Label

Jumat, 05 April 2013

Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak

PENGEMBANGAN KARIER PAUD
“ Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak “

D
I
S
U
S
U
N
O L E H :
S U K M A  S U K A R D I
1 0 4 9 0 4 0 2 1
P G P A U D  /  A
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya maka saya (penulis) dapat menyelesaikan tugas makalah saya yang berjudul “PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK” tepat waktu yang merupakan tugas dari mata kuliah “Pengembangan Karier Paud”.
Dan tak lupa penulis kirimkan shalawat dan salam ke junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah menghadirkan kepada kita makna saling percaya yang dibingkai dalam sampul Ad-Dinul Islam.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu saya khusunya bagi orang tua tercinta yang telah memberikan bantuan moril serta materil sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran teman-teman diterima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah ini.








                                                                                                      Makassar, 19 nonember 2011

                                                                                                          SUKMA SUKARDI

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Untuk menjadi pendidik yang profesional dibutuhkan pengembangan karier karena pada dasarnya pengembangan karier sangat bermanfaat bagi organisasi maupun perorangan, adapun manfaatnya yaitu :
a.       Menjamin ketersediaan bakat yang dibutuhkan
b.      Mempertahakan dan meningkatkan kualitas pengajaran
c.       Meningkatkan rasa tanggung jawab
Tapi yang garis besar dan akan di bahas dalam makalah ini adalah pengembangan kemampuan kognitif anak usia dini. Pengembangan kemampuan kognitif anak ini sangat penting dan bermanfaat bagi anak karena dengan memiliki kemampuan kognitif yang baik dan menetahui cara untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak maka anak tersebut akan menjadi anak yang pandai dan cerdas.
Ada beberapa hal yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, yaitu :
a.       Memberikan permainan yang menuntutnya untuk berpikir
b.      Memberikan bebepara pertanyaan tertentu kepada anak sehingga meningkatkan kemampuan kognitifnya
c.       Mengajak anak untuk berpikir untuk dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya
Pengembangan kognitif juga dapat menjadi tolak ukur tingkat kecerdasan anak IQ, jika IQ anak itu tinggi maka anak tersebut termasuk anak yang sangat cerdas, jika IQ anak itu sedang maka anak tersebut termasuk anak yang pintar,  jika IQ anak itu rendah maka anak tersebut termasuk anak yang kurang pintar.
B.     Rumusan Masalah
1.      Menjelaskan makna kemampuan kognitif?
2.      Menjelaskan tentang kecakaan hidup (life skill)?
3.      Menjelaskan tentang kecakapan berpikir?
4.      Menjelaskan kemampuan bersosialisasi (social skill)?
5.      Menjelaskan kemampuan akademik?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui makna kemampuan kognitif
2.      Untuk tentang kecakaan hidup (life skill)
3.      Untuk mengetahui tentang kecakapan berpikir
4.      Untuk mengetahui kemampuan bersosialisasi
5.      Untuk mengetahui kemampuan akademik

BAB II
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN  KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK
Perkembangan kognitif pada peserta didik merupakan suatu pembahasan yang cukup penting bagi pengajar maupun orang tua. Perkembangan kognitif pada anak merupakan kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang termasuk dalam  proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Dalam memahami perkembangan kognitif, kita harus mengetahui proses perkembangan kognitif tersebut. Perkembangan kognitif dapat dikaji dengan menggunakan dua cara yaitu dengan pendekatan tentang tahapan-tahapan perkembangan kognitif yang dijelaskan oleh Piaget dan dengan caran system pemprosesan informasi. Pada teori pemprosesan informasi lebih menekankan bagaimana proses-proses terjadinya perkembangan kognitif, tetapi pada teori Piaget membagi proses tersebut ke dalam berbagai tahapan.
Selain itu karakteristik perkembangan kognitif peserta didik juga harus dapat dipahami semua pihak. Dengan pemahaman pada karakteristik perkembangan peserta didik, pengajar dan orang tua dapat mengetahui sebatas apa perkembangan yang dimiliki anak didiknya sesuai dengan usia mereka masing-masing, sehingga pengajar dan orang tua dapat menerapkan ilmu yang sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak didik.
Tidak kalah penting, pengajar juga harus mengetahui tentang factor-faktor yang mempengaruhi peserta didik. Yang sangat sentral dalam faktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan kognitif adalah gaya pengasuhan dan lingkungan. Biasanya gaya pengasuhan lebih diterapkan pada anak-anak. Pada pengasuhan ini merupakan cikal-bakal perkembangan kognitif tersebut, karena ketika anak diasuh secara tidak sesuai dengan semestinya, ini akan berakibat pada perkembangan kognitif anak, bahkan pada perkembangan mental anak tersebut. Lingkungan pun sangat berpengaruh pada perkembangan kognitif, semakin buruk lingkungan maupun pergaulan seseorang maka kemungkinan pengaruh lingkungan pada perkembangan kognitif anak semakin besar.
Meskipun banyak hal dan kendala dalam perkembangan kognitif anak, setidaknya kita sebagai calon pengajar maupun sebagai orang tua harus memahami tentang perkembangan kognitif agar cara pengajaran kita sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak.
A.    Kecakapan Hidup (Life Skill)
Ø  Mengenal Diri
Agar kita dapat mengenal diri kita maka kita harus :
·         Sadar sebagai mahluk tuhan
Dalam konsep kemampuan kognitif  kita sadar sebagai mahluk tuhan maka kita akan mengenal diri kita sendiri, dan kita sadar sebagai mahluk tuhan karena kita di beri kehidupan oleh Allah SWT serta akal dan pikiran, dan dengan akal dan pikiran kita dapat menggunakannya untuk berpikir bahwa kita ada di dunia karena ada yang menciptakan. Dan telah tercantum dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita bahwa kita sebagai mahluk ciptaan Allah adalah kalifah atau pemimpin dan kita sebagai mahluk tuhan berkewajiban menjalankan apa yang di inginkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
·         Sadar dengan eksistensi diri
Dalam bidang kognitif, sadar dengan eksistensi diri itu dengan kita berpikir untuk memiliki kepercayaan diri, karena dengan munculnya rasa percaya diri membuat kita semakin terlihat,  dengan sadar dengan eksistensi diri merupakan proses dialog dengan diri kita sendiri. Artinya? Ya, kita sedang berbicara dengan diri sendiri melalui keberanian yang timbul dari diri kita sendiri dalam melakukan tindakan. Pada saat kita memiliki rasa percaya diri maka dengan sendirinya eksistensi diri itu ada dan itulah yang disebut dengan mengenal diri sendiri.
·         Sadar akan potensi diri
Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Dalam bidang kognitif ini, kita memikirkan untuk menyadari kemampuan dan bakat-bakatn kita serta tahu bagaimana menggunakan pikiran kita demi mencapai suatu tujuan. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.
Secara sekilas proses mengenal diri sendiri itu memang nampak sederhana. Dan untuk mengenal diri sendiri, kita tidak dapat melakukannya secepat kilat. Untuk mampu mengenal diri sendiri adalah kita akan mengenal potensi/kelebihan diri kita. Ketika kita  mampu mengenal potensi diri sendiri, saat itu secara tidak sadar akan merasakan kelebihan yang kita miliki. Ketika sadar akan kelebihan yang kita miliki kita akan merasa hebat.
B.     Kecakapan Berpikir
Ø  Menggali / Mencari Informasi
Untuk dapat memiliki kecakapan dalam berpikir yang harus dilakukan adalahmenggali atau mencari informasi. Ada bebrapa cara untuk mencari informasi, yaitu :
·         Observasi
Yaitu melakukan semacam penelitian atau mencari tahu masalah yang berkaitan dengan kemampuan kognitif . seperti mengamati cara anak untuk mengembangkan kemampuan kogitifnya.
·         Wawancara
Yaitu bertanya kepada seseorang atau lebih tahu tentang suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan kognitif. Seprti menanyakan tentang permainan apa saja yang cocok untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak.
·         Dokumen
Yaitu melihat data-data atau dokumen yang ada untuk mengetahui suatu informasi tentang pengmbangan kognitif anak.
Ø  Mengolah Informasi
Untuk mengolah suatu informasi yang terjadi adalah:
·         Analisa
Yaitu menganalisa suatu informasi untuk mengetahui perkembangan kognitif anak berdasarkan data dan fakta. Misalnya menganalisa permainan puzzle.
·         Hipotesis
Yaitu kebenaran/dugaan sementara terhadap suatu masalah atau informasi dari data-data yang telah di dapatkan. Misalnya dengan bermain puzzle dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak.
Ø  Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan yang terjadi adalah :
·         Hasil
Yaitu ketika menyimpulkan suatu informasi dari data-data yang telah di daparkan. Seperti kita telah mendapatkan suatu informasi untuk disimpulkan.
·         Dampak
Yaitu kita telah mengetahui informasi tersebut yaitu kita tahu bahwa dengan bermain puzzle maka dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak.
·         Konsekuensi
Yaitu kita mampu bertanggung jawab atas informasi yang telah kita ketahui mengenai perkembangan kognitif tersebut.
Ø  Memecahkan Masalah
·         Refleksi
Yaitu memikirkan ulang atau merefleksi ulang informasi yang telah kita ketahui. Misalnya apakah memang benar dengan bermain puzzle dapat mengembangan kemampuan kognitif anak???
·         Tindak lanjut
Yaitu kita mengambil suatu tindakan untuk memecahkan masalah setelah mengetahui informasi-informasi yang ada. Seperti memberikan permainan puzzle kepada anak untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya.
C.     Kemampuan Bersosialisasi (Social Skill)
Kemampuan bersosialisasi adalah kemampuan berinteraksi dengan manusia ataupun bukan manusia, kemampuan bersosialisasi itu dibagi atas :
Ø  Kemampuan Komunikasi lisan
Berkomunikasi secara lisan didasarkan pada norma, etika dan budaya
·         Hubungan dengan orang yang lebih tua
Dalam pengembangan kognitif, kita harus memikirkan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, yaitu kita harus lebih sopan dengannya karena mereka adalah orang yang harus kita hormati.
·         Hubungan dengan  sesama
Dalam pengembangan kognitif ita berpikir untuk menjaga komunikasi yang baik dengan sesama teman sebaya, dan kita harus memperbaiki cara berbicara kita jangan sampai dengan komunikasi yang salah akan terjadi kesalahpahaman bahkan terjadi pertengkaran.
·         Hubungan dengan orang yang lebih muda
Dalam pengembangan kognitif kita sebagai orang yang lebih dewasa harusnya berpikiran untuk memberi contoh yang baik kepada adik-adik kita dengan cara mengajarkan bahasa yang baik dan sopan, dengan begitu komunikasi akan berjalan baik.
Ø  Kemampuan komunikasi secara terulis
Komunikasi yang terjadi bukan hanya secara lisan tapi juga tulisan, kemampuan komunikasi secara tertulis adalah kemampuan membuat suatu konsep
·         Komunikasi Formal
Komunikasi formal dalam bidang kognitif  yang terjadi adalah kita berpikir untuk berkomunikasi secara resmi/formal antara anggota organisasi / perusahaan , seperti seminar maupun rapat kerja perusahaan.
·         Komunkasi Nonformal
Komunikasi tertulis dalam bidang kognitif yang menyangkut hal-hal yang tidak diatur dalam struktur organisasi seperti spanduk yang memberikan informasi tentang pengebangan kemampuan kognitif, tulisan ataupun lewat gambar dan foto.
Ø  Kemampuan dalam bekerjasama
·         Individu dengan individu
Dalam bidang kognitif , yaitu kita memikirkan bagaimana cara bekerjasama yang baik antara terjadi antara orang yang satu dengan orang yang lain
·         Individu dengan kelompok
Dalam bidang kognitif , yaitu kita memikirkan bagaimana cara bekerjasama yang baik antara seseorang dengan beberapa/sekelompok orang
·         Kelompok dengan kelompok
Dalam bidang kognitif , yaitu kita memikirkan bagaimana cara bekerjasama yang baik antara suatu kelompok dengan kelompok lain untuk menyelesaikan suatu konflik atau masalah.


D.    Kemampuan Akademik
Kemampuan akademik dalam variable saya menyangkut tentang perkembangan kemampuan kognitif anak. Kemampuan kognitif anak merupakan kemampuan dalam mengembangkan tingkat dan cara berpikir anak. Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak adalah dengan memberikan permainan.
Ø  Kemampuan dalam mengidentifikasi variable
Bermain Puzle
Ø  Kemampuan menghubungkan variable
-          Daya pikir anak
-          Kemampuan mengingat gambar dan warna
-          Kemampuan mengenal bentuk
Ø  Kemampuan dalam merumuskan hipotesis
Jika ingin mengembangkan kemampuan kognitif anak dapat dilakukan dengan bermain Puzzle.
Ø  Kemampuan dalam melakukan penelitian
·         Wawancara
Menanyakan kepada pendidik atau orang-orang yang ahli tentang pengembangan kognitif anak dan cara untuk mengembangkan kemampuan kognitif tersebut.
·         Observasi
-          Mengamati perkembangan yang terjadi ketika bermain Puzzle
-          Memperhatikan cara anak menyusun Puzzle
·         Dokumen
Didapatkan dari data-data dan gambar serta foto tentang perkembangan kognitif anak dalam bermain Puzzle.
Dari identifikasi, hubungan, hipotesis dan penelitian maka didapatkan bahwa dengan bermain Puzzle anak dapat megembangkan kemampuan kogntifnya dengan baik mulai dari mengenal warna, bentuk dan lain-lain sehingga anak tersebut dapat menyelesaikan Puzzle.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perkembangan kognitif pada anak merupakan kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang termasuk dalam  proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Selain itu karakteristik perkembangan kognitif peserta didik juga harus dapat dipahami semua pihak. Dengan pemahaman pada karakteristik perkembangan peserta didik, pengajar dan orang tua dapat mengetahui sebatas apa perkembangan yang dimiliki anak didiknya sesuai dengan usia mereka masing-masing, sehingga pengajar dan orang tua dapat menerapkan ilmu yang sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak didik.
Tidak kalah penting, pengajar juga harus mengetahui tentang factor-faktor yang mempengaruhi peserta didik. Yang sangat sentral dalam faktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan kognitif adalah gaya pengasuhan dan lingkungan. Biasanya gaya pengasuhan lebih diterapkan pada anak-anak.
Ada beberapa hal yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, yaitu :
-          Memberikan permainan yang menuntutnya untuk berpikir
-          Memberikan bebepara pertanyaan tertentu kepada anak sehingga meningkatkan kemampuan kognitifnya
B.     Saran
Ø  Kembangkanlah karier untuk menjadi seorang pendidik yang professional.
Ø  Kembangkanlah kemampuan kognitif anak agar menjadi anak yang cerdas.
Ø  Berilah permainan yang cocok untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak.
Ø  Jika ada saran / kritikan lain dalam pembuatan makalah saya ini maka saya sangat berterima kasih dalam membumbing serta membantu saya untuk memperbaiki makalah ini, karena saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar