Label

Minggu, 14 Juli 2013

PERIH INI

Karya Meisita Aidila
Alarm membangunkan ku dari mimpiku akan kenangan masa lalu, akan sebuah kisah yang tak dapat ku lukiskan bagaimana jalan ceritanya. Cukup rumit dan terlalu banyak jalan buntu sehingga aku sering tersesat tak tau arah kembali. Pukul 01.24 WIB langit masih begitu gelap tapi aku harus kembali membuka buku harian ku. Aku melihat tulisan ku akan dirinya yang kini entah di mana ? apa kabarnya ? bagaimana keadaannya ? Tapi aku harap dia baik - baik saja. Itulah cinta pertama ku bahkan menjadi pacar pertama ku yang sangat sulit untuk ku lupakan, sebuah perasaan yang kurasakan saat aku duduk di bangku SMA. Aku mulai menyukainya entah sejak kapan aku juga tidak tahu pasti , yang pasti dia tidak pernah tahu bagaimana perasaan ku yang sesungguhnya .“Ah ! Gue gak bisa konsentrasi kalau gini caranya,” tukas ku sambil melempar buku yang ku pakai untuk menulis semua perasaan ku, semua hal yang ku suka dari dirinya . Bila semakin aku mengingatnya hanya sakit yang ku rasakan , aku sudah mencoba untuk melupakan semua tentang dia .“drrt drrrt drrrt hello.. hello.. hello..” handphone ku berbunyi.. itu membuat ku merasa sangat aneh kenapa ada yang menghubungi ku selarut ini..“ gak mungkin. Ini enggak mungkin dia kan?” Ucapku saat melihat siapa yang menelpon ku selarut ini, benar ternyata orang itu orang yang membuat ku tidak bisa membuka hati untuk cinta yang lain. Aku masih berharap dia akan kembali tapi aku harus melupakannya , tapi apa boleh buat dia kini sudah bersama orang lain.
Perih Ini
Aku tidak bisa menggambarkan perasaan ku saat ini, aku bisa - bisa menangis bila aku mendengar suaranya . Dia sudah tahu apa alasan ku harus berpisah dengannya , tapi yang dia tidak tahu adalah perasaan ku saat melepaskan dia untuk orang lain, untuk orang yang sudah menjadi sahabat ku sejak kecil.
Kansa, gadis yang selama ini menjadi tempat ku untuk bercerita. Kami selalu bersama bahkan kami pun selalu bersekolah di sekolah yang sama. Tetapi itu dulu sebelum kami bertemu dengan Alvin, orang yang pernah mengisi hidupku untuk 24 hari. Aku tidak memberi tahu Kansa bahwa Alvin sudah menjadi kekasihku, tapi ternyata kansa menyukainya sangat menyukainya lebih dari yang ku kira “oh tuhan, apa artinya semua ini? Apa yang harus aku lakukan? “ ucap ku dalam hati setelah mendengar pengungkapan perasaan seorang sahabat terbaik..“ joan, kamu mau kan bantuin aku? “ ucapnya sambil menyebut namaku“hah, bantuin apa sih sa?” ucap ku tersadar dari lamunan, “ kamu mau enggak bantuin aku buat deket sama kak alvin? ” balasnya lagi..“ alvin? kenapa harus aku ? “ jawab ku untuk menolak permintaa nya“ pleaseeeeee jo, Cuma kmu yang bisa bantuin aku , mau ya bantuin aku? “ ucapnya manja dengan melihat kan wajah nya masih sangat lucu.Itulah yang sangat aku suka darinya aku tidak bisa melawan kemauan sahabat ku ini, karena dia adalah anak satu- satunya dari seorang pengusaha terkaya di kota ku, dibanding dengan ku alvin lebih cocok dengan kansa. “ oke aku bakal bantuin kamu ko , tenang aja” ucap bibir ku yang berlawanan arah dengan suara hatiku saat itu. Tapi mau diapakan lagi , itu sudah 3 tahun yang lalu saat aku berjanji untuk membantu kansa , dan tepat di hari yang sama lah aku memutuskan hubungan ku dengan alvin.Akhirnya aku pun terjaga sampai matahari menampakan senyumnya.
aku tidak bisa melupakan kenangan ku terhadap alvin meski hubungan kami hanya berlangsung 24 hari. Bukan hanya 24 hari, tapi hari – hari ku saat pertama kali bertemu dengan alvin saat kelas 2 SMA , dia adalah murid baru di sekolah kami sekaligus teman baru di kelas ku. Entah berawal dari mana aku mulai tertarik , mungkin saat dia pertama kali masuk ke kelas ku , aku tidak pernah tau secara pasti semua itu.Aku tidak tau disebut apakah semua ini ? seperti ribuan kembang api yang meledak di dalam diriku saat dia menyatakan perasaannya padaku setelah 2 minggu kami berteman . Aku bingung harus menjawab apa ? aku juga menyukai nya , akhirnya aku pun menerima perasaan alvin setelah keesokan harinya. Keseharian ku pun kini lebih berwarna di mana kau memiliki sahabat seperti kansa dan kekasih seperti alvin. Tetapi semua itu tidak berlangsung lama setelah aku mengetahui bahwa kansa juga menyukai nya .“sudah lah lebih baik aku melupakannya aku tidak mau selalu memikirkan tentang dia, hanya sakit yang akn aku rasa kan , akan hanya ada luka yang akan aku dapatkan”ucap ku seraya bersiap – siap untuk pergi kuliah.
Tok .. tok.. tok.. "joanna ayo berangkat bareng “ suara pintu rumah yang ku sewa di ketuk dari luar bersamaan dengan suara seorang gadis yang tidak lain adalah teman sekelas ku , “ iya tunggu sebentar mik, lagi beresin buku nih” ucap ku dari balik pintu. “ ayo berangkat “ ajak ku seraya keluar dari dalam kamar.Sesampainya di kampus kami langsung memasuki kelas mata kuliah ET media.Siang ini kansa dan alvin akan melangsungkan pertunangan mereka, dan siang ini pula aku harus kembali ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan ku .
Aku tau waktuku tak panjang lagi , karena itu aku ingin melihat kebahagian di mata sahabat dan cinta pertama ku. ” tuhan.. maafkan aku jika aku selama ini terlalu egois, tetapi aku mohon jangan kau panggil aku di tengah – tengah kebahagiaan mereka “ ucap ku seraya melangkahkan kaki menuju acara pertunangan itu.Hanya 24 hari aku bersama dengan alvin, meski sangat singkat tapi di situlah arti kebahagiaan yang ku rasakan . aku dan alvin tidak pernah mengalami pertengkaran sedikit pun. Kami bisa saling mengisi disaat dia atau aku sedang gundah. Tapi mungkin takdir berkata lain , aku di diagnosis dokter menderita leukimia . bukan karena penyakitku aku memutuskan alvin, tapi karena kansa sangat menyukai alvin.
Mengapa begitu singkat hubungan ku dengannya, andai saja kansa tidak menyukai alvin lebih dari yang ku kira mungkin sekarang akulah yang akan bertunangan dengan alvin. “ joan, kamu baik-baik aja kan?” ucap lucky membuyarkan lamunan ku yang kini sudah berada di pesta pertunangan kansa dan alvin. Lucky adalah teman sekaligus dokter yang menangani penyakit ku selama ini. Aku hanya tersenyum memberinya isyarat bahwa aku baik-baik saja.“aku tau , kamu pasti belum bisa ngelupain alvin kan?”ucap alvin memberikan pertanyaan yang saat ini benar-benar membuat aku semakin sedih. “ udahlah luk, dia itu masa lalu aku. Kansa adalah orang yang bener - bener cinta sama dia.” Ucapku melawan hati yang semakin terasa perih .Kini sudah 3 tahun setelah mereka bertunangan, dan selama itu pula aku sudah mulai menghapus rasa cintaku padanya.
Sekali lagi, hari ini aku mendongak ke langit tanpa tujuan. Aku mencoba untuk menggambar wajahnya perlahan-lahan Bibirnya, matanya begitu indah hari ini . Aku meyakinkan diri sendiri bahwa aku harus melupakannyaAku terus mengatakan pada diriku sendiri bahwaAku tidak bisa melihat dia lagi ,Tapi dia satu-satunya bagi ku . Haruskah aku memberitahu dia bahwa aku sangat mencintainya? Apakah dia tahu bagaimana aku merasa ketika aku melihat dia sehari-hari dengan orang lain? Jika dia tinggal di sisiku, aku tidak ingin apa-apa lagi .Apakah dia hanya mau tinggal di sisiku? Haruskah aku mencoba untuk melakukannya? aku ingin tahu cara dia merasa tentang ku ,Itulah satu-satunya hal aku butuhkan .Aku tidak bisa membayangkan hari tanpa dia .Maukah dia menerima cara ku mencintai dia?
Aku mencoba untuk mengingat segala sesuatu yang dia lakukan kepada ku di masa lalu. Aku mencintaimu, aku mencintaimu lebih dari siapa pun di dunia iniJika dia menyerah pada cinta ini, saya tidak akan mengharapkan apa pun.Haruskah aku menemukan keberanian untuk mengaku kepada nya?Saya perlu tahu bagaimana perasaan Anda tentang saya sekarangAku tidak menginginkan apa-apa lagi, Aku tidak bisa hidup satu hari tanpa nyaAku hanya mencintai satu orang, dia...Tapi itu hanya sebuah harapan yang tak mungkin terwujud, sebuah perasaan yang tak pernah sampai. Hingga akhirnya aku harus pergi menjauh, menuju negeri asing bersama cinta yang semakin meradang..
PROFIL PENULISNama : Meisita AidilaAdd fb: Meisita aidilaFollow twitter: Meisita_AYi16Email: meisitaaidila16@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar