Ø PENGUKURAN
1.
Tes
acuan normal -> norm refrenced test (NRT)
Adalah tes yang
di susun untuk membedakan berdasarkan pengelompokan. Tes kecerdasan dimaksudkan
untuk mengetahui anak itu berada di bawah normal, normal atau di atas normal.
Oleh karena itu di sebut tes acuan normal yang memiliki factor kesulitan.
Macam-macam tes
-
Tes
kecerdasan
-
Tes
prestasi belajar
-
Tes
sikap/bakat
-
Tes
taraf, dll
2.
Tes
acuan patokan -> criteria refrenced test (CRT)
Tes acuan normal
adalah tes yang membandingkan kelompok-kelompok. Kelemahan dan kelebihan tes acuan patokan
atau tes yang sudah menentukan standar karena criteria maka tes itu sudah punya standar yang akan di capai anak. Tes standar
ini sudah ada patokan yang telah di tetapkan dari dalam. Kriterianya bisa
kurikulum atau apa yang sudah di ajarkan. Kelemahan PAN adalah bagi siswa yang
seharusnya lulus dengan baik. Standar di dapat dari pengamatan rata-rata untuk
mengetahui posisi dari ukuran standar.
ü Untuk perkembangan anak lebih baik menggunakan PAP yang kriterianya sudah
di tetapkan oleh para ilmuwan anak seperti sosial emosional (Sigmun Freud).
ü Deteksi dini tumbuh kembang anak untuk mengetahui pertumbuhan anak
ü Instrumen adalah alat untuk mengukur dan melihat sejau mana perkembangan
anak seperti aspek-aspek perkembangan anak selain moral dan nilai-nilai agama.
ü Fisik/motorik kasar, yang di ukur adalah
-
Kekuatan melempar yang di ukur dengan jarak
(meteran)
-
Kecepatan berlari yang di hitung dengan jarak
dan waktu
Contoh data adalah sebagian besar kekuatan
melemparnya kurang sehingga kita bisa membuat rata-rata.
Untuk skripsi bagusnya berdasarakan data
Kelemahan PAP adalah ketika kondisi
orang/fisiknyalemas.
-
Keseimabangan di ukur dengan titian
ü Fisik/motorik halus, mengukur motorik halus dengan cara
-
Merobek di ukur dengan pas dengan robekannya (rubrik
penyekoran)
-
Meronceh
-
Melipat
-
Menempel
ü Kemampuan berbahasa (alat komunikasi)
Terbagi menjadi 2 yaitu berbicara dan bergerak
-
Bahasa ekspresif (verbal & nonverbal)
lisan dan tulisan serta oral
-
Bahasa reseptif (memperoleh informasi)
menyimak dan membaca
Di dalam pembelajaran ada kompeteni daasar
yang harus di capai dalam sistem pembelajaran anak usia dini. Selain
kompetensi, ada juga yang di namakan pembiasaan . kompetensi dasar ada 4 yaitu
bahasa, fisik, motorik, kognitif dan moral (sosial emosional).
Anak usia 4 tahun bermain 4 suara melakukan
perintah secara berurutan, menyebutkan nama diri, menyebutkan jenis kelamin,
bercerita tentang pengalaman, bermain tebak gerakan, bermain tepuk tangan
menurut posisi kelompok A.
Anak usia 4 tahun menirukan 4 urutan kata,
melakukan 3 perintah secara berurutan, menyebutkan ama diri, menyebutkan jenis
kelamin, menceritakan kegiatan waktu makan (kelompok B).
Rubrik penyekoran di gunakan untuk panduan seorang
penilaian untuk menilai perkembangan anak.
BAHASA
1.
Ekspresif
Non verbal Verbal
-isyarat -tulisan
-oral -lisan
2.
Reseptif
Verbal nonverbal
-lisan -isyarat
-tulisan -oral
ü Untuk membuat bentuk maka di buat simbol bunyi
ü Membaca (membaca permulaan)
ü Membaca tulisan adalah ketika kita mengucapkan sehingga kita harus
memperkenalkan dan memakai huruf vokal dan konsonan dalam belajar membaca
setelah itu kita memperkenalkan suku kata sehingga kita membuat rubrik
penyekoran dalam bentuk bintang.
ü Membaca adalah membunyikan simbol.
INFORMAL DAN FORMAL ASESMEN
ü Informal asesmen untuk anak usia dini
ü Formal asesmen adalah asesmen yang di gunakan secara formal untuk mengukur
perkembangan anak usia dini yang biasanya melalui tes. Informal asesmen adalah
asesmen yang di buat oleh guru ata orang tua.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
informal asesmen dan formal asesmen strateginya adalah biasa di laukan dengan
observasi yang bertujuan mengukur karakteristik perkembangan anak. Yang
biasanya di lakukan oleh guru untuk setiap aspek atau deskripsi untuk setiap
aspek pengukuran dengan bintang lima.
Indikator adalah hal yang dinilai dalam rubrik
penyekoran.
-
Ordinal di gunakan untuk mengolah rangking
anak baik secara individu ataupun clasical.
-
Ceklis dibuat untuk mengukur dalam bentuk
indikator ang akan kita nilai.
-
Rubrik penyekoran harus diselaraskan dengan
ceklis.
-
Ketika kita menggunakan ceklis pada AUD tentu
saja bentuk ceklis ini terkadang mengalami keadaan yang berbeda karena adanya
perbedaan aspek.
-
Kognitif dikaitkan dengan perkembangan bahasa
karena bahasa adalah ide kognisi yang merupakan alat komunikasi. Kognisi
ditunjukkan dari perkembangan bahasa.
-
Sosial dapat meliputi perkembangan emosi dan
keterampilan sosial. Kemampuan sosial terdiri dari kemampuan bekerjasama,
empati, tolong menolong termasuk keterampilan berbahasa. Sedangkan emosi adalah
kesabaran, keulekan dll.
-
Fisik meliputi motorik kasar dan motorik
halus.
-
Bahasa progresnya adalah semakin banyak
kosakata atau kosakata baru.
-
Progres adalah petunjuk jenis-jenis
pengalaman.
-
Mengajarkan cara membentuk garis adalah untuk
mempersiapkan menulis permulaan. Nilai 3 untuk anak tidak ragu-ragu dan lancar
menarik garis miring 45o dari atas ke bawah.
-
Sasaran kurikulum di kembangkan dari asesmen.
-
Yang harus ada dalam ceklis adalah nama, umur,
nama guru, tanggal dan penilai atau pengamat.
-
Rating skill sama halnya dengan ceklis namun
perbedaannya adalah ceklis untuk mengamati anak yang sudah di tentukan
sedangkan rating skill bersifat kualitatif tentang prilaku yang nampak. Anak
yang progres adalah peningkatan atau kemajuan sehingga cocok untuk
mengungkapkan karaktteristik yang kualitatif dalam bentuk grafis. Tipe rating
skill menunjukkan pada data ordinal (1,2,3,4,5).
-
Perbedaannya : -
ceklis dimisalkan menulis atau tidak
- rating skill di misalkan setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat setuju
dan langsung di sebutkan.
Motorik dapat dijadikan sebagai alat untuk memberikan
skor perkembangan anak. Tipenya adalah diveplomental, holistis, analitik.
Holistis di gunakan untuk satu kompetensi dengan sejumlah indikator yang
menunjukkan perkembangan. Analistis adalah menggambarkan atribut tugas secara
terpisah dan dapat di gunakan mendianosis. Contohnya dalam pemahaman masalah.
Divelopmental rubrik untuk berbagai usia misalnya penitipan anak, teman
kanak-kanak.
ASESMEN INFORMAL KHUSUS STRATEGI BERBASIS
-
Memahami hubungan belajar aotentik dan asesmen
aotentik
-
Memahami definisi dan tujuan asesmen berbasis
performance
-
Menggambarkan sebuah model.
ASESMEN INFORMAL
Asesmen berbasis performance secara tradisional untuk
mengukur atau menilai belajar yang berfokus pada bagaimana mengukur anak yang
sudah di ketahui. Biasanya untuk mengetahui apa yang sudah di ketahui anak
dengan menggunakan tes seperti hasil belajar dan tematik penerapan pengetahuan
di sebut performance. Performance adalah hasil daripada apa yang sudah di
ketahui oleh anak misalnya bekerja, berekreasi dll. Menurut bradgen mengajukan
asesmen yang autentik memiliki hubungan dengan dunia nyata yang bisa di
terapkan dan di lakukan oleh anak. Tes kemampuan menulis tidak terlihat pada
hasil tulisan tapi melihat anak pada saat menulis merupakan performance. Untuk
asesmen performance autentik di ukur dari banyaknya simulasi. Pekerjaan anak
yang di lakukan baik secara individu maupun kelompok belajar adalah proses
performance (berbuat).
-
Autentik learningsudah di dasarkan pada
peringkat pengajaran pengetahuan yang di fokuskan pada level berpikir yang
lebih tinggi.
-
Tujuannya untuk membaca pengetahuan ke level
yang lebih tinggi. Tipe belajar ini meliputi konstruk aplikasi pengetahuan dan
bagaimana penerapannya. Autentik learning dan autentik asesmen memiliki banyak
kesamaan.
-
Autentik asesmen adalah melakukan penilaian
pada proses yang perlu di perhatikan dalam performance tes asesmen harus
menggambarkan prosesnya.
-
Tujuan performance berbasis strategi
Penting mengukur kecakapan anak yang di lakukan dalam bentuk yang tidak
hanya tes standar tapi yang lebih penting bagaimana mengukur atau mengevaluasi
kemajuan perkembangan anak sebagai hasil belajar.
Guru kelas harus tahu merancang alat dan menginterpretasikan hasil asesmen
untuk memahami kemajuan anak dan merencanakan pengajaran untuk tindak
lanjutnya.
Di gunakan untuk mengevaluasi program sekolah yang berkaitan dengan
pencapaian perkembangan anak yang di kaitkan dengan kurikulum.
-
Tipe atau corak asesmen berbasis performance
Dengan menggunakan interview dengan anak
Dengan kontrak untuk performance asesmen
Menilai kemajuan dengan bermain
Memahami hubungan dengan nature performance asesmen dengan kinerjanya.
PORTOFOLIO ASESMEN
Selain asesmen yang di lakukan terhadap kinerja atas tes
atau skala, bentuk lain dari asesmen yaitu portofolio asesmen :
-
Memahami batasan-batasan dalam bentuk kartu,
kemajuan anak didik setelah pembelajaran.
-
Memahami pentingnya laporan dalam bentuk
potofolio.
-
Mendesain portofolio untuk menilai kemajuan
anak didik. Cara terbaik untuk menilai kemajuan anak:
Cara yang di tujukan dengan angka (rubrik) yang di tuliskan dalam nilai
rapor.
Portofolio adalah salah satu bentuk asesmen untuk menilai
anak dapat di gunakan sebagai laporan perkembangan anak. Hasil-hasil dari
kinerja anak di sebut potofolio.
Evaluasi dan penilaian sangat penting vagi guru karena
guru tahu persis perkembangan anak. Akan tetapi salah besar jika guru hanya
menilai dari tes. Oleh karena itu tes harus di susun dengan baik agar guru
dapat melihat progres anak. Oleh karena itu penilaian harus di susun secara
menyeluruh.
-
Guru harus memberikan stimulasi agar anak
mencapai perkembangan usianya tetapi jika guru tidak memberikan stimulasi maka
anak tidak akan mencapai perkembangan usianya.
-
Dari aspek yang akan kita nilai kita harus
melakukan evaluasi.penggunaan alternatif asesmen yaitu portofolio.
-
Data portofolio di ambil dari informal dan
performance asesmen karena adanya lembar kerja atau tugas-tugas yang di
kerjakan anak.
-
Penggunaan portofolio harus sesuai dengan
tujuannya.
-
Potofolio dapat di gunakan sebagai alat untuk
mengevaluasi arah.
-
Perkembangan anak dalam menilai dalam bentuk keterampilanproyek
yang di kerjakan anak agar kita dapat mengetahui kemajuan anak.
Bentuk-bentuk Portofolio :
1.
Suatu kinerja portofolio yang di gunakan untuk
mengoleksi hasil-hasil kerja anak setiap hari contoh karya lipatan yang di
simpang, menulis berbagai bentuk garis yang di masukkan ke dalam map sehingga
hasil kinerja anak akan di ambil dan di jadikan sebagai file.
2.
Tipe potofolio yang di gunakan sebagai bahan
untuk evaluasi sehingga portofolio sudah
di desain sebagai hasil kerja anak sehingga memudahkan laporan kepada orang tua
dan administrasi sekolah.
3. Portofolio sebagai pendekatan pengembangan. Tentu saja kita ingat bahwa ada
beberapa perkembangan pada anak yang harus di kembangkan.
Konsep development jika di bentuk dalam portofolio bisa
di buat dalam bentuk video dengan alat tustel. Portofolio dalam bentuk bahasa
atau keaksarahan dalam bentuk rekaman. Perkembangan sosial emosional dalam
bentuk anekdok dalam bentuk peristiwa.
Mengelola portofolio dengan melakukan berdasarkan usi
portofolio.
ASESMEN AUD (PENELITIAN)
ü Asesmen adalah pengambilan keputusan dari sejumlah data dari anak. Tetapi
kita harus mengetahui kelemahan anak.
ü Penilaian dapat berupa observasi, wawancara atau tes.
ü Pengukuran adalah proses pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik
tertentu yang di miliki orang atau objek menurut aturan yang jelas.
ü Untuk mengukur psikologis (psikis)
ü Dapat di lihat dari observasi dapat berupa tes dan non tes. Tes dapat
berupa standar dan non standar. Yang bisa di lakukan adalah harus ada
stimulasi. Stimulasinya adalah anak-anak di ajak bermain yang dapat menarik
minat anak.
ü Ciri anak cerdas Qnya di atas 140 , komitmen terhadap tugas, kreatif
(memiliki aktivitas yang lancar yang timbul dari dalam dirinya sendiri, luwes
dan tidak bosan-bosan melakukan aktivitas).
TES STANDAR
Tes standar untuk bayi dan anak usia dini
-
Infant
-
Assesment
Rubrik penyekoran : kalau tes yang mengerjakan anak
sedangkan anak belum bisa mengerjakan. Kemampuan, prestasi, sikap, minat ang di
ukur dalam skala tersebut. Sikap di maksudkan untuk mengetahui dan mendapatkan
data kemampuan, prestasi, nilai, sikap, karakter dan sebagainya dalam individu.
Pengumpulan
data yang sifatnya tes standar sudah tersedia. Dalam asesmen kita hanya
menggunakan tes non standar. Setiap perkembangan memiliki indikator tersendiri
dalam penilaian yang berupa format penilaian. Tetapi format penilaian guru kita
harus cermat dalam membedakan perkembangan anak. Dala asesmen kita harus
membuat laporan penilaian.
-
Asessment of preterm infants behavior (APB)
-
Neonatal behavior asessment scala (NBAS)
-
Baryley scala of development (BSD)
-
Preschoo;
-
Standard brinet scala
-
Me country scala of childern’s sbility
-
Vineland adaptive behavior scala
Format asessmen adalah asesmen yang sudah ada pada
format/instrumen
Informal asesmen adalah asesmen yang tidak sama dengan
format, apa yang ada di sana itu yang sudah di catat.
Berdasarkan area perkembangan misalnya seni lukis, seni
bahasa melakukan setting fortofolio. Tahap-tahap membuat fortofolio
1.
Menentuan tujuan atau sasaran daripada asesmen
melalui fortofolio.
2.
Menemukan format atau memilih format sesuai
tabel, isian pertanyaan, ceklis dan di isi oleh guru. Guru harus
mengidentifikasi karena setiap perkembangan memiliki fortofolio yang berbeda.
3. Bagaimana kita bekerja memilih asesmen fortofolio untuk kemajuan anak maka
kita harus memerinci aspek-aspek perkembangan.
Strategi untuk mengembangkan fortofolio
-
Guru harus menggunakan fortofolio tersebut
untuk sugesti menguatkan dari pengalamannya berdasarkan fortofolio asesmen
sugesti tersebut harus bersifat kualitatif atau tidak berdasarkan angka. Di
dalam fortofolio asesman angat penting bagi guru.
Catatan :
-
Pengenalan fortofolio / penilaian fortofolio
adalah suatu bentuk inovasi di dalam penilaian. Oleh karena itu fortofolio
sangat penting untuk melihat kompetensi, progres, kemajuan atau perkembangan
anak sebagai dampak implementasi mental yang berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar