawarkan dipasaran.
f)       Resiko Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah
Setiap usaha berhubungan dengan konsumen dan produsen yang mensupplai kebutuhan usahanya. Dalam menjaga hubungan itu pemerintah mengatur melalui berbagai peraturan. Kegagalan perusahaan dalam mengantisipasi peraturan-peraturan baru yang ditetapkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan produksi dan pemasarannya, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Disamping itu, perubahan peraturan atau kebijakan pemerintah yang secara langsung maupun tak langsung berkaitan bidang usaha bagi konsumen akhir dapat mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi pendapatan perusahaan.
g)      Resiko Tidak Tercapainya Target Proyeksi
Bila proyeksi produksi dan penerimaan yang dibuat tidak tercapai, maka akan berakibat kepada kemampuan perusahaan dalam memberikan return (pengembalian) kepada investor maupun kepada pemegang saham serta keterlambatan dalam melunasi kewajiban pinjamannya sesuai dengan jadwal.
Ø  Berikut ini tips untuk mengurangi risiko ketika memulai sebuah bisnis:
ü  Rencanakan skenario terburuk.
Anda tidak memulai bisnis dan berpikir akan gagal- Anda membutuhkan seluruh energi positif dan selalu berpikir positif. Disamping semua optimisme tadi,berpikir bahwa kegagalan bisa saja terjadi, bisa membuat energi Anda kembali dan membuat keputusan yang lebih baik.
ü  Selalu melakukan penilaian yang Baik.
Hindari perilaku impulsif ( bertindak tanpa berpikir ) selalu menganalisa dan mengkaji kembali keputusan bisnis Anda. Jangan terbawa oleh dorongan tindakan tanpa berpikir.
ü  Selalu gunakan sistem cek dan ricek, terutama ketika membuat keputusan besar. Dengarkan ide-ide dari orang-orang yang Anda percayai, bisa pasangan Anda, mentor Anda atau penasehat bisnis. Ini agar bisa memberikan cara pandang yang berbeda dengan apa yang Anda sudah rencanakan.
ü  Cari mentor
Saran dari seseorang yang telah berpengalaman dalam bisnis sangatlah berharga.Ikutlah berbagai forum wirausaha, seminar, pelatihan untuk membangun jaringan. Gunakan organisasi untuk mencari mentor.
ü  Tetap fokus pada kekuatan Anda
Jangan mengambil semua kesempatan yang mungkin Anda temui, terutama jika bisnis itu di luar kemampuan Anda. Tetaplah FOKUS pada kekuatan inti Anda. Anda akan sukses jika Anda mengetahui apa yang Anda bisa lakukan.
ü  Mengurangi resiko bisnis
Jalankan bisnis dengan ramping dan Kreatif. Jangan menghabiskan uang pada hal yang tidak perlu. Jika Anda menemukan cara pemasaran yang lebih hemat, lakukan lah.
ü  Pasar, Pasar dan Pasar
Bahkan sebelum membuka Bisnis, Anda sudah harus menyiapkan tahapan Pemasaran. Memiliki pelanggan yang sudah siap sebelum bisnis Anda dibuka bisa segera mengatasi cash flow Anda.
ü  Pertimbangkan mendapatkan Asuransi yang tepat
Saat berbicara tentang resiko bisnis, yang terlintas adalah asuransi. Pelajari berbagai Produk Asuransi, seperti Asuransi kewajiban, kompensasi pekerja, Asuransi Properti, dan lain-lain dapat melindungi Anda dari klaim dari pelanggan, vendor dan orang lain yang berhubungan dengan bisnis Anda.