PENGEMBANGAN
KARIER PAUD
“
Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak “
D
I
S
U
S
U
N
O L E H :
S U K M A S U K A R D I
1 0 4 9 0 4 0 2 1
P G P A U D / A
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya maka saya
(penulis) dapat menyelesaikan tugas makalah saya yang berjudul “PERKEMBANGAN
KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK” tepat waktu yang merupakan tugas dari mata kuliah
“Pengembangan Karier Paud”.
Dan
tak lupa penulis kirimkan shalawat dan salam ke junjungan nabi besar Muhammad
SAW yang telah menghadirkan kepada kita makna saling percaya yang dibingkai
dalam sampul Ad-Dinul Islam.
Penulis
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu
saya khusunya bagi orang tua tercinta yang telah memberikan bantuan moril serta
materil sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik
dan saran teman-teman diterima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah
ini.
Makassar,
19 nonember 2011
SUKMA
SUKARDI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Untuk
menjadi pendidik yang profesional dibutuhkan pengembangan karier karena pada
dasarnya pengembangan karier sangat bermanfaat bagi organisasi maupun perorangan,
adapun manfaatnya yaitu :
a. Menjamin
ketersediaan bakat yang dibutuhkan
b. Mempertahakan
dan meningkatkan kualitas pengajaran
c. Meningkatkan
rasa tanggung jawab
Tapi
yang garis besar dan akan di bahas dalam makalah ini adalah pengembangan kemampuan
kognitif anak usia dini. Pengembangan kemampuan kognitif anak ini sangat
penting dan bermanfaat bagi anak karena dengan memiliki kemampuan kognitif yang
baik dan menetahui cara untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak maka anak
tersebut akan menjadi anak yang pandai dan cerdas.
Ada
beberapa hal yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, yaitu
:
a. Memberikan
permainan yang menuntutnya untuk berpikir
b. Memberikan
bebepara pertanyaan tertentu kepada anak sehingga meningkatkan kemampuan
kognitifnya
c. Mengajak
anak untuk berpikir untuk dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya
Pengembangan
kognitif juga dapat menjadi tolak ukur tingkat kecerdasan anak IQ, jika IQ anak
itu tinggi maka anak tersebut termasuk anak yang sangat cerdas, jika IQ anak
itu sedang maka anak tersebut termasuk anak yang pintar, jika IQ anak itu rendah maka anak tersebut
termasuk anak yang kurang pintar.
B. Rumusan
Masalah
1. Menjelaskan
makna kemampuan kognitif?
2. Menjelaskan
tentang kecakaan hidup (life skill)?
3. Menjelaskan
tentang kecakapan berpikir?
4. Menjelaskan
kemampuan bersosialisasi (social skill)?
5. Menjelaskan
kemampuan akademik?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui makna kemampuan kognitif
2. Untuk
tentang kecakaan hidup (life skill)
3. Untuk
mengetahui tentang kecakapan berpikir
4. Untuk
mengetahui kemampuan bersosialisasi
5. Untuk
mengetahui kemampuan akademik
BAB
II
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK
Perkembangan kognitif pada peserta
didik merupakan suatu pembahasan yang cukup penting bagi pengajar maupun orang
tua. Perkembangan kognitif pada anak merupakan kemampuan anak untuk berpikir
lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang
termasuk dalam proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Dalam memahami perkembangan
kognitif, kita harus mengetahui proses perkembangan kognitif tersebut.
Perkembangan kognitif dapat dikaji dengan menggunakan dua cara yaitu dengan
pendekatan tentang tahapan-tahapan perkembangan kognitif yang dijelaskan oleh
Piaget dan dengan caran system pemprosesan informasi. Pada teori pemprosesan
informasi lebih menekankan bagaimana proses-proses terjadinya perkembangan
kognitif, tetapi pada teori Piaget membagi proses tersebut ke dalam berbagai
tahapan.
Selain itu karakteristik
perkembangan kognitif peserta didik juga harus dapat dipahami semua pihak.
Dengan pemahaman pada karakteristik perkembangan peserta didik, pengajar dan
orang tua dapat mengetahui sebatas apa perkembangan yang dimiliki anak didiknya
sesuai dengan usia mereka masing-masing, sehingga pengajar dan orang tua dapat
menerapkan ilmu yang sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak didik.
Tidak kalah penting, pengajar juga
harus mengetahui tentang factor-faktor yang mempengaruhi peserta didik. Yang
sangat sentral dalam faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
kognitif adalah gaya pengasuhan dan lingkungan. Biasanya gaya pengasuhan lebih
diterapkan pada anak-anak. Pada pengasuhan ini merupakan cikal-bakal
perkembangan kognitif tersebut, karena ketika anak diasuh secara tidak sesuai
dengan semestinya, ini akan berakibat pada perkembangan kognitif anak, bahkan
pada perkembangan mental anak tersebut. Lingkungan pun sangat berpengaruh pada perkembangan
kognitif, semakin buruk lingkungan maupun pergaulan seseorang maka kemungkinan
pengaruh lingkungan pada perkembangan kognitif anak semakin besar.
Meskipun banyak hal dan kendala
dalam perkembangan kognitif anak, setidaknya kita sebagai calon pengajar maupun
sebagai orang tua harus memahami tentang perkembangan kognitif agar cara
pengajaran kita sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak.
A. Kecakapan
Hidup (Life Skill)
Ø Mengenal
Diri
Agar kita dapat
mengenal diri kita maka kita harus :
·
Sadar sebagai
mahluk tuhan
Dalam konsep kemampuan
kognitif kita sadar sebagai mahluk tuhan
maka kita akan mengenal diri kita sendiri, dan kita sadar sebagai mahluk tuhan
karena kita di beri kehidupan oleh Allah SWT serta akal dan pikiran, dan dengan
akal dan pikiran kita dapat menggunakannya untuk berpikir bahwa kita ada di
dunia karena ada yang menciptakan. Dan telah tercantum dalam Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup kita bahwa kita sebagai mahluk ciptaan Allah adalah kalifah atau
pemimpin dan kita sebagai mahluk tuhan berkewajiban menjalankan apa yang di
inginkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
·
Sadar dengan
eksistensi diri
Dalam bidang kognitif,
sadar dengan eksistensi diri itu dengan kita berpikir untuk memiliki
kepercayaan diri, karena dengan munculnya rasa percaya diri membuat kita
semakin terlihat, dengan sadar dengan eksistensi diri merupakan proses
dialog dengan diri kita sendiri. Artinya? Ya, kita sedang berbicara dengan diri
sendiri melalui keberanian yang timbul dari diri kita sendiri dalam melakukan
tindakan. Pada saat kita memiliki rasa percaya diri maka dengan sendirinya
eksistensi diri itu ada dan itulah yang disebut dengan mengenal diri sendiri.
·
Sadar akan
potensi diri
Dengan mengenal diri
sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Dalam bidang
kognitif ini, kita memikirkan untuk menyadari kemampuan dan bakat-bakatn kita
serta tahu bagaimana menggunakan pikiran kita demi mencapai suatu tujuan.
Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.
Secara sekilas proses
mengenal diri sendiri itu memang nampak sederhana. Dan untuk mengenal diri
sendiri, kita tidak dapat melakukannya secepat kilat. Untuk mampu mengenal diri
sendiri adalah kita akan mengenal potensi/kelebihan diri kita. Ketika kita
mampu mengenal potensi diri sendiri, saat itu secara tidak sadar akan
merasakan kelebihan yang kita miliki. Ketika sadar akan kelebihan yang
kita miliki kita akan merasa hebat.
B. Kecakapan
Berpikir
Ø Menggali / Mencari Informasi
Untuk
dapat memiliki kecakapan dalam berpikir yang harus dilakukan adalahmenggali
atau mencari informasi. Ada bebrapa cara untuk mencari informasi, yaitu :
·
Observasi
Yaitu
melakukan semacam penelitian atau mencari tahu masalah yang berkaitan dengan
kemampuan kognitif . seperti mengamati cara anak untuk mengembangkan kemampuan
kogitifnya.
·
Wawancara
Yaitu
bertanya kepada seseorang atau lebih tahu tentang suatu hal yang berkaitan
dengan kemampuan kognitif. Seprti menanyakan tentang permainan apa saja yang
cocok untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak.
·
Dokumen
Yaitu
melihat data-data atau dokumen yang ada untuk mengetahui suatu informasi tentang
pengmbangan kognitif anak.
Ø Mengolah Informasi
Untuk
mengolah suatu informasi yang terjadi adalah:
·
Analisa
Yaitu
menganalisa suatu informasi untuk mengetahui perkembangan kognitif anak
berdasarkan data dan fakta. Misalnya menganalisa permainan puzzle.
·
Hipotesis
Yaitu
kebenaran/dugaan sementara terhadap suatu masalah atau informasi dari data-data
yang telah di dapatkan. Misalnya dengan bermain puzzle dapat mengembangkan
kemampuan kognitif anak.
Ø Pengambilan Keputusan
Dalam
pengambilan keputusan yang terjadi adalah :
·
Hasil
Yaitu
ketika menyimpulkan suatu informasi dari data-data yang telah di daparkan.
Seperti kita telah mendapatkan suatu informasi untuk disimpulkan.
·
Dampak
Yaitu
kita telah mengetahui informasi tersebut yaitu kita tahu bahwa dengan bermain
puzzle maka dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak.
·
Konsekuensi
Yaitu
kita mampu bertanggung jawab atas informasi yang telah kita ketahui mengenai
perkembangan kognitif tersebut.
Ø Memecahkan Masalah
·
Refleksi
Yaitu
memikirkan ulang atau merefleksi ulang informasi yang telah kita ketahui.
Misalnya apakah memang benar dengan bermain puzzle dapat mengembangan kemampuan
kognitif anak???
·
Tindak lanjut
Yaitu
kita mengambil suatu tindakan untuk memecahkan masalah setelah mengetahui
informasi-informasi yang ada. Seperti memberikan permainan puzzle kepada anak
untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya.
C. Kemampuan
Bersosialisasi (Social Skill)
Kemampuan bersosialisasi adalah
kemampuan berinteraksi dengan manusia ataupun bukan manusia, kemampuan
bersosialisasi itu dibagi atas :
Ø Kemampuan Komunikasi lisan
Berkomunikasi
secara lisan didasarkan pada norma, etika dan budaya
·
Hubungan dengan orang yang lebih tua
Dalam
pengembangan kognitif, kita harus memikirkan terlebih dahulu apa yang harus
dilakukan ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, yaitu kita harus
lebih sopan dengannya karena mereka adalah orang yang harus kita hormati.
·
Hubungan dengan sesama
Dalam
pengembangan kognitif ita berpikir untuk menjaga komunikasi yang baik dengan
sesama teman sebaya, dan kita harus memperbaiki cara berbicara kita jangan
sampai dengan komunikasi yang salah akan terjadi kesalahpahaman bahkan terjadi
pertengkaran.
·
Hubungan dengan orang yang lebih muda
Dalam
pengembangan kognitif kita sebagai orang yang lebih dewasa harusnya berpikiran
untuk memberi contoh yang baik kepada adik-adik kita dengan cara mengajarkan
bahasa yang baik dan sopan, dengan begitu komunikasi akan berjalan baik.
Ø Kemampuan komunikasi secara terulis
Komunikasi yang terjadi bukan hanya
secara lisan tapi juga tulisan, kemampuan komunikasi secara tertulis adalah
kemampuan membuat suatu konsep
·
Komunikasi Formal
Komunikasi
formal dalam bidang kognitif yang
terjadi adalah kita berpikir untuk berkomunikasi secara resmi/formal antara
anggota organisasi / perusahaan , seperti seminar maupun rapat kerja perusahaan.
·
Komunkasi Nonformal
Komunikasi
tertulis dalam bidang kognitif yang menyangkut hal-hal yang tidak diatur dalam
struktur organisasi seperti spanduk yang memberikan informasi tentang
pengebangan kemampuan kognitif, tulisan ataupun lewat gambar dan foto.
Ø Kemampuan dalam bekerjasama
·
Individu dengan individu
Dalam
bidang kognitif , yaitu kita memikirkan bagaimana cara bekerjasama yang baik
antara terjadi antara orang yang satu dengan orang yang lain
·
Individu dengan kelompok
Dalam
bidang kognitif , yaitu kita memikirkan bagaimana cara bekerjasama yang baik
antara seseorang dengan beberapa/sekelompok orang
·
Kelompok dengan kelompok
Dalam
bidang kognitif , yaitu kita memikirkan bagaimana cara bekerjasama yang baik
antara suatu kelompok dengan kelompok lain untuk menyelesaikan suatu konflik
atau masalah.
D. Kemampuan
Akademik
Kemampuan
akademik dalam variable saya menyangkut tentang perkembangan kemampuan kognitif
anak. Kemampuan kognitif anak merupakan kemampuan dalam mengembangkan tingkat
dan cara berpikir anak. Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir
anak adalah dengan memberikan permainan.
Ø Kemampuan
dalam mengidentifikasi variable
Bermain Puzle
Ø Kemampuan
menghubungkan variable
-
Daya pikir anak
-
Kemampuan
mengingat gambar dan warna
-
Kemampuan
mengenal bentuk
Ø Kemampuan
dalam merumuskan hipotesis
Jika ingin mengembangkan
kemampuan kognitif anak dapat dilakukan dengan bermain Puzzle.
Ø Kemampuan
dalam melakukan penelitian
·
Wawancara
Menanyakan kepada
pendidik atau orang-orang yang ahli tentang pengembangan kognitif anak dan cara
untuk mengembangkan kemampuan kognitif tersebut.
·
Observasi
-
Mengamati
perkembangan yang terjadi ketika bermain Puzzle
-
Memperhatikan
cara anak menyusun Puzzle
·
Dokumen
Didapatkan dari data-data dan
gambar serta foto tentang perkembangan kognitif anak dalam bermain Puzzle.
Dari
identifikasi, hubungan, hipotesis dan penelitian maka didapatkan bahwa dengan
bermain Puzzle anak dapat megembangkan kemampuan kogntifnya dengan baik mulai
dari mengenal warna, bentuk dan lain-lain sehingga anak tersebut dapat
menyelesaikan Puzzle.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan kognitif pada anak
merupakan kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan
melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang termasuk dalam proses
psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan
lingkungannya.
Selain itu karakteristik
perkembangan kognitif peserta didik juga harus dapat dipahami semua pihak.
Dengan pemahaman pada karakteristik perkembangan peserta didik, pengajar dan
orang tua dapat mengetahui sebatas apa perkembangan yang dimiliki anak didiknya
sesuai dengan usia mereka masing-masing, sehingga pengajar dan orang tua dapat
menerapkan ilmu yang sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak didik.
Tidak kalah penting, pengajar juga
harus mengetahui tentang factor-faktor yang mempengaruhi peserta didik. Yang
sangat sentral dalam faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
kognitif adalah gaya pengasuhan dan lingkungan. Biasanya gaya pengasuhan lebih
diterapkan pada anak-anak.
Ada
beberapa hal yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, yaitu
:
-
Memberikan
permainan yang menuntutnya untuk berpikir
-
Memberikan
bebepara pertanyaan tertentu kepada anak sehingga meningkatkan kemampuan
kognitifnya
B. Saran
Ø Kembangkanlah
karier untuk menjadi seorang pendidik yang professional.
Ø Kembangkanlah
kemampuan kognitif anak agar menjadi anak yang cerdas.
Ø Berilah
permainan yang cocok untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak.
Ø Jika
ada saran / kritikan lain dalam pembuatan makalah saya ini maka saya sangat
berterima kasih dalam membumbing serta membantu saya untuk memperbaiki makalah
ini, karena saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar