Label

Jumat, 08 Juli 2016

Dear Calon Suamiku


Calon Suamiku...
Bukanka orang yang perfect,
Bukanka orang yang begitu pintar,
Bukanka juga orang yang cantik,

Saya ini ya beginimi,
Orang yang biasa-biasa saja ji yang punya banyak kekurangan,
Karena beginimi juga yang di kasiki sama Allah,
Jadi saya harap kita terimaka apa adanya...

Calon Suamiku...
Saya ini orang yang tumbuh di lingkungan yang biasa-biasa ji,
Di besarkan dengan pola hidup yang sederhana ji juga,
Bukanka orang kaya,
Tapi masih maukaji bekerja cari uang,
Karena saya tidak mau bergantung sama orang tua apalagi sama kita nantinya.

Soal agama,
Saya juga masih jauh dari sempurna,
Harapanku,
Nanti kita sama-sama belajar,
Kita bimbingka jadi makmum yang patuh sama kita,
Jadikanka makmum yang selalu bersyukur dengan pemberianta,
Jadikanka makmun yang bisa bertahan dengan kondisita,
Disaat kita senang dan susah,
Dan kelak menjadi ibu yang baik untuk anak-anakta.

Calon Suamiku...
Bukanka orang yang tidak pernah salah,
Saya cuma manusia biasa ji,
Mungkin suatu saat nanti ada beberapa sikapku yang buatki marah,
Mungkin ada beberapa sikapku yang buatki jengkel,
Dan mungkin ada juga beberapa sikapku yang buatki tidak nyaman.
Kita ingatkanka, kita bimbingka...
Ingatkan dengan kelembutan suarata,
Janganki bentakka,
Saya cuma perempuan yang rapuh yang tidak bisa dengarki bersuara keras dan tidak bisa dengarki membentak,
Dan janganki pernah berhenti ingatkan dan bimbingka kalau ada yang salah sama sikapku.

Calon Suamiku,
Ketika kelak kita punya masalah,
Tahan emosita jangan sampai kata-kata kasar keluar dari mulutta,
Kita harus yakin setiap masalah itu ada solusinya,
Karena Allah memberikan cobaan sebatas kemampuan hambanya,
Dan kita harus tetap tenang dan sabar menghadapi masalah.

Calon Suamiku...
Janganki heran kalau suatu saat saya merengek mau ketemu sama orang tuaku,
Karena sejak kecil selaluka sama mereka,
Kalau saya jauh, saya selalu mau ketemu mereka,
Kadang rindu tiba-tiba muncul kepada mereka,
Dan janganki marah kalau tiba-tiba mauka ketemu sama mereka.

Calon Suamiku...
Mungkin suatu saat nanti saya akan menangis,
Menangis bahagia saat kita bersama-sama,
Menangis bahagia saat doaku terkabul atas kesuksesanta,
Menangis bahagia saat kita kelak memiliki anak dan tumbuh dengan sehat & cerdas,
Menangis bahagia karena sukses anak-anak kita kelak,
Menangis bahagia saat semua yang kita inginkan perlahan tercapai,
Bukan menangis sedih karena perilakuta ke saya.

Yang pasti Calon Suamiku,
Saya mau menjadi yang terbaik untuk kita,
Jadikanka satu-satunya cinta untukta,
Karena saya yakin Allah & orang tuata memang sudah punya porsi tersendiri di hatita karena itu sudah mutlak,
Jadikanka satu-satunya ibu untuk anak-anakta kelak,
Perjuangkanka dengan segala kondisiku,
Begitupun saya juga pertahanki dengan segala kondisita,
Dan akan selalu sayang dan cinta sama kita.


(Calon  Makmumta)