Awas anda mengalami gangguan psikologis. Menyendiri atau menarik diri
dari pergaulan sosial, pada dasarnya tidak terjadi begitu saja, tetapi
banyak faktor yang menyebabkan sehingga seseorang menarik diri dari
pergaulan sosial. Faktor-faktor itu antara lain:
Tidak percaya diri
dalam kehidupan sosial. Seseorang yang menarik dari dari kehidupan
sosial karena merasa dirinya kurang dapat diterima oleh kelompok, merasa
tidak mempunyai kemampuan apa-apa yang bisa ditonjolkan, berprasangka
bahwa dia kurang bisa diterima oleh lingkungan sosial adalah faktor
utama dan alasan yang terbanyak mengapa seseorang menarik diri dari
pergaulan sosial. Termasuk dalam kelompok ini adalah penyandang cacat
fisik, orang-orang dengan krisis PD (percaya diri), orang dengan
persepsi sosial negatif dan lain-lain.
Membutuhkan kehidupan privasi
yang lebih besar. Fenomena ini banyak ditemukan dalam lingkungan
perkotaan. Orang-orang tidak saling mengenal satu sama lain, walaupun
itu masih dalam kategori tetangga. Apalagi struktur perumahan yang
tertutup dan kesibukan masing-masing, sehingga interaksi sosial tidak
terjalin. Fenomena kehidupan ini lebih banyak berpengaruh pada anak-anak
dengan masa perkembangan, dimana anak akan belajar memahami kehidupan
sosial, belajar berempati dengan penderitaan orang lain. Jika pada tahap
perkembangan anak ini terganggu, maka bisa diprediksi, anak akan
mengalami penyimpangan perilaku dalam kehidupan sosial.
Selain
fenomena kehidupan lingkungan perkotaan, orang-orang yang membutuhkan
dengan tingkat privasi lebih besar adalah individu yang tumbuh dalam
keluarga menengah keatas. Individu yang tumbuh dalam lingkungan menengah
keatas akan mengembangkan sikap individulis dan rasa terhadap kebutuhan
sosial akan rendah.
Idealisme pribadi tidak sejalan dengan nilai
sosial. Ini lebih banyak di ditemukan pada para pemikir, filosof,
ataupun Nabi sekalipun. Mereka menganggap, masyarakat sudah sakit,
sehingga tatanam kehidupan sosial harus diperbaiki. Jika idelaisme yang
dipegang bisa merubah masyarakat secara umum, maka individu tersebut
menjadi idola dalam masyarakat. Lain halnya, jika idealisme yang
dipegang tidak pernah sejalan atau diterima dalam kehidupan sosial
masyarakat, maka menarik diri dari pergaulan sosial tidak bisa
dihindarkan. Menarik diri dari kehidupan sosial dalam bentuk ini, pada
dasarnya akan membuat sakit secara personal, karena akan menumbuhkan
pemikiran-pemikiran yang ekstrim, yang sudah jauh dari realita kehidupan
sosial setempat.
Kehidupan sosial, jangan hanya dilihat dalam
bentuk interaksi pemenuhan kebutuhan, tetapi, merupakan sarana terapi
untuk menjaga tingkahlaku normal agar tetap sesuai dengan norma-norma
sosial. Memang terkadang, nilai sosial tidak sesuai dengan harapan
pribadi, tetapi bukan menjadi alasan menarik diri secara sosial, karena
akan lebih berbahaya lagi secara pribadi, karena akan mengambangkan
sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat setempat.
Menyendiri memang adalah sebuah kebutuhan pribadi untuk intropeksi dan
berpikir sejenak untuk menjalani kehidupan sosial.
Bagaimana jika sebuah pekerjaan menutut lebih banyak untuk menyendiri? Wait, next post….
Sebuah renungan untuk kita:
Sewaktu muda, aku bercita-cita mengubah dunia, tetapi tidak berhasil.
Waktu terus berjalan, hingga aku dewasa dan membentuk sebuah kehidupan
rumah tangga, sehingga aku berharap dapat mengendalikan kehidupan rumah
tangga yang kujalani, itu pun mengalami kegagalan. Dan waktupun terus
berjalan, hingga aku sudah berusia lanjut. Aku baru sadar, bahwa aku
tidak bisa mengubah kehidupan keluargaku apalagi mengubah dunia. Aku
terus berpikir dan menyadari walaupun terlambat, ternyata sumber dari
masalah itu adalah aku. Bagaimana aku bisa mengubah keluargaku apalagi
dunia, jika saya tidak pernah mengubah diri
sendiri.
Berubahlah, maka akan kau dapatkan kehidupan dunia akan berubah….~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar