Label

Selasa, 04 Desember 2012

ASESMEN AUD

Ø  PENGUKURAN
1.      Tes acuan normal -> norm refrenced test (NRT)
Adalah tes yang di susun untuk membedakan berdasarkan pengelompokan. Tes kecerdasan dimaksudkan untuk mengetahui anak itu berada di bawah normal, normal atau di atas normal. Oleh karena itu di sebut tes acuan normal yang memiliki factor kesulitan.
Macam-macam tes
-          Tes kecerdasan
-          Tes prestasi belajar
-          Tes sikap/bakat
-          Tes taraf, dll
2.      Tes acuan patokan -> criteria refrenced test (CRT)
Tes acuan normal adalah tes yang membandingkan kelompok-kelompok.  Kelemahan dan kelebihan tes acuan patokan atau tes yang sudah menentukan standar karena criteria maka tes itu sudah punya standar yang akan di capai anak. Tes standar ini sudah ada patokan yang telah di tetapkan dari dalam. Kriterianya bisa kurikulum atau apa yang sudah di ajarkan. Kelemahan PAN adalah bagi siswa yang seharusnya lulus dengan baik. Standar di dapat dari pengamatan rata-rata untuk mengetahui posisi dari ukuran standar.
ü  Untuk perkembangan anak lebih baik menggunakan PAP yang kriterianya sudah di tetapkan oleh para ilmuwan anak seperti sosial emosional (Sigmun Freud).
ü  Deteksi dini tumbuh kembang anak untuk mengetahui pertumbuhan anak
ü  Instrumen adalah alat untuk mengukur dan melihat sejau mana perkembangan anak seperti aspek-aspek perkembangan anak selain moral dan nilai-nilai agama.
ü  Fisik/motorik kasar, yang di ukur adalah
-          Kekuatan melempar yang di ukur dengan jarak (meteran)
-          Kecepatan berlari yang di hitung dengan jarak dan waktu
Contoh data adalah sebagian besar kekuatan melemparnya kurang sehingga kita bisa membuat rata-rata.
Untuk skripsi bagusnya berdasarakan data
Kelemahan PAP adalah ketika kondisi orang/fisiknyalemas.
-          Keseimabangan di ukur dengan titian
ü  Fisik/motorik halus, mengukur motorik halus dengan cara
-          Merobek di ukur dengan pas dengan robekannya (rubrik penyekoran)
-          Meronceh
-          Melipat
-          Menempel
ü  Kemampuan berbahasa (alat komunikasi)
Terbagi menjadi 2 yaitu berbicara dan bergerak
-          Bahasa ekspresif (verbal & nonverbal) lisan dan tulisan serta oral
-          Bahasa reseptif (memperoleh informasi) menyimak dan membaca
Di dalam pembelajaran ada kompeteni daasar yang harus di capai dalam sistem pembelajaran anak usia dini. Selain kompetensi, ada juga yang di namakan pembiasaan . kompetensi dasar ada 4 yaitu bahasa, fisik, motorik, kognitif dan moral (sosial emosional).
Anak usia 4 tahun bermain 4 suara melakukan perintah secara berurutan, menyebutkan nama diri, menyebutkan jenis kelamin, bercerita tentang pengalaman, bermain tebak gerakan, bermain tepuk tangan menurut posisi kelompok A.
Anak usia 4 tahun menirukan 4 urutan kata, melakukan 3 perintah secara berurutan, menyebutkan ama diri, menyebutkan jenis kelamin, menceritakan kegiatan waktu makan (kelompok B).
Rubrik penyekoran di gunakan untuk panduan seorang penilaian untuk menilai perkembangan anak.
BAHASA
1.      Ekspresif
Non verbal                  Verbal
-isyarat                                    -tulisan
-oral                             -lisan
2.      Reseptif
Verbal                         nonverbal
-lisan                            -isyarat
-tulisan                                    -oral
ü  Untuk membuat bentuk maka di buat simbol bunyi
ü  Membaca (membaca permulaan)
ü  Membaca tulisan adalah ketika kita mengucapkan sehingga kita harus memperkenalkan dan memakai huruf vokal dan konsonan dalam belajar membaca setelah itu kita memperkenalkan suku kata sehingga kita membuat rubrik penyekoran dalam bentuk bintang.
ü  Membaca adalah membunyikan simbol.
INFORMAL DAN FORMAL ASESMEN
ü  Informal asesmen untuk anak usia dini
ü  Formal asesmen adalah asesmen yang di gunakan secara formal untuk mengukur perkembangan anak usia dini yang biasanya melalui tes. Informal asesmen adalah asesmen yang di buat oleh guru ata orang tua.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan informal asesmen dan formal asesmen strateginya adalah biasa di laukan dengan observasi yang bertujuan mengukur karakteristik perkembangan anak. Yang biasanya di lakukan oleh guru untuk setiap aspek atau deskripsi untuk setiap aspek pengukuran dengan bintang lima.
Indikator adalah hal yang dinilai dalam rubrik penyekoran.
-          Ordinal di gunakan untuk mengolah rangking anak baik secara individu ataupun clasical.
-          Ceklis dibuat untuk mengukur dalam bentuk indikator ang akan kita nilai.
-          Rubrik penyekoran harus diselaraskan dengan ceklis.
-          Ketika kita menggunakan ceklis pada AUD tentu saja bentuk ceklis ini terkadang mengalami keadaan yang berbeda karena adanya perbedaan aspek.
-          Kognitif dikaitkan dengan perkembangan bahasa karena bahasa adalah ide kognisi yang merupakan alat komunikasi. Kognisi ditunjukkan dari perkembangan bahasa.
-          Sosial dapat meliputi perkembangan emosi dan keterampilan sosial. Kemampuan sosial terdiri dari kemampuan bekerjasama, empati, tolong menolong termasuk keterampilan berbahasa. Sedangkan emosi adalah kesabaran, keulekan dll.
-          Fisik meliputi motorik kasar dan motorik halus.
-          Bahasa progresnya adalah semakin banyak kosakata atau kosakata baru.
-          Progres adalah petunjuk jenis-jenis pengalaman.
-          Mengajarkan cara membentuk garis adalah untuk mempersiapkan menulis permulaan. Nilai 3 untuk anak tidak ragu-ragu dan lancar menarik garis miring 45o dari atas ke bawah.
-          Sasaran kurikulum di kembangkan dari asesmen.
-          Yang harus ada dalam ceklis adalah nama, umur, nama guru, tanggal dan penilai atau pengamat.
-          Rating skill sama halnya dengan ceklis namun perbedaannya adalah ceklis untuk mengamati anak yang sudah di tentukan sedangkan rating skill bersifat kualitatif tentang prilaku yang nampak. Anak yang progres adalah peningkatan atau kemajuan sehingga cocok untuk mengungkapkan karaktteristik yang kualitatif dalam bentuk grafis. Tipe rating skill menunjukkan pada data ordinal (1,2,3,4,5).
-          Perbedaannya :            - ceklis dimisalkan menulis atau tidak
- rating skill di misalkan setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat setuju dan langsung di sebutkan.
Motorik dapat dijadikan sebagai alat untuk memberikan skor perkembangan anak. Tipenya adalah diveplomental, holistis, analitik. Holistis di gunakan untuk satu kompetensi dengan sejumlah indikator yang menunjukkan perkembangan. Analistis adalah menggambarkan atribut tugas secara terpisah dan dapat di gunakan mendianosis. Contohnya dalam pemahaman masalah. Divelopmental rubrik untuk berbagai usia misalnya penitipan anak, teman kanak-kanak.
ASESMEN INFORMAL KHUSUS STRATEGI BERBASIS
-          Memahami hubungan belajar aotentik dan asesmen aotentik
-          Memahami definisi dan tujuan asesmen berbasis performance
-          Menggambarkan sebuah model.
ASESMEN INFORMAL
Asesmen berbasis performance secara tradisional untuk mengukur atau menilai belajar yang berfokus pada bagaimana mengukur anak yang sudah di ketahui. Biasanya untuk mengetahui apa yang sudah di ketahui anak dengan menggunakan tes seperti hasil belajar dan tematik penerapan pengetahuan di sebut performance. Performance adalah hasil daripada apa yang sudah di ketahui oleh anak misalnya bekerja, berekreasi dll. Menurut bradgen mengajukan asesmen yang autentik memiliki hubungan dengan dunia nyata yang bisa di terapkan dan di lakukan oleh anak. Tes kemampuan menulis tidak terlihat pada hasil tulisan tapi melihat anak pada saat menulis merupakan performance. Untuk asesmen performance autentik di ukur dari banyaknya simulasi. Pekerjaan anak yang di lakukan baik secara individu maupun kelompok belajar adalah proses performance (berbuat).
-          Autentik learningsudah di dasarkan pada peringkat pengajaran pengetahuan yang di fokuskan pada level berpikir yang lebih tinggi.
-          Tujuannya untuk membaca pengetahuan ke level yang lebih tinggi. Tipe belajar ini meliputi konstruk aplikasi pengetahuan dan bagaimana penerapannya. Autentik learning dan autentik asesmen memiliki banyak kesamaan.
-          Autentik asesmen adalah melakukan penilaian pada proses yang perlu di perhatikan dalam performance tes asesmen harus menggambarkan prosesnya.
-          Tujuan performance berbasis strategi
Penting mengukur kecakapan anak yang di lakukan dalam bentuk yang tidak hanya tes standar tapi yang lebih penting bagaimana mengukur atau mengevaluasi kemajuan perkembangan anak sebagai hasil belajar.
Guru kelas harus tahu merancang alat dan menginterpretasikan hasil asesmen untuk memahami kemajuan anak dan merencanakan pengajaran untuk tindak lanjutnya.
Di gunakan untuk mengevaluasi program sekolah yang berkaitan dengan pencapaian perkembangan anak yang di kaitkan dengan kurikulum.
-          Tipe atau corak asesmen berbasis performance
Dengan menggunakan interview dengan anak
Dengan kontrak untuk performance asesmen
Menilai kemajuan dengan bermain
Memahami hubungan dengan nature performance asesmen dengan kinerjanya.
PORTOFOLIO ASESMEN
Selain asesmen yang di lakukan terhadap kinerja atas tes atau skala, bentuk lain dari asesmen yaitu portofolio asesmen :
-          Memahami batasan-batasan dalam bentuk kartu, kemajuan anak didik setelah pembelajaran.
-          Memahami pentingnya laporan dalam bentuk potofolio.
-          Mendesain portofolio untuk menilai kemajuan anak didik. Cara terbaik untuk menilai kemajuan anak:
Cara yang di tujukan dengan angka (rubrik) yang di tuliskan dalam nilai rapor.
Portofolio adalah salah satu bentuk asesmen untuk menilai anak dapat di gunakan sebagai laporan perkembangan anak. Hasil-hasil dari kinerja anak di sebut potofolio.
Evaluasi dan penilaian sangat penting vagi guru karena guru tahu persis perkembangan anak. Akan tetapi salah besar jika guru hanya menilai dari tes. Oleh karena itu tes harus di susun dengan baik agar guru dapat melihat progres anak. Oleh karena itu penilaian harus di susun secara menyeluruh.
-          Guru harus memberikan stimulasi agar anak mencapai perkembangan usianya tetapi jika guru tidak memberikan stimulasi maka anak tidak akan mencapai perkembangan usianya.
-          Dari aspek yang akan kita nilai kita harus melakukan evaluasi.penggunaan alternatif asesmen yaitu portofolio.
-          Data portofolio di ambil dari informal dan performance asesmen karena adanya lembar kerja atau tugas-tugas yang di kerjakan anak.
-          Penggunaan portofolio harus sesuai dengan tujuannya.
-          Potofolio dapat di gunakan sebagai alat untuk mengevaluasi arah.
-          Perkembangan anak dalam menilai dalam bentuk keterampilanproyek yang di kerjakan anak agar kita dapat mengetahui kemajuan anak.
Bentuk-bentuk Portofolio :
1.      Suatu kinerja portofolio yang di gunakan untuk mengoleksi hasil-hasil kerja anak setiap hari contoh karya lipatan yang di simpang, menulis berbagai bentuk garis yang di masukkan ke dalam map sehingga hasil kinerja anak akan di ambil dan di jadikan sebagai file.
2.      Tipe potofolio yang di gunakan sebagai bahan untuk evaluasi  sehingga portofolio sudah di desain sebagai hasil kerja anak sehingga memudahkan laporan kepada orang tua dan administrasi sekolah.
3.      Portofolio sebagai pendekatan pengembangan. Tentu saja kita ingat bahwa ada beberapa perkembangan pada anak yang harus di kembangkan.
Konsep development jika di bentuk dalam portofolio bisa di buat dalam bentuk video dengan alat tustel. Portofolio dalam bentuk bahasa atau keaksarahan dalam bentuk rekaman. Perkembangan sosial emosional dalam bentuk anekdok dalam bentuk peristiwa.
Mengelola portofolio dengan melakukan berdasarkan usi portofolio.
ASESMEN AUD (PENELITIAN)
ü  Asesmen adalah pengambilan keputusan dari sejumlah data dari anak. Tetapi kita harus mengetahui kelemahan anak.
ü  Penilaian dapat berupa observasi, wawancara atau tes.
ü  Pengukuran adalah proses pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang di miliki orang atau objek menurut aturan yang jelas.
ü  Untuk mengukur psikologis (psikis)
ü  Dapat di lihat dari observasi dapat berupa tes dan non tes. Tes dapat berupa standar dan non standar. Yang bisa di lakukan adalah harus ada stimulasi. Stimulasinya adalah anak-anak di ajak bermain yang dapat menarik minat anak.
ü  Ciri anak cerdas Qnya di atas 140 , komitmen terhadap tugas, kreatif (memiliki aktivitas yang lancar yang timbul dari dalam dirinya sendiri, luwes dan tidak bosan-bosan melakukan aktivitas).
TES STANDAR
Tes standar untuk bayi dan anak usia dini
-          Infant
-          Assesment
Rubrik penyekoran : kalau tes yang mengerjakan anak sedangkan anak belum bisa mengerjakan. Kemampuan, prestasi, sikap, minat ang di ukur dalam skala tersebut. Sikap di maksudkan untuk mengetahui dan mendapatkan data kemampuan, prestasi, nilai, sikap, karakter dan sebagainya dalam individu.
            Pengumpulan data yang sifatnya tes standar sudah tersedia. Dalam asesmen kita hanya menggunakan tes non standar. Setiap perkembangan memiliki indikator tersendiri dalam penilaian yang berupa format penilaian. Tetapi format penilaian guru kita harus cermat dalam membedakan perkembangan anak. Dala asesmen kita harus membuat laporan penilaian.
-          Asessment of preterm infants behavior (APB)
-          Neonatal behavior asessment scala (NBAS)
-          Baryley scala of development (BSD)
-          Preschoo;
-          Standard brinet scala
-          Me country scala of childern’s sbility
-          Vineland adaptive behavior scala
Format asessmen adalah asesmen yang sudah ada pada format/instrumen
Informal asesmen adalah asesmen yang tidak sama dengan format, apa yang ada di sana itu yang sudah di catat.
Berdasarkan area perkembangan misalnya seni lukis, seni bahasa melakukan setting fortofolio. Tahap-tahap membuat fortofolio
1.      Menentuan tujuan atau sasaran daripada asesmen melalui fortofolio.
2.      Menemukan format atau memilih format sesuai tabel, isian pertanyaan, ceklis dan di isi oleh guru. Guru harus mengidentifikasi karena setiap perkembangan memiliki fortofolio yang berbeda.
3.      Bagaimana kita bekerja memilih asesmen fortofolio untuk kemajuan anak maka kita harus memerinci aspek-aspek perkembangan.
Strategi untuk mengembangkan fortofolio
-          Guru harus menggunakan fortofolio tersebut untuk sugesti menguatkan dari pengalamannya berdasarkan fortofolio asesmen sugesti tersebut harus bersifat kualitatif atau tidak berdasarkan angka. Di dalam fortofolio asesman angat penting bagi guru.
Catatan :
-          Pengenalan fortofolio / penilaian fortofolio adalah suatu bentuk inovasi di dalam penilaian. Oleh karena itu fortofolio sangat penting untuk melihat kompetensi, progres, kemajuan atau perkembangan anak sebagai dampak implementasi mental yang berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar