Label

Kamis, 03 November 2011

psikologi pendidikan


TUGAS FINAL PSIKOLOGI PENDIDIKAN
UNM.jpg
D
I
S
U
S
U
N
O L E H :
S U K M A  S U K A R D I
1 0 4 9 0 4 0 2 1
P G P A U D ( A )
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011
BAB 1
1.      Bagaimana pengertian anda tentang psikologi pendidikan?
2.      Jelaskan pentingnya psikologi pendidikan dan aplikasinya dalam praktik pembelajaran di kelas?
3.      Jelaskan mengapa pembelajaran di kelas perlu memperhatikan perkembangan individual siswa?
4.      Jelaskan bagaimana peranan dan apa yang dapat dilakukan guru untuk mempengaruhi perkembangan psikososial siswa?
5.      Diskusikan dengan teman anda, bagaimana faktor budaya berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian siswa?
JAWABAN
1.      Psikologi pendidikan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang usaha manusia untuk melakukan hubungan dengan sesamanya agar saling menghargai dan segala aspek kehidupan terutama dalam hal pendidikan.
2.      psikologi pendidikan sangat penting karena ini menjadi salah satu patokan kita dalam melakukan pengajaran yang positif, serta aplikasinya dalam praktek pendidikan yakni strategi pembelajaran, termasuk pengelolaan kelas, motivasi belajar, pengetahuan dan keterampilan asesmen
3.      karena pada umumnya perkembangan setiap individu itu berbeda-beda sehingga kita sebagai pendidik dan pengajar nantinya mampu mengetahui perkembangan setiap individu atau peserta didik. ada anak yang tingkat intelegensi dan emosinya kurang maka kita harus selalu memandunya.
4.      disini guru bukan saja berperan sebagai pendidik tapi juga sebagai teman sekaligus , pemberi kehangatan, rasa humor, kepedulian, perencanaan, kerja keras, dan disiplin diri sehingga peserta didik tidak merasa terlalu asing dan kaku terhadap pengajar atau guru.   
5.      sangat berpengaruh karena kepribadian itu juga berkembang dimulai dari budaya di lingkungan kita hingga ke lingkungan masyarakat.



BAB 2
1.      Jelaskan keunggulan dan kelemahan masing-masing teori perkembangan yang anda ketahui?
2.      Jelaskan mengapa terjadi perbedaan tahap perkembangan menurut para ahli dan bagaimana menyikapinya?
3.      Jelaskan mengapa pembelajaran perlu memperhatikan tahap/tugas perkembangan anak ?
4.      Jelaskan apa yang dapat dilakukan guru untuk mempengaruhi perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan spiritual anak?
5.       Jelaskan proses belajar observasional dan implikasinya dalam pembelajaran di kelas?
6.      Bagaimana pendapat tentang masa perkembangan progresif, statis, dan regresif?
7.      Mengapa perkembangan pada usia dini menjadi basis perkembangan pada usia perkembangan selanjutnya dan implikasinya dalam pendidikan anak usia dini?
JAWABAN
1.      Keunggulan dan kelemahan masing-masing teori perkembangan
a.       Teori Psikodinamika Sigmund Freud dikenal dengan istilah teori psikoanalitik. Konsep ini memiliki kesamaan dengan konsep belajar sosial. Freud sebagai konseptor psikoanalitik, memandang bahwa seorang anak yang dilahirkan memiliki dua kekuatan (energi) biologik, yaitu libido dan nafsu mati namun Kebenaran konsep ini tidak dapat diuji secara empirik (Mönks, 2002). 
b.      Teori yang berorientasi biologis yakni menitikberatkan pengaruh faktor bawaan atau keturunan, termasuk faktor bakat atau keadaan psikofisik yang dibawa sejak lahir. Perkembangan bersifat endogen, Kelemahan relatif konsep yang berorientasi biologis nampak, misalnya, pada hasil-hasil penelitian terhadap anak kembar identik yang dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda-beda, dan ternyata mengalami proses perkembangan yang berbeda-beda pula.
c.       Konsep yang berorientasi faktor lingkungan kelompok konsep yang mementingkan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak, termasuk konsep-konsep belajar dan konsep-konsep mengenai sosialisasi yang bersifat sosiologis, . Kelemahan konsep ini adalah keterbatasannya dalam menjelaskan pengaruh pembawaan yang juga relatif kuat dalam perkembangan seseorang.
d.      Teori interaksionisme disebut teori perkembangan kognitif Piaget, Konsep interaksionisme mementingkan perkembangan intelektual dan moral.
2.      Terjadi perbedaan tahap menurut para ahli karena perkembangan individu tidak dapat melompat-lompat (Nuryoto, 2003). Jadi, tahapan-tahapan pertumbuhan individu itu harus berjalan sesuai dengan kodrat pertumbuhan manusia. Artinya, setiap individu harus mengikuti tahapan tersebut, menurut Selanjutnya Eickson menekankan faktor kesehatan sebagai salah satu faktor utama.
3.      Karena kita tahu bahwa perkembangan setiap anak itu berbeda-beda tergantung dari faktor gen dan lingkungannya.
4.      Seorang guru harusmemilki empat kompetensi yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan komptensi profesional.
5.      Proses belajar observasional adalah suatu cara yang dilakukan oleh pengajar atau guru untuk mengamati setiap perkembangan dan hal-hal yang mesti diberikan kepada anka-anak nantinya, hal ini samgat membantu guru dalam menjalankan tugasnya.
6.      Perkembangan progresif (umur 0 – 25 tahun) adalah masa individu akan tumbuh dan berkembang dalam segi fisik, psikis, maupun sosial dari kondisi yang sangat sederhana menuju ke arah yang sempurna. Perkembangan statis (umur 25 – 50 tahun )Pada masa statis individu telah mencapai kematangan perkembangan secara menyeluruh dan sempurna. perkembangan regresif (umur > 50 tahun) Pada tingkat usia tersebut seseorang secara alami mulai mengalami kemunduran, khususnya kemampuan fisik.
7.      Karena pendidikan usia dini merupakan pendidikan dasar kehidupan awal seorang anak untuk menuju ke kehidupan yang selanjutnya, jika ketika waktu kecil anak tersebut sudah dibekali dengan ilmu dasar-dasar kehidupan yang baik maka akan berdampak nanntinya pada semua perkembangan ke yang hal positif dan berharga.



BAB 3
1.      Jelaskan bagaimana perkembangan kepribadian remaja dipengaruhi oleh faktor pengasuhan orangtua, guru, teman sebaya, dan lingkungan sosial?
2.      Jelaskan peran guru dalam mempengaruhi perkembangan kognitif, sosial, emosional remaja?
3.      Identifikasi kesulitan perkembangan remaja dan apa yang dapat dilakukan guru untuk membantu mengatasi kesulitan tersebut?
4.      Identifikasi masalah yang dialami remaja dalam kaitannya dengan pembelajaran di sekolah dan apa yang dapat dilakukan guru/pembimbing dalam mengatasi masalah remaja?
5.      Jelaskan tahap perkembangan moral dan implikasinya dalam pembelajaran?
6.      Jelaskan bagaimana Factor perbedaan individual mempengaruhi tipe kepribadian lanjut usia?
JAWABAN
1.      Pada faktor pengasuhan orang tua itu sangat mempengaruhi kepribadian remaja karena contohnya saja jika cara mengasuh orang tua terlalu protektif atau terlalu sibuk itu akan membuat anak merasa tertekan sehingga anak merasa rendah diri atau kaku dalam bertindak. pada teman sebaya anak lebih merasa nyaman karena merasa satu rasa jika teman sebayanya terkena pergaulan bebas maka bisa saja anak tersebut juga ikut sehingga mempengaruhi kepribadiannya juga dan begitupun dengan lingkungan sosial yang baik dan kurang baik.
2.      Disini guru sebagai pembantu pengembangan kognitif, sosial, emosional remaja mesti memberikan suatu pembelajaran serta pemenuhan kasih sayang pada anak yang mungkin kurang mendapatkan kasih sayang.
3.      Remaja yang masih tergantung secara ekonomi kepada orang lain sehingga tidak bebas menentukan keinginan sendiri akan merasa tidak tenang dan tidak percaya diri. seorang guruharus memberikan keterampilan kepada anak sehingga anak percaya diri dengan kemampuannya dan terampil serta kreatif.
4.       
5.      Tahap-tahap perkembangan moral Kolhberg
Tingkat Perkembangan Moral
Karakteristik Perkembangan Moral
1. Prakonvensional
1. Ketaatan terhadap hukuman: Berupaya untuk menghindari hukuman.
2. Instrumental: aku akan melakukan itu jika kamu melakukan sesuatu untuk aku.
Tingkat Perkembangan Moral
Karakteristik Perkembangan Moral
2. Konvensional
3. Persetujuan interpersonal: aku akan melakukan itu dengan baik, dan kamu juga melakukannya, sebagaimana aku melakukannya.
4. Hukum dan aturan: saya akan melakukan itu sebab adalah hukum
3. Postkonvensional
5. Kontrak sosial: saya akan melakukan itu sebab hal itu adalah yang terbaik untuk semua orang.
6. Etika universal: aku akan melakukan itu sebab adalah hak/kebenaran yang bersifat universal.
6.      periode perkembangan yang tidak luput dari fokus perhatian para ahli psikologi perkembangan adalah periode usia lanjut. Di Indonesia, orang lanjut usia lebih ditekankan pada aspek kemundurannya dan pengharapan melepaskan diri dari aspek duniawi, sehingga timbul beberapa persepsi yang keliru tentang orang lanjut usia  (Nuryoto, 1994), yaitu (a) orang lanjut usia mundur dalam segala aspek dirinya termasuk kecerdasan atau inteligensinya, (b) menjadi tua berarti menjadi jompo, (c) orang lanjut usia tidak membutuhkan apa-apa lagi, kecuali kebutuhan fisik, istrahat, dan mempersiapkan diri untuk mati, (d) semua orang lanjut usa mempnyai citra dan kepribadan yang sama yakni kaku, sulit, dan depresif.




BAB 4
1.      Jelaskan bagaimana peran faktor hereditas, pembelajaran, dan lingkungan sosial berpengaruh terhadap perkembangan anak usia dini?
2.      Jelaskan pengaruh faktor stimulasi psikososial, kesehatan, dan gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak usia dini?
3.      Jelaskan peran pengasuhan orangtua dalam pendidikan anak usia dini?
4.      Jelaskan bagaimana pengaruh pengetahuan, sikap, dan perlakuan orangtua terhadap perkembangan kepribadian anak usia dini?
5.      Jelaskan bagaimana pengaruh pengetahuan, sikap, dan perilaku guru TK/TPA/KB terhadap kesuksesan pendidikan anak usia dini?
6.      Jelaskan nilai-nilai budaya yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini dan bagaimana pengaruhnya terhadap kepribadian anak?
7.      Jelaskan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini berkaitan dengan partisipasi orangtua, masyarakat, dan lembaga pemerintah/swasta?
JAWABAN
1.      Sikap masyarakat terhadap PAUD pada dasarnya hampir sama, yaitu mereka menginginkan anaknya untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan kemampuan anak dan kemampuan ekonomi orang tuanya. Pandangan  masyarakat tentang kondisi mental anak seperti yang mengalami gangguan tingkah laku, cacat fisik, anak cerdas, pada dasarnya diberikan kesempatan sama dengan anak yang normal. mereka sama diberikan pendidikan yang sama layaknya dengan anak yang normal, mereka harus didik sebab itu juga pemberian dari yang Maha Kuasa.
2.      Perkembangan yang baik ditentukan oleh beberapa aspek di antaranya adalah adanya dukungan kesehatan, gizi, dan stimulasi psikososial yang cukup pada saat pertumbuhan dan perkembangan di usia dini. Stimulasi psikososial dan pendidikan usia dini diberikan melalui berbagai pusat pendidikan pra sekolah seperti kelompok bermain dan taman kanak-kanak. Namun umumnya pelayanan ini sering tidak seragam, terkotak-kotak dan tidak terintegrasi, sehingga sulit untuk memberikan kualitas kesehatan dan pendidikan yang optimal. Apatah lagi cakupan pelayanan pendidikan usia dini pada anak di Indonesia masih sangat kurang. Diperkirakan hanya sekitar 27 persen anak usia di bawah 0-6 tahun yang mendapatkan sejenis pelayanan pendidikan anak usia dini ini.
3.      Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama dan terutama bagi anak. Proses interaksi antara anak dengan orang-orang di sekitarnya, terutama dengan orangtuanya, yaitu ibu dan ayah mulai di lakukan dalam lingkungan keluarga. Melalui proses interaksi antara anak dan orangtua terbentuklah sikap-sikap dan perilaku pada masing-masing pihak, anak mempunyai gambaran tertentu mengenai orangtua, demikian pula sebaliknya orangtua akan mempunyai gambaran tertentu mengenai anaknya.
4.      Pengasuhan orangtua dipengaruhi oleh model interaksi orangtua (ayah-ibu) dan anak, kondisi keluarga dan harapan orangtua, keadaan sosial ekonomi, pendidikan dan pekerjaan orangtua, besar-kecilnya anggota keluarga dan karakteristik anak.Di samping itu, pengasuhan terjadi dalam konteks yang lebih luas daripada unit keluarga termasuk lingkungan geografis dan faktor sosial budaya seperti kepercayaan, nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sehingga terdapat berbagai variasi bentuk transmisi dan internalisasi nilai-nilai.
5.      Ketika seorang guru tidak memiliki cukup pengetahuan,sikap dan perilaku yang baik dan benar maka harapan orang tua yg menitipkan anaknya  kepada guru tersebut yakni menjadi anak-anak  yang ideal tidak akan terwujud karena guru adalah orang tua kedua bagi anak.
6.      Budaya mewariskan nila-nilai yang mengandung kearifan dalam mengasuh dan mendidik anak PAUD tidak akan mengganti peran orang tua karena kewajiban dan tanggung jawab tetap di tangan orang tua. PAUD tidak akan “mencetak “ anak-anak menjadi anak yang tidak mengenal budayanya, tetapi menjadi anak yang berdiri kokoh di atas tanah tumpah darah dan budaya luhur untuk menghadapi kehidupan di era global.     Pepatah “kasih karena anak, sayang karena amanah” mengandung makna  bahwa anak dikasihi karena darah dagingnya, dan disayangi karena amanah, agar kelak dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Budaya mewariskan nila-nilai yang mengandung kearifan dalam mengasuh dan mendidik anak PAUD tidak akan mengganti peran orang tua karena kewajiban dan tanggung jawab tetap di tangan orang tua. PAUD tidak akan “mencetak “ anak-anak menjadi anak yang tidak mengenal budayanya, tetapi menjadi anak yang berdiri kokoh di atas tanah tumpah darah dan budaya luhur untuk menghadapi kehidupan di era global.Pepatah “kasih karena anak, sayang karena amanah” mengandung makna  bahwa anak dikasihi karena darah dagingnya, dan disayangi karena amanah, agar kelak dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
7.      Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini berkaitan dengan partisipasi orangtua, masyarakat, dan lembaga pemerintah/swasta
·         Sikap orang tua dalam pelaksanaan PAUD
Sikap masyarakat terhadap PAUD pada dasarnya hampir sama, yaitu mereka menginginkan anaknya untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan kemampuan anak dan kemampuan ekonomi orang tuanya.
·         Sikap masyarakat dalam pelaksanaan PAUD
Hambatan dalam mewujudkan anak-anak mereka menjadi anak ideal, menurut persepsi mereka adalah ada dua hal, yaitu faktor yang bersumber dari orang tua, dan faktor yang bersumber dari anak itu sendiri. Faktor orang tua yang kurang peduli terhadap studi lanjut anak-anak dengan alasan kurang biaya untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya.
·         Sikap pemerintah dalam pelaksanaan PAUD
PAUD perlu menyediakan sarana dan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi, baik berinteraksi dengan dirinya sendiri maupun berinteraksi secara sosial dengan orang-orang terdekat yang kondusif dalam pergaulan (relasi dan komunikasi), serta kemampuan untuk mengenal diri sendiri, dan mengembangkan sikap empat.



BAB 6
Kerjakan kuis ini dengan cepat sesuai dengan kata hati Anda! Anda tidak perlu berpikir terlalu lama untuk mengerjakannya. Isilah pernyataan berikut dengan memberi tanda (√) pada kolom TP, JR, KK, SR, SL.
No
Pernyataan
Jawaban
TP
JR
KK
SR
SL
1)
Saya selalu pusing tujuh keliling saat harus membuat keputusan, atau sering menunda-nunda membuat keputusan.
1
2
3
4
5
2)
Saya dapat mengakui ketidaksempurnaan saya tanpa merasa bersalah.
1
2
3
4
5
3)
Saya mengutuki diri saya ketika melakukan kesalahan.
1
2
3
4
5
4)
Setelah melakukan sesuatu yang membuat saya malu, saya dapat mengakuinya.
1
2
3
4
5
5)
Persaingan yang tinggi memaksa saya untuk meraih setiap kesempatan, walaupun harus mengorbankan kepentingan orang lain.
1
2
3
4
5
6)
Setiap ada  kesempatan perlu dicoba terlebih dulu, resikonya dapat dipikirkan kemudian.
1
2
3
4
5
7)
Apa yang saya anggap perlu untuk dikerjakan tidak dipengaruhi oleh apa yang biasa dilakukan orang-orang lain.
1
2
3
4
5
8)
Agar tidak mengulangi kesalahan atau kegagalan yang sama, saya berusaha tidak terlibat dalam persoalan serupa.
1
2
3
4
5
9)
Sulit bagi saya untuk menerima suatu kegagalan atau kekalahan.
1
2
3
4
5
10)
Kritikan tajam lebih berharga daripada pujian yang hanya menyenangkan hati sesaat.
1
2
3
4
5




BAB 7
Skala konsep diri
Kerjakan skala ini dengan cepat sesuai dengan kata hati Anda! Anda tidak perlu berpikir terlalu lama untuk mengerjakannya. Isilah pernyataan berikut dengan memberi tanda (√) pada kolom TP, JR, KK, SR, SL.
No
Pernyataan
Alternatif Jawaban
1)
Saya senantiasa mengikuti peraturan kelas
1
2
3
4
5
2)
Jika saya mengerjakan PR tepat pada waktunya, orngtua saya merasa bangga
1
2
3
4
5
3)
Jika saya dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, maka saya dapat memperoleh peringkat yang baik di kelas
1
2
3
4
5
4)
Saya dapat mengikuti arahan guru untuk mengerjakan tugas-tugas di kelas
1
2
3
4
5
5)
Saya dapat duduk di kelas tanpa melamun selama masa pelajaran
1
2
3
4
5
6)
Saya dapat membaca petunjuk-petunjk dalam suatu buku dan mengikutinya secara benar
1
2
3
4
5
7)
Saya bisa mendapatkan teman dengan mudah
1
2
3
4
5
8)
Saya dapat memberi tahu orang-orang dewasa, tatkala mereka melakukan kebaikan kepada saya
1
2
3
4
5
9)
Jika saya mengikuti arahan guru, saya dapat mengerjakan tugas dengan benar
1
2
3
4
5
10)
Saya dapat merampungkan tugas, jika saya mengabaikan suara gaduh teman-teman kelas
1
2
3
4
5









SOAL
1.      Jelaskan pengertian konsep diri?
2.      Jelaskan aspek-aspek konsep diri?
3.      Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri?
4.      Jelaskan cara-cara mengembangkan konsep diri positif?
5.      Jelaskan pengaruh konsep diri terhadap prestasi belajar?
JAWABAN
1.      Konsep diri merupakan bagian penting dalam perkembangan kepribadan.Jadi konsep diri yaitu representasi diri yang mencakup identitas diri yakni karakteristik personal, pengalaman, peran, dan status sosial. Secara umum, Greenwald et al. (dalam Campbell et al., 1996) menjelaskan bahwa konsep diri sebagai suatu organisasi dinamis didefinisikan sebagai skema kognitif tentang diri sendiri yang mencakup sifat-sifat, nilai-nilai, peristiwa-peristiwa, dan memori semantik tentang diri sendiri serta kontrol terhadap pengolahan informasi diri yang relevan. Secara lebih luas, konsep diri dirumuskan sebagai skema kognitif  atau pandangan dan penilaian tentang diri sendiri yang mencakup atribut-atribut spesifik yang terdiri atas komponen pengetahuan dan komponen evaluatif. Komponen pengetahuan termasuk sifat-sifat dan karakteristik fisik, sedangkan komponen evaluatif termasuk peran, nilai-nilai, kepercayaan diri, harga diri, dan evaluasi diri global.
2.      Secara umum aspek-aspek konsep diri dibedakan menjadi konsep diri akademis dan konsep diri non-akademis. Konsep diri non-akademis dibedakan lagi menjadi konsep diri sosial dan penampilan diri. Jadi, pada dasarnya konsep diri mencakup aspek konsep diri akademis, konsep diri sosial dan penampilan diri.
3.      Adapun faktor  yang mempengaruhi perkembangan konsep diri yakni hubungan atau interaksi individu dengan lingkungan sekitar, pengamatan terhadap diri sendiri dan pengalaman dalam kehidupan keseharian. Sebagaimana halnya dalam perkembangan pada umumnya, keluarga, khususnya orangtua berperan penting dalam perkembangan konsep diri anak.
4.      Cara – cara mengembangkan konsep diri positif antara lain :
  • Guru menjelaskan secara singkat tentang konsep diri, baik hal-hal yang bersifat positif, maupun hal-hal yang bersifat negatif;
  • Siswa dibagi ke dalam kelompok, masing-masing terdiri atas 8 – 10 orang
    • Untuk memperoleh informasi yang bersifat positif, setiap anggota kelompok melaporkan hasil penilaiannya, sementara anggota kelompok yang lain mendengarkan dan mencatat hasil-hasil penilaian itu;
    • Untuk memperoleh informasi yang bersifat negatif, setiap anggota kelompok memperoleh informasi melalui hasil diskusi kelompok atau penilaian dari anggota kelompok yang lain dalam suatu kelompok.
5.       Televisi merupakan gabungan radio dan film. Televisi dapat meneruskan satu peristiwa dalam bentuk gambar hidup disertai suara. Komunikasi merupakan suatu hal yang penting saat ini, terutama dalam bentuk informasi yang disampaikan media massa, khususnya televisi.Dilihat dari fungsinya, pengaruh tayangan televisi terbagi menjadi dua bagian, yakni: pengaruh dari luar dan pengaruh dari dalam. Saat ini, anak-anak dan para remaja sangat menyukai acara sinetron. Hal ini jelas akan berpengaruh pada perkembangan prestasi belajarnya. Sebagaimana kita ketahui, pengaruh sinetron sangat besar terhadap perkembangan emosi anak. Hal ini disebabkan anak akan lebih memahami melalui proses melihat, merekam, dan meniru.Pengaruh penayangan sinetron mendorong orang untuk bereaksi dalam situasi, khususnya dalam motivasi belajar yang bisa kita cermati secara langsung yang dapat diserap oleh anak. Banyak sekali sinetron yang baik dan mendidik terhadap prestasi belajar sehingga para remaja termotivasi belajarnya atau pun sebaliknya.



BAB 8
1.      Jelaskan pentingnya keterampilan komunikasi diadik dan implikasinya dalam pembelajaran?
2.      Jelaskan upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan keterampilan komunikasi komunikasi diadik?
3.      Faktor-faktor apa saja yang menghambat keterampilan komunikasi siswa dan upaya apa yang dapat dilakukan guru untuk mengatasinya?
4.      Pilih salah satu teman anda kemudian diskusikan keterampilan dasar komunikasi diadik?
Jawaban
1.      Keterampilan komunikasi diadik sangat penting karena komunikasi diadik merupakan salah satu bentuk komunikasi yang terjadi antara dua individu baik yang sudah saling mengenal maupun yang belum saling mengenal. Komunikasi diadik terjadi dalam situasi interaksi diadik atau saling hubungan antara dua individu, tanpa komunikasi diadik maka kita tdak mungkin saling mengenal satu sama lain.
Implikasinya dalam pembelajaran :
Sebagaimana diketahui bahwa keterampilan komunikasi merupakan suatu hasil belajar dan memerlukan penyesuaian diri. Oleh karena itu, proses belajar mengajar yang efektif menuntut keterampilan komunikasi diadik yang efektif pula. Adapun teknik-teknik yang mendukung efektivitas komunikasi dapat dicermati dari unsur-unsur komunikasi (pengirim, penerima, saluran komunikasi, kemampuan personal, faktor sosial dan situasional). Dan agar kita sebagai manusia dapat mengenal satu sama lain dengan komunikasi diadik, dan juga kita dapat lebih mudah dalam memahami dan memperoleh pengetahuan serta informasi ari orang lain.
2.      Upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan keterampilan komunikasi diadik yaitu :
·         Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bertanya dan membuka percakapan
·         Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk berparaphrase yaitu mengenali perasaan seseorang
·         Mengembangkan adanya pengaruh dan ketergantungan antara dua individu atau lebih
3.      Faktor-faktor apa saja yang menghambat keterampilan komunikasi siswa
·         Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari individu baik pengirim maupun penerima pesan
·         Faktor eksternal atau faktor yang bersumber dari luar yang mempengaruhi komunikasi diadik.
Upaya yaitu :
·         Selalu memberikan kesempatan berkomunikasi kepada anak dengan cara mengrjakan tugas secara kelompok dll.
·         Tidak ragu untuk mengajak berbicara atau memulai percakapan dengan seseorang.
·         Meotivasi diri untuk tidak merasa malu kepada orang yang tidak begitu dikenal.
4.      Keterampilan dasar diadik teman saya yaitu dia memiliki kompetensi interpersonal yang merupakan suatu hasil belajar yang menuntut kemampuan menyesuaikan diri. Berdasar sudut pandang inilah sehingga penguasaan keterampilan komunikasi diadik baik secara teoretis konseptual maupun aplikasi praktis merupakan hal penting dalam meningkatkan kemampuan individual maupun sosial termasuk dalam proses belajar mengajar.



BAB 9
1.      Jelaskan pengertian keterampilan sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhinya?
2.       Jelaskan aspek-aspek keterampilan sosial dan bagaimana cara mengembangkan keterampilan sosial?
3.      Identifikasi hambatan-hambatan yang anda hadapi berkaitan dengan keterampilan sosial dan bagaimana alternatif pemecahannya?
JAWABAN
1.      Pengertian keterampilan sosial yaitu sebagai makhluk sosial, individu dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Oleh karena itu setiap individu dituntut untuk menguasai ketrampilan-ketrampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya. Ketrampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri menjadi semakin penting ketika anak sudah menginjak masa remaja karena pada masa remaja individu sudah memasuki dunia pergaulan yang lebih luas dimana pengaruh teman-teman dan lingkungan sosial akan sangat menentukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan sosial :
a.        Faktor biologis individu
Ada beberapa kondisi biologis yang mempengaruhi kerentanan anak untuk mengalami gangguan perilaku. Pertama, temperamen anak yang merupakan indikator paling awal akan masalah perilaku.
b.       Faktor keluarga
Kondisi biologis lainnya yang mempengaruhi adalah faktor hormonal yaitu peningkatan testosteron, terutama pada gangguan perilaku yang onsetnya penyesuaian orang tua, situasi perkawinan, dan proses sosialisasi.
c.        Faktor lingkungan
Lingkungan di luar keluarga yang terutama berperan bagi perkembangan perilaku anak adalah teman sebaya, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
2.      aspek-aspek keterampilan untuk hidup dan bekerjasama; keterampilan untuk mengontrol diri dan orang lain; keterampilan untuk saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya; saling bertukar pikiran dan pengalaman sehingga tercipta suasana yang menyenangkan bagi setiap anggota dari kelompok tersebut.
Cara mengembangkan keterampilan sosial :
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa keterampilan sosial siswa dapat berkembang dengan baik, jika
(a) interaksi atau individu dalam suatu kelompok, yaitu bisa terlaksana apabila.individu dalam kelompok telah dibekali dengan berbagai keterampilan sosial termasuk cara berbicara, cara mendengar, cara memberi pertolongan, dan lain sebagainya; serta;
(b) suasana dalam suatu kelompok, yaitu suasana kerja dalam kelompok itu hendaknya memberi kesan semua anggota, bahwa mereka dianggap setaraf (equal), khususnya dalam pengembangan keterampilan sosial.
3.      Kurang bersosialisasi dengan teman sebaya yang ada di desa.
Alternatif pemecahannya yaitu dengan mengajak teman-teman kita untuk berkumpul bersama-sama sehingga apa yang kita harapkan bisa terwujud dengan baik.Dan kita harus mampu meningkatkan semangat mereka untuk mengajak mereka belajar,bermain dll.




BAB 10
1.    Bagaimana pengertian persepsi interpersonal menurut pendapat anda?
2.    Jelaskan proses terbentuknya persepsi interpersonal?
3.    Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi interpersonal?
4.    Jelaskan pengaruh persepsi interpersonal terhadap perilaku sosial?
JAWABAN
1.      Persepsi Interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui baliknya atau bias juga dikatakan bahwa penyampaian pesan oleh satu orang dan pemerima pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil oleh orang dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
2.      Proses persepsi interpersonal berawal dari observasi seseorang baik terhadap situasi maupun perilaku, kadang-kadang penilaian sesaat terhadap keadaan lingkungan (snap perception). Pembentukan persepsi interpersonal menunjukkan bahwa persepsi diawali dengan observasi terhadap seseorang, kemudian terjadi proses atribusi dan disposisi atau pengaturan dan pengintegrasian seluruh faktor yang berperan dalam persepsi secara terintegrasi sehingga membentuk suatu kesan terhadap objek persepsi.
3.      Ada dua faktor penting mempengaruhi persepsi interpersonal. Pertama, faktor fisik dan psikologis seperti: kesan dari penampilan fisik (ekspresi wajah, kontak mata, fostur tubuh), perasaan, suasana hati, emosi, dan informasi non-verbal merupakan faktor penting dalam mempersepsi. Kedua, latar belakang kepribadian yang ada di balik penampilan fisik seseorang, seperti sifat, motif-motif, dan kecenderungan atau minat seseorang.
4.      Komunikasi dalam lingkup interaksi sosial menekankan pentingnya persepsi interpersonal. Bahkan persepsi interpersonal menjadi basis komunikasi dan interaksi sosial, sebagaimana diungkapkan oleh Beck (dalam Brehm & Kassin, 1993). Juga Mead (dalam Levesque, 1997) berasumsi bahwa persepsi interpersonal menentukan keadaan psikologis individu yang satu dengan individu lainnya. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa perilaku seseorang seringkali relevan untuk dijelaskan melalui penelaahan deskriptif terhadap persepsi interpersonal dalam hubungan sosial. Sebagai contoh, pengetahuan yang akurat tentang orang lain akan sangat berguna untuk mengatur dan mempermudah hubungan saling interaksi, baik di masa kini maupun di masa yang akan datang,karena itu sangat bermanfaat untuk menghindari terjadinya kekeliruan dan atau kesalahan persepsi, apalagi menyangkut penyederhaan kesimpulan terhadap orang lain. Kesalahan persepsi itu terutama karena terlalu sempitnya sudut tinjauan individu dalam mencoba memahami orang lain.



BAB 15
  1. Jelaskan pentingnya peningkatan profesionalisme guru?
  2. Jelaskan peranan kompetensi profesional guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran?
  3. Jelaskan masalah pengembangan profesional guru?
4.      Jelaskan pengaruh kompetensi profesional guru terhadap pretasi belajar siswa?
5.      Jelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru?
JAWABAN
  1. Pentingnya peningkatan kompetensi guru yaitu harus memiliki:
a.       Kompetensi Guru Profesional
Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja. Kepmendiknas No.045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu.
b.       Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
c.       Kompetensi pedagogic
Kompetensi pedagogik melipui pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
d.      Kompetensi professional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya,
e.       Kompetensi social
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki
2.      a. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan perserta didik.
b. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
c. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orangtua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
3.      Bertolak dari prinsip atau persyaratan profesi guru dapat diidentifikasikan berbagai masalah (Abimanyu, 2008), sebagai berikut:

  • Seberapa banyak guru kita yang menjadi guru karena bakat, minat, panggilan jiwa dan idialisme? Petanyaan ini sukar dijawab, dipelukan penelitian intensif untuk menjawabnya. Namun, kita dapat mengamati dari berbagai peristiwa, seperti input mahasiswa yang masuk LPTK umumnya mereka yang gagal masuk jurusan ilmu murni, siswa yang prestasinya bagus umumnya tidak mau masuk LPTK, mahasiswa yang masuk LPTK umumnya berasal dari daerah dan jarang berasal dari kota. Mungkin ini ada kaitannya dengan gaji guru yang rendah, sebab setelah UUGD diundangkan peminat calon mahasiswa masuk LPTK makin banyak.
  • Seberapa tinggi komitmen guru-guru kita untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia? Umumnya komitmen mereka cukup tinggi. Kalau ada guru yang komitmennya bertentangan dengan komitmen guru pada umumnya, hal ini hanya bersifat kasus saja.
  • Masih adakah guru-guru kita yang kualifikasi akademiknya belum S1 atau sarjana, dan latar pendidikannya tidak sesuai dengan bidang tugasnya? Pengamatan sementara menunjukkan bahwa masih banyak guru SD yang belum berijazah S1 bahkan masih ada yang belum berijazah D2. Di jenjang SMP dan SMA, guru yang belum berijazah S1 masih ada tetapi jumlahnya tidak sebanyak guru SD. Sebaliknya di SMP dan SMA masih banyak guru yang mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
4.      Kompetensi guru merupakan kemampuan, kecakapan atau ketrampilan untuk menstransfer pengetahuan dan mendidik serta membimbing siswa dalam proses belajar mengajar. Kompetensi guru merupakan faktor ekstrinsik yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor ekstrinsik adalah faktor pendorong dari luar untuk membangkitkan semangat belajar siswa. Untuk itu penelitian ini mencoba mengungkapkan pengaruh kompetensi guru Ekonomi terhadap prestasi belajar siswa.Kompetensi guru diklasifikasikan menjadi sepuluh kompetensi yaitu kompetensi menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar,mengelola interaksi belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media/sumber, menguasai landasan pendidikan, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan, menyelenggarakan administrasi sekolah, dan mengenal prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
5.      upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru
·         pemahaman terhadap kaarkteristik peserta didik
·         penguasaan bidang studi, baik dari sisi keilmuan maupun kependidikan
·          kemampuan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik
·         kemauan dan kemampuan mengembangkan profesionalitas dan kepribadian secara berkelanjutan

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum kak. Masyaa Allah terima kasih kak atas postingannya tentang psikologi pendidikan, sangat bermanfaat bagi sya yg sementara ini belajar psikologi pendidikan, sangat membantu bagi saya pengerjaan tugas kk.. Semoga Allah membalas kebaikan kakak

    BalasHapus