Label

Minggu, 14 Juli 2013

TAK SEPERTI AKHIR SEBUAH CERITA

Karya Yuva Mega Pratiwi
“Entah apa yang terjadi dengan hidupku . Mengapa mereka selalu pergi meninggalkanku ? Kenapa Tuhan ?”
Keisha . Seorang cewek yang entah karena hal apa menjadi sial dalam hidupnya . Hmm , entahlah apakah ini sebenarnya adalah kesialan ataukah rencana Tuhan yang tak pernah ada yang tau akhir ceritanya . Nama itu seolah-olah familiar di tengah publik remaja . Penulis novel dan cerpen dengan ciri khas yang tak dimiliki penulis lainnya. Banyak yang mengagumi karya Keisha namun tak sedikit juga yang mencibir karyanya . Entah karena mereka iri ataukah karena memang karya Keisha sangat membosankan. Ya , akhir dari setiap cerpennya berisi tentang kematian dengan banyak jalan menuju kematian itu . Tentulah bergenre romance .“Keisha adityasari. Selamat cerpen anda kami muat di tabloid remaja ini. Ini honor yang kamu terima. Sekali lagi selamat ya ,” ucap pimpinan redaksi sebuah tabloid terkemuka kepada Keisha.“Wah.. terimakasih banyak pak. Terimakasih ..” ucap Keisha menjabat tangan pimpinan itu.
Tak Seperti Akhir Sebuah Cerita
Dengan langkah semangat dia meninggalkan ruangan itu. Ketika dia sampai di tempat parkir , dia segera berlari dan memeluk seseorang di dekat motornya.“Akhirnya cerpenku dimuat juga Ega ..” ucap Keisha senang.“Selamat ya. Kamu kayaknya happy banget. Ini bukan yang pertama lho sayang cerpen kamu dimuat. “ sahut cowok yang dipanggil Ega itu .“Ngga tau aahh. Mungkin mereka terharu ngeliat ending ceritanya sayang ..” ujar Keisha tertawa.“Emang endingnya apa ?” tanyanya penasaran.“MATI !” jawab Keisha singkat.
Dia hanya terheran-heran mendengarnya. Ya , Ega adalah pacar Keisha sekaligus cinta pertamanya. Keisha sangat mencintai Ega begitu pula sebaliknya.“Aku traktir makan gimana ?” ajak Keisha tersenyum riang .“Ngga aahh. Beliin ice cream aja ya. Aku lagi ngidam ice cream sayang ..” ucap Ega manja.Keisha mencubit lengan Ega dan mereka berdua meluncur menuju kafe langganannya.*****
Tanah kuburan yang masih merah itu terlihat basah terkena guyuran air hujan. Dan di dekat sebuah makam , terdapat seseorang yang menangis menahan duka lara.“Kenapa Kau begitu cepat memanggilnya Tuhan .. Kenapa ?” ucapnya terisak . Kemudian seorang wanita separuh baya mendekatinya.“Keisha , ayo pulang . Hujannya semakin deras. Ntar kamu sakit ..” ajak wanita itu.“Ngga tante .. Keisha mau nemenin Ega disini. Keisha ngga mau Ega sendirian disini. Keisha mau nemenin Ega ..” ucap Keisha terus terisak .
Wanita itu tak kuasa menahan airmatanya. Anak yang dia miliki satu-satunya telah pergi. Kecelakaan yang merenggut nyawa Ega dihari dimana saat Ega dan Keisha ingin merayakan pemuatan cerpen dengan makan ice cream berdua.“Andaikan aja kita ngga pergi, kecelakaan itu ngga akan terjadi.” Ucap Keisha menyesal.“Keisha , udah ya. Itu kecelakaan. Siapa yang sangka akan terjadi seperti itu. Ayo sayang , pulang. Ega ngga akan tega ngeliat kamu disini terus. Kamu harus bangkit , kamu ngga boleh lemah. Perjalanan kamu masih panjang. Masih panjang Keisha ..” nasihat ibunda Ega.Dengan berat hati , Keisha pergi meninggalkan makam itu dan pulang ke rumahnya. Di dalam perjalanan pulang , Keisha tak sanggup menahan airmatanya. Kenangan demi kenangan terkuak semua. Saat dia dan Ega pertama kali bertemu , saling mengenal , masa PDKT sampai akhirnya pacaran hingga dua tahun. Entah apa yang Tuhan rencanakan untuk Keisha nanti . Yang jelas dia merasa hidupnya hampa. Kehilangan Ega seperti kehilangan separuh hatinya yang telah hancur seketika. Harapan dan masa depan yang telah direncanakan kini tinggal kenangan dan semua terkubur bersama jasad Ega.*****
Keisha mempunyai dua sahabat . Mereka adalah Dira dan Anya. Mereka bertiga telah saling mengenal sejak mereka masih di sekolah dasar. Sekarang mereka berdua kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Apabila diantara mereka ada yang terkena musibah , maka semuanya akan saling membantu. Tak terkecuali saat kepergiaan Ega dua tahun lalu . Dira dan Anya selalu ada untuk Keisha , memberikan semangat , dukungan dan pastinya berusaha mengembalikan senyum Keisha yang telah lama sirna dan tertutupi dengan senyumannya yang sok tegar itu.“Keisha .. besok kamu ke kampus ngga ?” tanya Dira via ponsel .“Ngga dir . Kenapa emangnya ?” jawab Keisha balik nanya.“Jalan yuk..” ajak Dira memohon.“Kemana lho ?” tanya Keisha lagi.“Apa kata besok deh .. daaaahh curut .” jawab Dira mengakhiri percakapan singkat itu .Keisha bener-bener sebel. Dira selalu memanggilnya dengan sebutan curut. Iihh , itu kan binatang sejenis tikus dan Dira juga tau kalau Keisha paling anti sama yang namanya tikus dan sebangsanya itulah .
Keesokan harinya , mereka berdua jalan . Dira tergolong cowok yang sedikit brutal —dengan tanda petik pastinya— karena apa ? Biarpun penampilannya yang sedikit kacau terutama dibagian rambut dan pakaiannya tapi Dira sosok yang baik. Dia cowok yang pengertian , perhatian dan tentunya bukan cowok playboy.“Kita mau kemana Dir ?” tanya Keisha bingung .“Udah ngikut aja kau curut ..” jawab Dira terkekeh sendiri.“Hei kecoak . Kamu kok manggil aku curut sih ?” bentak Keisha jengkel .
Dira tertawa terbahak-bahak .“Kasih alasan dong .. Apa kamu mau aku ngambek ?” ancam Keisha masih dengan perasaan jengkel .“Kita udah sampai ..” ucap Dira . Dan mereka berdua turun dari motor.“Wah .. tempat apa ini Dir ? indah banget ….” ucap Keisha takjub.
Mereka berdua berada di atas bukit. Pemandangan yang terhampar adalah padang rumput hijau dan dari situ mereka bisa melihat semuanya. Perkotaan , laut dan hamparan pepohonan .“Kamu disini mau teriak , mau marah , mau loncat-loncat kayak orang gila ngga akan ada yang peduli . Silahkan aja kalau kamu mau .” ucap Dira tertawa kemudian dia tiduran di atas padang rumput sambil menatap langit biru .“Ini indah . Aku pertama kali kesini .. Sumpah indah banget Dir ..” sahut Keisha tiduran juga disamping Dira .“Andai aku kesini sama orang spesial ..” ucap Dira pelan.“Apa dir ?” tanya Keisha padanya .“Ohh ngga kok. Eh , kamu pengen tau kah kenapa aku manggil kamu curut ?” ucap Dira bangun dari tidurannya .“Iya dong ..” sahut Keisha penasaran .“Begini lho .. Waktu aku ngeliat foto kamu di meja belajarku , terus tiba-tiba ada tikus putih kecil di dekat foto kamu. Eh , aku langsung ketawa aja dan langsung punya ide manggil kamu dengan sebutan curut ..” cerita Dira tertawa terbahak-bahak .“Emang curut sama aku mirip ya ? Eh , tapi fotoku ngapain dipajang di meja kamu Dir ?” tanya Keisha menatap mata Dira.“Ohh , itu .. anu .. Hmm , mau alasan apa ya aku ?” jawab Dira panik.
Keisha semakin menatap tajam mata Dira. Karena tatapan itu , Dira tak kuasa menyembunyikan perasaannya. Dia memegang tangan Keisha dan memantapkan hati mengatakan hal yang selama ini terpendam .“Aku cuma mau bilang kalau aku cinta kamu.” ucap Dira yakin .“Apa ? Dira kamu itu sahabat aku ..” ujar Keisha melepaskan pegangan tangan Dira.“Apa salah ?” tanya Dira meyakinkan Keisha.
Keisha menitikkan airmata. Dia teringat saat Ega mengungkapkan perasaan kepadanya . Namun dia segera menepis ingatan itu. Ega udah tiada , sekarang yang harus dijalani Keisha hanya realitasnya saja. Dan itu semua tertuju pada satu orang , yaitu Dira .“Keisha , aku mencintaimu. Mau ngga kamu jadi pacarku ? jadi pengisi hatiku seutuhnya ?” tembak Dira seketika itu juga.“Dir , apa ini ngga terlalu cepat ? rasanya baru kemarin aku kehilangan Ega , masa sekarang aku harus memulai baru dengan cinta baru ?” tanya Keisha bingung.“Keisha . Aku mencintaimu udah lama. Waktu kamu masih sama Ega , aku udah punya rasa ini tapi aku hanya bisa memendamnya . Aku tak bisa mengungkapkannya sama kamu . Aku tak memaksa kamu untuk mencintaiku lebih dari sekedar sahabat. Aku akan membuat kamu belajar mencintaiku dan melupakan Ega seutuhnya . Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk kamu. “ jawab Dira tulus .“Dira kamu ngga kenapa-kenapa kah kalau kayak gitu ?” tanya Keisha memastikan.“Ngga Kei , tapi kamu harus janji kalau kamu bisa mencintai aku.” Jawab Dira tersenyum.
Keisha mengangguk pelan dan kisah baru telah terbuka antara Keisha dan Dira sebagai sepasang kekasih . Waktu mereka berdua memang tak banyak untuk bertemu dan mereka tak melewatkan kesempatan itu untuk berkeliling bukit , menikmati suguhan alam yang begitu indahnya , menghabiskan waktu dengan canda tawa dan penuh dengan butiran cinta .“Dira , ntar mampir ke tempatnya om Tio ya. Aku mau nerbitkan novel nih. Untung aja aku bawa filenya.” ajak Keisha saat mereka menikmati makanan di salah satu warung di daerah itu.“Siap putri curut ..” ucap Dira setuju.“Iih , nyebelin kamu Dir ..” ucap Keisha tertawa.“Eh ngomong-ngomng novel kamu tentang apa ? Pasti endingnya tentang kematian kan ?” tebak Dira sambil makan gorengan.“yuuppss , seratus buat kamu.” jawab Keisha tersenyum.“Kamu ngga pengen sekali-kali buat happy ending gitu , sayang lho novel bagus tapi endingnya mati.” saran Dira padanya.“Kapan-kapan aja deh. Aku masih pengen nulis novel dengan akhir yang menyakitkan.” bantah Keisha tertawa.“Tapi janji ya kamu harus buat cerita happy ending buat aku?” pinta Dira serius.“Hmmm ,, iya janji ..” ucap Keisha setuju.
Dira tersenyum penuh arti.“Eh Kei , bentar ya. Aku ada sesuatu buat kamu. Kamu tunggu disini bentar. Aku ambil di jok dulu . I love you..” ucap Dira sambil pergi.Keisha hanya tersenyum menatap kepergian Dira dengan perasaan campur aduk. Entah ini perasaan bahagia ataukah perasaan takut kehilangan orang yang dia sayang lagi . Kemudian Keisha meminum teh hangat yang telah tersedia.
BRRAKKKKKKK !!Gelas itu terlempar dari tangan Keisha. Suara dentuman keras itu membuat darah Keisha berdesir lebih cepat dari biasanya . Perasaan tak enak tiba-tiba merasuki kalbunya. Dia segera berlari mendekati arah suara itu dan terlihat banyak orang yang mengerumuninya .“Dira !!!!!!!!” teriak Keisha panik setelah dia melihat orang yang terkapar tak berdaya itu adalah Dira , kekasihnya .“Kenapa bisa jadi kayak gini Dir ? Dira kamu harus kuat ..” ucap Keisha didekat Dira.
Orang-orang pun bersiap membawa Dira ke rumah sakit. Tapi saat mereka bersiap membopong Dira , Tuhan berkehendak lain. Dira meninggal.“Dira , kamu jangan tinggalin aku. Aku ngga mau kehilangan kamu . Dira , aku harus bangun Dir , ayo bangun . Jangan buat aku kayak gini. Kamu ngga boleh pergi. Dira , bangun ! Kamu jangan pergi . Aku ngga mau kehilangan kamu setelah aku kehilangan Ega. Dira , bangun Dir !!!! “ teriak Keisha terisak pilu.“Dira ….” ucap Keisha lemas dan semuanya berubah menjadi gelap .*****
Keisha tak tau apakah yang sedang Tuhan rencanakan untuknya . Mengapa dua kali dia merasakan kehilangan orang yang dia sayang dan dengan cara yang sama yaitu kecelakaan . Egad an Dira . Sosok yang mencoba membuat hati Keisha menjadi nyaman . Tapi kenapa Dira begitu cepat pergi ? Baru beberapa jam mereka menghabiskan waktu bersama sebagai sepasang kekasih tetapi Tuhan memanggil Dira dengan seperti itu. Apa yang Tuhan rencanakan terhadap Keisha ? Tak ada bahagia yang akan dia rasakan jika dia terus seperti ini .“Kei , kamu sabar ya . Tuhan punya rencana indah kok ,” hibur Anya membelai rambut Keisha.“Anya , aku salah apa ? Kenapa jadi kayak gini. Dua orang yang aku sayang pergi dengan cara yang sama . Aku ngga tahan dengan semua ini ..” ucap Keisha terisak .“Kamu ngga boleh putus asa . Kamu harus kuat .. Harus kuat Keisha , cinta yang lain sedang menantimu di luar sana . Kamu harus bangkit .” hibur Anya lagi .Keisha hanya mengangguk pelan . Airmatanya tetap mengalir pelan membasahi pipinya. Dia harus berjuang menjalani hari-hari setelah kematian Dira. Entah bagaimana cara dia memulai hari baru tanpanya atau bagaimana caranya dia membuka hati kepada cowok lain ?*****
Waktu pun berputar dengan cepat . Keisha menjadi sosok yang pendiam karena dia tak mempunyai semangat untuk hidupnya lagi. Tak ada cinta yang menghiasi hari-harinya kini .Suatu hari , Keisha mengunjungi TPU tempat Ega dan Dira beristirahat . Dengan membawa dua tangkai mawar putih. Airmatanya tak terbendung lagi melihat batu nisan yang telah tampak kusam itu .“Udah lama ya Ega kamu pergi ninggalin aku. Saat aku menemukan semangat baru itu , dia malah pergi ninggalin aku . Kamu gimana kabarnya dengan kehidupan kamu sekarang ? Aku hanya bisa memberikan do’a untukmu sayang . Semoga kamu dapat tempat terindah di surga.” Ucap Keisha terisak sedih.
Kemudian satu tangkai mawar putih dia letakkan di dekat batu nisan Ega. Tak jauh dari tempatnya itu , sepasang mata mengawasinya dengan perasaan yang tak menentu. Keisha segera melangkahkan kaki menuju makam Dira , kekasih barunya yang pergi dengan cara yang sama dengan Ega.“Hai Dira .. Kamu jahat tau ngga . Kamu pergi setelah kamu berhasil membuatku berharap sama cinta kamu. Kamu pergi disaat aku mulai bangkit dari keterpurukan . Tapi aku berhasil Dir , aku jatuh cinta sama kamu. Aku mencintai kamu seperti aku mencintai Ega. Kalian berdua berarti untuk hidupku , tapi kenapa kalian secepat ini pergi meninggalkanku ? Jujur , aku ngga sanggup …Oh iya Dira , aku masih inget pesan kamu sama aku. Kamu pengen aku buat novel atau pun cerpen dengan ending yang bahagia kan ? Aku akan memenuhi Dir .. Aku akan memenuhinya ,” ucap Keisha menunduk pilu.Setangkai bunga mawar putih dia letakkan seperti pada makam Ega. Kemudian dia pergi meninggalkan makam itu .“Putri curut kenapa sedih ?” tanya seseorang di belakang Keisha.“Dira …” teriak Keisha sambil membalikkan badan.
DEEGGG. Dia bukan Dira . Orang yang memanggil Keisha dengan sebutan curut itu bukan Dira melainkan seorang cowok dengan senyumannya yang entah karena apa bisa membuat Keisha menjadi nyaman .“Eh , keinget sama Dira nih..” goda cowok itu tertawa.“Siapa kamu ? kenapa memanggilku dengan sebutan itu ?” tanya Keisha emosi.“Putri curut jangan gitu kenapa sih..” sahut cowok itu cuek tanpa peduli dengan pertanyaan Keisha.“Jawab aku ! Kamu siapa ?” tanya Keisha lagi .“Aku adalah aku ..” jawabnya ngga jelas.
Emosi Keisha pun meledak. Dengan airmata yang masih mengalir , dia pergi dari makam itu dan mempercepat langkah kakinya.“Hei tunggu . aku minta maaf sama kamu . Aku ngga bermaksud buat kamu marah. Kenalin aku Keran. Aku adalah kakak Dira ..” ucap cowok yang mengaku Keran itu dengan langkah yang cepat mengimbangi langkah Keisha.“Apa ? kakak Dira ? Sejak kapan Dira punya kakak ?” tanya Keisha bingung.“Ya . Aku sejak kecil memang terpisahkan dengan Dira. Dira berada di Jakarta sedangkan aku berada di Palembang. Aku ikut tanteku karena dia tak mempunyai anak sehingga aku diangkat menjadi anaknya. Walaupun aku tak pernah pulang ke Jakarta tapi aku dan Dira tetap akrab kok. Dia banyak cerita tentang kamu lho.” jawab Keran tersenyum .Keisha terdiam .“kamu harus kuat curut. Jangan patah semangat ..” ucap Keran membelai lembut kepala Keisha. Keisha merasa sosok Dira hadir kembali dalam bentuk lain yaitu Keran. Ahh , tapi tetap saja . Dira adalah Dira . Keran adalah Keran. Mereka berdua berbeda walaupun mereka berdua adalah kakak adik .*****
Sejak perkenalan itu , Keisha merasa ada yang berbeda dengan dirinya . Dia bisa tersenyum dan menjalani hari yang suram seketika berubah menjadi cerah . Mendung itu sudah berganti.Suatu ketika , mereka berdua berjalan-jalan ke bukit tempat terakhir Keisya dengan Dira. Suasananya tak banyak yang berubah dan hampir tak ada ubahnya . Tetap sama , namun sosok Dira membuat hati Keisya menjadi teringat kembali.“Hei , udah aahh. Jangan sedih . Kamu harus buka lembaran baru ..” hibur Keran tersenyum.Keisya tak menjawab.“Keisya , katanya kamu suka banget ya bikin novel, iyakah ?” tanya Keran lagi.“Iya , aku suka bikin novel tapi novelku ngga pernah laku.” jawab Keisya tersenyum.“Pasti ada saatnya buat itu. Kamu perlu belajar lagi dan lagi. Pasti kamu akan jadi penulis terkenal. Percaya deh. Eh , tapi aku saranin jangan yang sad ending dong . Pembaca juga pengen cerita yang berakhir tanpa airmata.” ucap Keran membuat Keisya terdiam lagi.
Otak Keisya mulai berpikir. Dia selalu membuat novel atau pun cerpen dengan akhir yang miris , apakah ini berpengaruh dengan dunia nyatanya ? Apa ada kaitannya antara akhir cerita novel dengan kematian dua orang yang dicintainya ?“Aku punya hutang sama Dira ..” ucap Keisya memulai percakapan baru.“Apaan ?” tanya Keran singkat.“Aku akan membuat novel dengan kisah yang bahagia , bukannya selalu membahas tentang kematian . Tapi aku tak tau bagaimana caranya. Yang ada di pikiranku hanya kematian , kematian dan kematian .” jawab Keisya dengan mata berkaca-kaca.“Banyak hal yang membahagiakan di dunia ini . Yang harus kamu lakukan terlebih dahulu yaitu buat mood kamu bahagia , pasti akan dengan mudah untuk mencari inspirasi ..” saran Keran tersenyum .Mereka berdua kemudian berjalan menuju sebuah pohon . Pohon itu indah , bentuk dan pencahayaan yang didapat dari matahari membuat pohon itu seakan-akan menarik .“Eh , bentar ya Kei ..” ucap Keran tiba-tiba . Dia berlari meninggalkan Keisya sendiri.
Seakan pernah mengalami hal ini , Keisya berlari menyusul Keran. Ya , dia teringat saat Dira meninggalkan dia sendiri dan kecelakaan itu terjadi. Keisya tak mau hal itu menimpa Keran . Dia tak ingin .“Keran …” teriak Keisya menangis .Tak ada jawaban . Tetapi Keisya tetap berlari menuju jalan tempat Dira kecelakaan . Dia mencari Keran tetapi tak ada . Tiba-tiba ..“Awas Keisya ..” teriak Keran sambil menarik tangan Keisya.Terlihat mobil dengan kecepatan sangat tinggi hampir saja menabrak Keisya.“Kamu gapapa ?” tanya Keran khawatir.
Keisya terkejut. Airmata semakin deras membasahi pipinya .“Keran . Aku takut .. Aku takut ..” ucap Keisya menangis .“Udah , gapapa . Kamu selamat Kei .” hibur Keran mencoba menenangkan Keisya.“Aku takut kamu mengalami hal yang sama dengan Ega maupun Dira. Aku ngga mau Keran. Aku ngga mau kehilangan orang yang aku sayang untuk ketiga kalinya . Aku ngga mau ..” ucap Keisya menunduk .“Keisya , aku ngga akan mengalami hal itu . Oke ?? Aku tadi ngambil bunga tulip ini untuk kamu. Kebetulan aku tadi liat , makanya aku pengen memberi ini .” perjelas Keran sambil memberikan bunga tulip di tangannya.Keisya dengan tersenyum menerima bunga tulip itu .“Keisya , aku juga sayang sama kamu. Aku akan menjaga kamu , aku ngga akan meninggalkan kamu seperti Ega dan Dira. Aku janji .” ucap Keran tulus.
Setelah kejadian itu , mereka akhirnya sepakat menjalani hari baru dengan cinta yang baru. Ternyata akhir dari sebuah novel tak mempengaruhi kehidupan Keisya , dia hanya takut kalau hal itu berpengaruh dalam hidupnya. Cinta baru , semangat baru dan kebahagiaan baru telah menyapa hari Keisya . Ternyata dari kehilangan orang yang disayangnya , terdapat pengganti yang jauh lebih baik dan lebih menjanjikan kebahagiaan untuknya , sampai maut benar-benar memisahkan mereka berdua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar